Imbangi Pembatasan, Inggris Siapkan Bantuan untuk Bisnis yang Terdampak

Rabu, 22 Desember 2021 | 09:58 WIB
Imbangi Pembatasan, Inggris Siapkan Bantuan untuk Bisnis yang Terdampak
[ILUSTRASI. Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak pada konferensi tahunan Partai Konservatif di Manchester, Inggris, 4 Oktober 2021. REUTERS/Toby Melville]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - LONDON. Inggris pada Selasa (21/12) mengumumkan bantuan senilai 1 miliar pound, atau setara Rp 18,9 triliun, untuk bisnis yang terpukul oleh gelombang kasus virus corona varian Omicron. Terutama bisnis hospitality, seperti perhotelan.

Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak mengatakan dia yakin langkah-langkah itu akan membantu ratusan ribu bisnis di negerinya. Dia menambahkan bahwa dia akan memberi respon yang proporsional dan tepat, jika pemerintah Inggris mengambil langkah pembatasan lebih lanjut untuk memperlambat peredaran Omicron, yang selanjutnya akan memukul perekonomian.

Paket bantuan yang diumumkan Pemerintah Inggris pada Selasa menyatakan, perusahaan perhotelan dan rekreasi di Inggris berhak atas hibah hingga senilai 6.000 pound (Rp 114 juta) per lokasi usaha. Jika ditotal, nilai bantuan itu hampir 700 juta pound (Rp 13,3 triliun).

Baca Juga: Omicron di Eropa Melonjak, WHO: Badai Lain Segera Datang

Nilai bantuan terbaru ini setara dengan bantuan yang diberikan ke bisnis perhotelan ketika mereka harus ditutup sepenuhnya pada awal tahun ini, kata kementerian keuangan Inggris.

Dana yang untuk mendukung organisasi budaya akan ditingkatkan sebesar 30 juta pound (Rp 568,4 miliar) sementara 100 juta pound akan diberikan kepada otoritas lokal Inggris untuk tindakan dukungan bisnis dan 150 juta pound untuk pemerintah di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.

Kementerian juga mengatakan akan menanggung biaya pembayaran sakit menurut undang-undang untuk ketidakhadiran terkait COVID, hingga dua minggu per karyawan, untuk pengusaha kecil dan menengah di seluruh Inggris.

Inggris meminjam lebih dari 300 miliar pound pada tahun keuangan terakhir untuk membantu membantu ekonomi yang terpukul peredaran virus corona berikut kebijakan pembatasan yang mengikutinya.

“Tentu saya akan selalu merespon secara proporsional dan tepat situasi yang kita hadapi, masyarakat bisa percaya itu,” kata Sunak ketika ditanya wartawan apakah akan ada bantuan lebih untuk bisnis jika terjadi pembatasan lebih lanjut.

Ditanya tentang kemungkinan pembatasan lebih lanjut, Sunak mengatakan situasinya terlalu tidak pasti untuk mengetahui jalan ke depan.

"Apa yang dikatakan perdana menteri adalah bahwa kami meninjau data hari demi hari, jam demi jam, menjaga situasi terus ditinjau tetapi tidak dapat mengesampingkan apa pun," katanya.

Baca Juga: Eropa Pertimbangkan Pembatasan Baru Saat Omicron Melanda Dunia

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Senin (20/12) mengatakan sedang mencari semua jenis tindakan untuk menjaga Omicron tetap terkendali. Ia memperingatkan bahwa pembatasan lebih lanjut mungkin diperlukan.

Mengutip data badan perdagangan UKHospitality yang diterbitkan Senin kemarin, pendapatan bisnis menurun hingga 40% selama akhir pekan dan perayaan malam Tahun Baru dibayangi prospek yang suram.

"Ini merupakan bentuk dukungan terhadap bisnis perhotelan, yang memberikan suntikan dana darurat sesegera mungkin bagi bisnis-bisnis yang bukan karena kesalahan mereka sendiri, telah kehilangan periode usaha yang paling berharga," kata Kepala Eksekutif UKHospitality Kate Nicholls.

Bagikan

Berita Terbaru

Mandiri Sekuritas Menangani IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:34 WIB

Mandiri Sekuritas Menangani IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya

Minat korporasi melantai ke bursa terus meningkat dan akan terlihat di tahun 2026. ada empat sampai lima perusahaan yang sedang kami perhatikan. 

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:57 WIB

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan

Mandiri Sekuritas memproyeksikan laba bersih emiten dalam cakupannya bisa tumbuh 14,2% dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,8%.

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:54 WIB

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan proses demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) segera rampung pada semester I-2026 mendatang.

Timbang-Timbang Investasi pada Produk ETF Emas
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:45 WIB

Timbang-Timbang Investasi pada Produk ETF Emas

Produk exchange-traded fund (ETF) emas siap meluncur awal tahun depan dari sejumlah manajer investasi (MI)

Sambil Menanti Data Penjualan Ritel, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:38 WIB

Sambil Menanti Data Penjualan Ritel, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar menantikan rilis data penjualan ritel bulan Oktober 2025 yang diproyeksikan tumbuh 4% secara tahunan. Meningkat dari 3,7% pada September.

Nilai Tukar Rupiah pada Rabu (10/12) Menanti Data Ekonomi
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah pada Rabu (10/12) Menanti Data Ekonomi

Ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve masih menjadi sentimen dominan yang menahan penguatan dolar AS.

Harga Energi Masih Akan Tertekan Hingga Awal 2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga Energi Masih Akan Tertekan Hingga Awal 2026

Proyeksi surplus dari IEA hingga 2026 serta revisi prospek surplus kuartal III oleh OPEC+ sebagai faktor pengganjal harga. 

Bank Digital Pacu Pertumbuhan Kredit Lewat Direct Lending
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:13 WIB

Bank Digital Pacu Pertumbuhan Kredit Lewat Direct Lending

Kredit bank digital Indonesia tumbuh hingga Oktober 2025, dengan Bank Jago pimpin Rp 23,78 triliun, tunjukkan tren direct lending.

Demutualisasi BEI
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:10 WIB

Demutualisasi BEI

Demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) juga tak boleh mengenyampingkan kepentingan jutaan investor saham.

Transaksi Digital Kian Melonjak
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:10 WIB

Transaksi Digital Kian Melonjak

BI laporkan transaksi pembayaran digital 2025 capai 39,87 miliar, pertumbuhan 10,8% YoY, meski risiko perlambatan muncul.

INDEKS BERITA

Terpopuler