Industri Investasi Dalam Negeri Menanti Sentimen Positif Bereaksi

Selasa, 18 Juni 2019 | 07:12 WIB
Industri Investasi Dalam Negeri Menanti Sentimen Positif Bereaksi
[]
Reporter: Danielisa Putriadita, Intan Nirmala Sari | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri investasi di Tanah Air masih diperkirakan masih tertekan berbagai sentimen global dan domestik. Tapi, prospek Indonesia masih positif tahun ini.

Ketua Asosiasi Manager Investasi Indonesia (AMII) Edward P. Lubis melihat, pasar saham dan obligasi mengalami perubahan cukup cepat di tahun ini. Penyebabnya, perubahan sentimen arah kebijakan bunga bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed), yang berbuntut ke selera investasi asing ke pasar Tanah Air.

Selain itu, isu perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China ikut menahan arus dana asing masuk ke Indonesia. Tambah lagi, perang dagang kini juga meluas dan melibatkan India.

Tetapi, prospek tidak buruk. Apalagi, Standard & Poor's (S&P) menaikkan peringkat Indonesia di jalur grade investment. "Secara keseluruhan, saya yakin investasi masih aman, sekarang tinggal membangun kembali momentum agar investor bisa kembali," ujar Edward.

Apalagi, pemilu sudah selesai. Kepastian pemilu dan kabinet baru diharapkan mampu menciptakan optimisme baru di pasar.

Edward menilai, sentimen eksternal masih mendominasi arus outflow dan inflow di pasar keuangan domestik, khususnya di pergerakan instrumen obligasi. Jika sebelumnya investor cenderung hanya membeli sukuk, ORI atau surat berharga negara (SBN), ke depannya investor mulai kembali melakukan trading di instrumen keuangan lain. Hanya, jumlahnya tidak akan besar.

Sedangkan di pasar reksadana, pertumbuhannya di tahun ini diperkirakan masih lebih baik ketimbang tahun lalu. "Mungkin tumbuh 10%-11%," kata Edward. Adapun produk konvensional masih jadi penopang utama potensi pertumbuhan asset under management (AUM) atawa dana kelolaan di 2019.

Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia Legowo Kusumonegoro menilai, kenaikan rating Indonesia tak cukup memboyong masuk dana asing cukup deras. Indonesia, sebagai negara berkembang, berada di tengah gejolak pasar dunia yang tidak stabil, akibat konflik dagang antar negara maju.

"Dengan permasalahan perang dagang, Brexit, peningkatan peringkat utang tak akan berdampak positif dalam jangka pendek," kata Legowo. Menurut dia, investor asing masih akan wait and see sebelum masuk pasar Indonesia dalam jangka pendek.

Pasar modal akan positif bila suku bunga turun. Direktur Panin Asset Management Rudiyanto memprediksi, Bank Indonesia menurunkan bunga satu kali 25 basis poin di akhir tahun. Malah, jika terjadi lebih cepat, dampaknya positif bagi saham dan obligasi. Meskipun pergerakan saham berkapitalisasi pasar besar cenderung fluktuatif.

Bagikan

Berita Terbaru

Revisi Kebijakan RKAB Akan Berdampak Pada Bisnis INCO, ANTM, MBMA, hingga AADI
| Kamis, 10 Juli 2025 | 10:16 WIB

Revisi Kebijakan RKAB Akan Berdampak Pada Bisnis INCO, ANTM, MBMA, hingga AADI

Meski bisa lebih mengontrol pasokan yang pada akhirnya berefek ke harga komoditas tambang, emiten bakal kesulitan menyusun perencanaan bisnis.

Melihat Peta Persaingan Kualitas Jaringan ISAT, TLKM, dan EXCL di Paruh Pertama 2025
| Kamis, 10 Juli 2025 | 09:30 WIB

Melihat Peta Persaingan Kualitas Jaringan ISAT, TLKM, dan EXCL di Paruh Pertama 2025

Para operator telekomunikasi seluler menganggarkan capex jumbo untuk memperluas dan mendongkrak kualitas layanannya.

Profit 26,52% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (10 Juli 2025)
| Kamis, 10 Juli 2025 | 08:35 WIB

Profit 26,52% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (10 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat hari ini 10 Juli 2025) di Logammulia.com tertera Rp 1.906.000 per gram.

Sukarto Bujung Makin Rajin Akumulasi Saham HOKI dan MICE, Ini Alasannya
| Kamis, 10 Juli 2025 | 07:56 WIB

Sukarto Bujung Makin Rajin Akumulasi Saham HOKI dan MICE, Ini Alasannya

Dalam tiga bulan terakhir, harga tiga saham yang menjadi portofolio Sukarto Bujung mengalami kenaikan.

RATU Akui Terus Lakukan Rekrutmen Pekerja, Persiapan Rencana Akuisisi Blok Migas Baru
| Kamis, 10 Juli 2025 | 07:45 WIB

RATU Akui Terus Lakukan Rekrutmen Pekerja, Persiapan Rencana Akuisisi Blok Migas Baru

Meski sudah naik tinggi, sejumlah analis memprediksi harga saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) masih berpeluang mendaki.

MARK Diversifikasi Produk dan Ekspor
| Kamis, 10 Juli 2025 | 07:24 WIB

MARK Diversifikasi Produk dan Ekspor

Mark Dynamics secara aktif terus memantau perkembangan geopolitik dan kebijakan perdagangan di pasar global.

Jaga Pertumbuhan, BELL Tetap Pacu Ekspansi Bisnis
| Kamis, 10 Juli 2025 | 07:20 WIB

Jaga Pertumbuhan, BELL Tetap Pacu Ekspansi Bisnis

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) mematok pertumbuhan laba bersih dan pendapatan di kisaran 5%-10%. M

 Sulur Bisnis Adik Presiden Prabowo
| Kamis, 10 Juli 2025 | 07:16 WIB

Sulur Bisnis Adik Presiden Prabowo

CEO Arsari Group Hashim Djojohadikusumo baru saja meresmikan pabrik pengolahan karet remah pertama di Aceh

Kejagung Temukan Kejanggalan, KAEF Revisi Lapkeu 2023, Rugi dan Liabilitas Membengkak
| Kamis, 10 Juli 2025 | 07:13 WIB

Kejagung Temukan Kejanggalan, KAEF Revisi Lapkeu 2023, Rugi dan Liabilitas Membengkak

Kabar adanya manipulasi laporan keuangan KAEF sempat diselidiki oleh Kejaksaaan Agung pada Juni lalu.

Taufik Hidayat Jadi Komisaris Anak Usaha PLN
| Kamis, 10 Juli 2025 | 07:11 WIB

Taufik Hidayat Jadi Komisaris Anak Usaha PLN

Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat kini sah duduk sebagai komisaris PLN EPI.

INDEKS BERITA

Terpopuler