Berita Saham

Inflasi Tinggi, MYOR Percaya Diri Penjualan Akan Naik 15%

Senin, 10 Oktober 2022 | 04:50 WIB
Inflasi Tinggi, MYOR Percaya Diri Penjualan Akan Naik 15%

Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) masih optimistis bisa mencetak pertumbuhan kinerja hingga tutup tahun ini. Bayang-bayang inflasi hingga tren harga komoditas yang fluktuatif tak menggoyahkan rencana bisnis emiten barang konsumer satu ini. 

Sekretaris Perusahaan Mayora Indah Yuni Gunawan mengungkapkan, MYOR tidak melakukan revisi target kinerja tahun 2022 meski ada potensi kenaikan inflasi. MYOR menargetkan pertumbuhan penjualan 10%-15% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu. Pertumbuhan tersebut setara dengan Rp 30 triliun dan laba bersih di angka Rp 1,3 triliun.

Pada semester I-2022, MYOR sudah memperoleh penjualan Rp 14,37 triliun atau naik 9,27% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara laba bersih turun 28,51% menjadi Rp 653,23 miliar pada semester satu tahun ini, sejalan dengan kenaikan beban.

Baca Juga: Mayora (MYOR) Optimistis Capai Target Kinerja 2022

Yuni mengatakan, high season di akhir tahun akan menjadi peluang bagi perusahaan untuk mengerek penjualan. Meski begitu, fluktuasi harga bahan baku yang masih belum menentu turut membayangi kinerja MYOR.

Ke depan Yuni bilang, selalu ada kemungkinan untuk mengerek harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) di semester kedua tahun ini. Hanya saja, ia belum bisa menjelaskan lebih detail lantaran banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menaikkan harga jual.

"Harga jual beberapa produk sudah kami sesuaikan sejak awal tahun," ujar Yuni pada KONTAN. Saat ini MYOR lebih memilih mempersiapkan ketersediaan produk dan distribusi produk di semua channel penjualan agar saat permintaan tumbuh ketersediaan produk sudah ada. 

Hingga Juni 2022, MYOR telah menggunakan Rp 600 miliar belanja modal. Yuni mengatakan, alokasi belanja modal digunakan untuk merampungkan pembangunan pabrik baru mereka. Pada tahun ini, MYOR menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1 triliun.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus bilang, MYOR memiliki prospek positif karena kemampuan diversifikasi produk. Sentimen positif lainnya adalah turunnya harga komoditas yang dapat membantu kinerja MYOR.

Baca Juga: Tahun Ini, Tren Aksi Merger dan Akuisisi di Indonesia Masih Ramai

Terbaru