Reporter: Bidara Pink | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang 2022, sejumlah pihak khawatir tentang rencana kenaikan harga energi tahun depan. Mulai dari wacana penghapusan BBM di bawah RON 92, kenaikan elpiji non subsidi sebesar Rp 1.600 – Rp 2.600 per kilogram, serta rencana kenaikan tarif listrik golongan pelanggan non subsidi.
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, peningkatan harga energi ini tentu akan melecut inflasi di 2022 ke kisaran 5% secara tahunan, atau lebih tinggi dari kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 3% plus minus 1%.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.