Incar Pelancong

Selasa, 07 Juni 2022 | 11:00 WIB
Incar Pelancong
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru dalam hitungan hari, Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengumumkan pemberian kemudahan dalam pengurusan visa bagi wisatawan asing yang datang ke Indonesia.

Lewat surat edaran yang diteken 27 Mei lalu, ada 12 negara yang ditambahkan mendapat kemudahan mengurus visa jika datang ke Indonesia.

Bentuk kemudahan yang diberikan adalah, warga dari 12 negara itu tak perlu repot urus visa ke kedutaan besar Indonesia di negara mereka. Mereka cukup urus visa saat tiba di Indonesia, atau disebut layanan visa on arrival (VoA). Dengan adanya tambahan 12 negara baru ini, kini ada 72 negara yang mendapatkan kemudahan serupa. 

Adapun negara yang masuk dalam daftar tambahan mengurus VoA itu adalah; Bahrain, Belarusia, Bosnia, Kuwait, Mesir, Maroko, Oman, Peru, Rusia, Serbia, Ukraina serta Jordania. Beberapa negara tambahan yang mendapat fasilitas VoA ini adalah negara penghasil minyak. 

Tujuan pemberian VoA tentu saja untuk mendatangkan wisatawan dari negara penghasil minyak tersebut. Maklum saja, warga negara penghasil sumber energi itu memiliki pendapatan mentereng karena dampak naiknya harga minyak dunia. Selain itu, saat ini wisatawan dari negeri kaya minyak itu tak punya banyak pilihan melancong. 

Konflik senjata antara Rusia dan Ukraina telah merembet kemana-mana termasuk ke Eropa dan Amerika Serikat (AS). Alhasil, pelancong dari negara penghasil minyak khususnya Timur Tengah harus selektif mencari negara tujuan wisata. Nah, inilah peluang bagi Indonesia untuk menarik para pelancong dari negara penghasil minyak tersebut. 

Peluang menarik wisatawan itu semakin terbuka saat negara seperti China dan lainnya masih menutup diri dari wisatawan. Yang tak kalah menarik adalah, mengincar wisatawan dari Rusia yang juga mendapatkan fasilitas VoA dari Indonesia. 

Jangan anggap sepele, merujuk data CEIC, jumlah wisatawan Rusia mencapai 7 juta tahun 2021. Kini mereka tak banyak punya banyak pilihan berwisata. Apalagi Rusia mendapat sanksi ekonomi oleh Eropa dan AS. 

Pilihan logis tentu melancong ke Indonesia. Bukan isapan jempol, BPS mencatat, pelancong Rusia naik dari 1.008 kunjungan di Januari menjadi 2.700 kunjungan di bulan April. 
Lantas, sejauh mana peluang ini bisa dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan dari Indonesia? Jangan lupa ya, penularan Covid-19 belum benar-benar reda, lo!  

Bagikan

Berita Terbaru

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental
| Senin, 15 Desember 2025 | 10:00 WIB

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental

Reli saham TRIN terpicu kehadiran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai calon pemegang saham strategis dan Komisaris Utama.

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan
| Senin, 15 Desember 2025 | 09:12 WIB

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan

Sebagai investor dan pengelola dana yang rasional maka konsep ESG investing akan sangat penting diperhatikan.

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:49 WIB

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun

Korporasi getol meluncurkan obligasi bertema ESG di tahun ini. Nilai penerbitannya melampaui tahun 2024 lalu.

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:36 WIB

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha

Namun dalam pemilihan investasi, investor hendaknya tetap memperhatikan faktor risiko yang harus ditanggung. 

ESG & Keberlanjutan HMSP:  Mengepul Dengan Produk Bebas Asap
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:32 WIB

ESG & Keberlanjutan HMSP: Mengepul Dengan Produk Bebas Asap

Isu kesehatan dan dampak sosial melekat di perusahaan rokok. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terus bertransisi untuk mengatasi isu tersebut.

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:23 WIB

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat

BI mencatat, pada periode 8 hingga 11 Desember 2025, nonresiden beli neto sebesar Rp 1,14 triliun di pasar saham dan Rp 2,85 triliun di pasar SBN

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:17 WIB

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI

Kinerja keuangan emiten peritel seperti AMRT, ACES, dan MAPI diprediksi bisa membaik di kuartal IV-2025.

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru

Perusahaan akan menambah lini produk baru berupa outdoor furnitur dari salah satu nama beken asal Italia.

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:55 WIB

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN

Ekspansi bisnis keluarga Prabowo diterjemahkan pasar sebagai sinyal arah kebijakan ekonomi masa depan.

Pajak Bisa Pantau Properti WNI di Luar Negeri
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:48 WIB

Pajak Bisa Pantau Properti WNI di Luar Negeri

Pertukaran data properti dengan negara-negara OECD ditargetkan mulai berlaku di 2030                

INDEKS BERITA

Terpopuler