Incar Saham IPO Ant Group, Lima Reksadana Tiongkok Raup US$ 9 Miliar

Sabtu, 10 Oktober 2020 | 14:37 WIB
Incar Saham IPO Ant Group, Lima Reksadana Tiongkok Raup US$ 9 Miliar
[ILUSTRASI. Suasana kantor Alipay, fintech milk Ant Group, di Shanghai, China; 14 September 2020. REUTERS/Aly Song]
Reporter: Nathasya Elvira | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI (Reuters) – Lima reksadana baru di Tiongkok mengumpulkan dana hingga 60 miliar yuan, atau setara US$ 8,93 miliar dalam hitungan hari saja. Dana yang dikumpulkan dari lebih 10 juta investor ritel itu, akan diinvestasikan di saham Ant Group yang akan dicatatkan di bursa.

Rata-rata delapan investor ritel menempatkan pesanan setiap detik selama periode penawaran dari kelima reksadana itu. Statistik itu mencerminkan tingginya minat investor untuk mendapatkan saham initial public offering (IPO) Ant.

Baca Juga: Inilah Berbagai Ketidaklaziman yang Mewarnai Proses IPO Ant Group

Demam tersebut juga menggarisbawahi kekuatan pemasaran platform pembayaran online Ant yakni Alipay, yang menjadi agen penjual tunggal dari kelima reksadana.

Ant, unit fintech Alibaba Group, mengincar perolehan dana hingga US$ 35 miliar dalam pencatatan ganda di Hong Kong dan Pasar STAR Shanghai. IPO terbesar di dunia itu dijadwalkan berlangsung pada bulan ini.

Kelima reksadana tersebut diluncurkan pada 25 September untuk mengumpulkan masing-masing 12 miliar yuan. Sekitar 10% dari dana yang didapatkan akan diinvestasikan di dalam saham IPO Ant.

Dua reksadanadana tersebut diluncurkan oleh E Fund Management Co dan Penghua Fund Management Co untuk mencapai target penggalangan dana, bahkan sebelum libur Hari Nasional China selama seminggu yang dimulai pada 1 Oktober.

Saat bisnis dilanjutkan pada hari Jumat, Alipay mengumumkan bahwa tiga dana lainnya yang dikelola oleh China Asset Management Co (ChinaAMC), China Universal Asset Management, dan Zhong Ou Asset Management Co, juga terjual habis.

Baca Juga: Ini Perusahaan Teknologi China Terbaru yang Hengkang dari Bursa Saham AS

Sejauh ini pasar menepis kekhawatiran bahwa IPO Ant dapat mengalami pembatasan AS, setelah laporan Bloomberg News mengatakan Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan pembatasan pada Ant dan Tencent karena kekhawatiran platform pembayaran mereka mengancam keamanan nasional.

Penjualan dana yang sukses dapat memberikan dorongan bagi bisnis pengelolaan kekayaan Ant yang berkembang pesat. Pendapatan dari segmen bisnis ini melonjak 56% selama paruh pertama tahun 2020, dan platform fintech Ant telah memfasilitasi investasi senilai lebih dari 4 triliun yuan.

Bagikan

Berita Terbaru

Mengukur Prospek Saham Sektor Infrastruktur
| Senin, 22 Desember 2025 | 02:22 WIB

Mengukur Prospek Saham Sektor Infrastruktur

Penguatan Indeks Infrastruktur sepanjang 2025 ditopang oleh subsektor telekomunikasi dan infrastruktur digital

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

INDEKS BERITA