Impor Garam Sudah Capai 1,8 Juta Ton, PT Garam Upayakan Penuhi Lokal

Jumat, 01 Oktober 2021 | 06:00 WIB
Impor Garam Sudah Capai 1,8 Juta Ton, PT Garam Upayakan Penuhi Lokal
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu, Dimas Andi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat alokasi impor yang telah direalisasikan oleh importir garam industri per 28 September 2021 telah mencapai 1,8 juta ton. Jumlah itu setara 60% dari total alokasi yang diterbitkan pada tahun 2021 yang mencapai 3.077.901 ton.

Di periode yang sama, Industri Chlor Alkali Plan (CAP) menjadi pengguna terbesar garam impor yakni sebanyak 1.448.073 ton. Kemudian disusul industri aneka pangan sebanyak 379.468 ton dan industri farmasi dan kosmetik sebanyak 2.909 ton. Di sisi lain, industri pengeboran minyak belum menyerap alokasi impor garam.
 
“Realisasi  impor garam masih terus berjalan hingga akhir tahun 2021,” ujar Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana, Rabu (29/9).
 
Ia memastikan, kegiatan impor garam sebagai bahan baku dan bahan penolong industri ditentukan dalam rapat koordinasi antar kementerian/lembaga terkait yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Hal ini sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 9 Tahun 2018 Pasal 3 dan 4.
 
Adapun secara keseluruhan, total kebutuhan garam nasional di sepanjang tahun 2021 mencapai 4.606.554 ton. Dari jumlah itu, sebanyak 1.528.653 ton merupakan garam lokal, sedangkan selebihnya merupakan garam impor.
 
Wisnu bilang, pandemi Covid-19 dan kelangkaan kontainer sangat mempengaruhi kinerja impor garam di tahun ini. Di samping itu, industri pengolah garam seperti aneka pangan belum dapat merealisasikan seluruh alokasi impornya, karena mendekati masa panen garam rakyat, sehingga mereka mengutamakan penyerapan garam lokal terlebih dahulu.
 
Terlepas dari itu, Wisnu berharap realisasi impor garam tercapai secara maksimal sampai akhir tahun nanti.
 
Sementara untuk proyeksi impor garam di tahun 2022, Kemendag masih menunggu informasi dari Kementerian Perindustrian selaku kementerian pembina industri yang berwenang mengajukan usulan kebutuhan bahan baku garam industri. “Kenaikan atau berkurangnya alokasi impor garam untuk tahun depan akan disepakati dengan mempertimbangkan stok garam lokal dan kebutuhan industri,” kata Wisnu.
 
Hal tersebut tentu akan disepakati bersama dalam rapat koordinasi antar kementerian/lembaga terkait yang dikoordinasikan Kemenko Perekonomian dalam menetapkan Neraca Komoditas.
 
Sementara itu, PT Garam (Persero) terus berbenah untuk meningkatkan kualitas garam di dalam negeri, sehingga mampu memenuhi kebutuhan di berbagai sektor industri. Saat ini, PT Garam memiliki kapasitas produksi garam sebesar 500.000 ton per tahun pada musim normal. 
 
Direktur Utama PT Garam Achmad Ardianto menyampaikan, ke depannya peningkatan kapasitas produksi akan lebih terukur bila sudah diawali perbaikan kualitas terlebih dahulu. 
 
PT Garam menjajaki peluang akuisisi beberapa lokasi tambak garam di luar negeri dengan menggandeng Mind Id dan PT Timah Tbk. Rencana tersebut ditargetkan bisa direalisasikan paling lambat pada kuartal I-2022. “Kebutuhan investasi belum pasti, namun Mind Id dipastikan memiliki kecukupan dana untuk itu.  
 
Membuat Garam Kesehatan
 
PT Garam dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) meneken perjanjian kerjasama produksi, penjualan dan distribusi garam lososa.
 
Direktur Utama PT Garam, Achmad Ardianto menjelaskan, garam lososa merupakan pionir garam lokal produksi PT Garam yang natriumnya dikurangi untuk memenuhi kebutuhan penderita hipertensi.
 
Menurut data Kementerian Kesehatan di 2019, penderita hipertensi semakin banyak dan prevalensinya mencapai 34%. Adapun garam lososa bisa dikonsumsi untuk masyarakat yang kian sadar dan ingin hidup lebih sehat.
 
"Dengan kerja sama ini, diharapkan masyarakat dapat memiliki akses lebih mudah untuk membelinya di outlet Kimia Farma di seluruh Indonesia," jelas dia.
 
PT Garam memilih Kimia Farma sebagai mitra karena sebelumnya sudah biasa menyediakan garam farmasi. "PT Garam dan Kimia Farma sepakat melanjutkan dengan produk PT Garam berorientasi kesehatan lainnya seperti garam kumur yang sangat penting untuk menjaga imunitas tubuh dan garam SPA yang relevan untuk relaksasi stres di rumah," ungkap dia.             

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

RI Ajak Investor Inggris Investasi di Sektor EBT
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:57 WIB

RI Ajak Investor Inggris Investasi di Sektor EBT

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani memamerkan sejumlah upaya pemerintah untuk menciptakan iklim bisnis di sektor energi terbarukan

Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Kenaikan Tarif PPN
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:52 WIB

Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Kenaikan Tarif PPN

Lebih dari 5.000 orang telah menandatangani petisi online yang telah dibuat sejak 19 November 2024 tersebut

Persiapan Tol Trans Jawa untuk Mudik Libur Nataru
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:45 WIB

Persiapan Tol Trans Jawa untuk Mudik Libur Nataru

Pemerintah memastikan bahwa Tol Trans Jawa siap dilintasi saat libur Natal dan 2024 dan Tahun Baru 2025

Subsidi Pupuk Tetap Dalam Bentuk Volume Barang
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:39 WIB

Subsidi Pupuk Tetap Dalam Bentuk Volume Barang

Pemerintah akan menggelontorkan pupuk subsidi sebanyak lebih dari 9 juta ton secara langsung kepada petani

Duit Beredar Melambat Tanda Isi Dompet Cekak
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:30 WIB

Duit Beredar Melambat Tanda Isi Dompet Cekak

Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pertumbuhan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) melambat pada Oktober 2024

Bumi Citra Permai (BCIP) Bidik Cuan Bisnis Kaveling Industri
| Sabtu, 23 November 2024 | 10:38 WIB

Bumi Citra Permai (BCIP) Bidik Cuan Bisnis Kaveling Industri

PT Bumi Citra Permai Tbk bersiap menggenjot bisnis dengan menyediakan lebih banyak kaveling industri dan pergudangan. 

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:19 WIB

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%

Pertumbuhan laba bersih SMRA itu didongkrak melejitnya pendapatan di periode Januari-September 2024.

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:11 WIB

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024

Pendapatan dan laba bersih PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) alias Harita Nickel kompak naik di sembilan bulan 2024. 

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:01 WIB

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar

Dalam sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi penguatan 0,48%. Jumat (22/11), IHSG ditutup naik 0,77% ke level 7.195,56 

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik
| Sabtu, 23 November 2024 | 06:54 WIB

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik

Menakar efek insentif pajak lanjutan PPnBM DTP dan PPN DTP terhadap prospek kinerja emiten kendaraan listrik​.

INDEKS BERITA

Terpopuler