Berita Market

Inalum dan Indika Diprediksi Memiliki Leverage Terlemah Versi Moody's

Kamis, 03 September 2020 | 18:59 WIB
Inalum dan Indika Diprediksi Memiliki Leverage Terlemah Versi Moody's

ILUSTRASI. Dari 24 perusahaan di Asia Pasifik yang diperingkat oleh Moody's Investors Service, tiga perusahaan kemungkinan memiliki leverage terlemah. Dua di antaranya adalah PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum (peringkat Baa2 negatif) dan PT Indika

Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Industri pertambangan kemungkinan masih akan menghadapi fase berat perjalanan bisnis hingga sebelum tahun 2022. Dari 24 perusahaan di Asia Pasifik yang diperingkat oleh Moody's Investors Service, tiga perusahaan kemungkinan memiliki leverage terlemah. Dua di antaranya adalah PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum (peringkat Baa2 negatif) dan PT Indika Energy Tbk (peringkat Ba3 negatif).

Satu perusahaan lagi yakni Vedanta Resources Limited (peringkat B1 negatif). Dalam laporan terbaru, Moody's memperkirakan leverage ketiga perusahaan akan terpicu turun dalam 18 bulan ke depan.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru