Indocement Perkuat Fasilitas Produksi di Sumatra

Selasa, 22 Januari 2019 | 06:15 WIB
Indocement Perkuat Fasilitas Produksi di Sumatra
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ingin memecah konsentrasi pasar di Jawa. Makanya, produsen semen Tiga Roda tersebut memperkuat fasilitas produksi di Sumatra dalam bentuk pengadaan terminal semen dan pabrik pengantongan semen di Lampung.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Indocement mengabarkan proses commissioningterminal semen dan pabrik pengantongan semen di Lampung sudah selesai. Selanjutnya, kedua aset tersebut beroperasi mulai 17 Januari 2019.

Terminal semen Lampung memiliki kapasitas distribusi 1.000 ton semen curah per hari. Sementara pabrik pengantongan mampu mengepak hingga 1.500 kantong semen per hari.

Sebelum Lampung, Indocement terlebih dahulu memperkuat infrastruktur di Palembang, Sumatra Selatan. Perusahaan itu membangun dua fasilitas pengantongan dengan kapasitas 500.000 ton semen per tahun.

Tentu, Indocement tak sembarang berinvestasi. Manajemen perusahaan ini mengaku, pengembangan aneka fasilitas produksi tersebut mempertimbangkan potensi permintaan di Sumatra.

Adapun pemantik pasar semen Sumatra adalah pembangunan proyek jalan tol Trans Sumatra. "Potensi pasar di Sumatra akan berkembang signifikan akibat efek domino dari pembangunan jalan tol tersebut," ujar Antonius Marcos, Corporate Secretary PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk saat dihubungi KONTAN, Senin (21/1).

Sejauh ini, Indocement belum dapat membeberkan target produksi semen maupun target kinerja keuangan tahun 2019. Mereka masih dalam tahap finalisasi target.

Kalau berkaca dari tahun lalu, Indocement mencatatkan volume penjualan semen sebesar 18 juta ton atau 6% lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi penjualan semen pada tahun 2017. Pasar semen Jawa dan Sumatra menyerap produksi mereka hingga sekitar 74%. Sisanya adalah serapan pasar Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara dan kawasan Indonesia bagian Timur.

Sebagai perbandingan, Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat total pemakaian semen dalam negeri sepanjang tahun 2018 mencapai 69,51 juta ton. Jadi kalau mengacu data tersebut, dekapan pangsa pasar Indocement tahun lalu sebesar 25,89%.

Yang pasti, agenda Indocement tahun 2019 tak cuma mengejar pertumbuhan kinerja. Mereka juga berencana memacu efisiensi biaya. Salah satu caranya dengan mengganti sumber energi gas dengan batubara dan bahan bakar alternatif.

Selain itu, Indocement bakal memperkuat pasar utama. "Kami fokus di home market serta mencari terobosan terobosan alternatif alternatif moda logistik yang lebih efisien," tutur Antonius.

Hingga 30 September 2018, mencatatkan pertumbuhan pendapatan 2,47% year on year (yoy) menjadi Rp 10,77 triliun. Namun beban pokok pendapatan naik lebih tinggi lagi, yakni 14,51% yoy menjadi Rp 7,89 triliun.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Asing Masih Deras Net Sell,  Hari Ini Kamis (17/4), IHSG Berpotensi Melemah
| Kamis, 17 April 2025 | 07:12 WIB

Asing Masih Deras Net Sell, Hari Ini Kamis (17/4), IHSG Berpotensi Melemah

Kami mencermati realokasi aset investor cenderung pada safe haven seperti emas dan obligasi pemerintah.

Menjelang Long Weekend, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini Kamis (17/4) Dari Analis
| Kamis, 17 April 2025 | 06:31 WIB

Menjelang Long Weekend, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini Kamis (17/4) Dari Analis

Investor asing kembali membukukan aksi jual alias net sell jumbo sebesar Rp 8,21 triliun. Mayoritas net sell ini berasal dari crossing saham EXCL.

Indomobil (IMJS) Sebar Dividen Tunai Rp 3,02 Miliar
| Kamis, 17 April 2025 | 06:30 WIB

Indomobil (IMJS) Sebar Dividen Tunai Rp 3,02 Miliar

Dividen akan dibayar IMJS pada 16 Mei 2025 kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 25 April 2025.

Rogoh Kocek Rp 80 Miliar, Sunindo Pratama (SUNI) Siap Buyback Saham
| Kamis, 17 April 2025 | 06:05 WIB

Rogoh Kocek Rp 80 Miliar, Sunindo Pratama (SUNI) Siap Buyback Saham

Periode buyback saham PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) terhitung sejak 17 April 2025 sampai 15 Juli 2025. ​ 

Konsumsi Rumah Tangga Bakal Tumbuh Lambat
| Kamis, 17 April 2025 | 05:46 WIB

Konsumsi Rumah Tangga Bakal Tumbuh Lambat

Indeks Penjualan Riil (IPR) kuartal I-2025 berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran diperkirakan hanya tumbuh 1% secara tahunan

Pebisnis Terigu Menjajaki Impor Gandum Amerika Serikat
| Kamis, 17 April 2025 | 05:40 WIB

Pebisnis Terigu Menjajaki Impor Gandum Amerika Serikat

Kualitas gandum AS memang lebih kompetitif dibandingkan negara importir gandum lain seperti Australia dan Kanada.

Perlebar Peluang IPO, Chandra Asri (TPIA) Suntik Modal Anak Usaha
| Kamis, 17 April 2025 | 05:35 WIB

Perlebar Peluang IPO, Chandra Asri (TPIA) Suntik Modal Anak Usaha

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) kembali menambah modal anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi (CDI).

Chitose Internasional (CINT) Membidik Penjualan Rp 470 Miliar
| Kamis, 17 April 2025 | 05:15 WIB

Chitose Internasional (CINT) Membidik Penjualan Rp 470 Miliar

Penjualan CINT berasal dari enam segmen, yakni kursi lipat, hotel, banquet & restoran, peralatan kantor, pendidikan, rumah sakit dan lainnya. 

Keluar Dari Bursa, Wajib Buyback Saham
| Kamis, 17 April 2025 | 05:05 WIB

Keluar Dari Bursa, Wajib Buyback Saham

Saat ini baru ada dua emiten yang menyampaikan rencana buyback saham kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Tertekan Biaya Operasional Tinggi
| Kamis, 17 April 2025 | 03:18 WIB

Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Tertekan Biaya Operasional Tinggi

Permintaan masyarakat yang masih lesu dan kenaikan biaya sewa toko membayangi PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

INDEKS BERITA

Terpopuler