Ini Target Para Peritel dari Penyelenggaraan Indonesia Great Sale 2019

Rabu, 07 Agustus 2019 | 06:23 WIB
Ini Target Para Peritel dari Penyelenggaraan Indonesia Great Sale 2019
[]
Reporter: Andy Dwijayanto, Harry Muthahhari | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pebisnis ritel terus mengatur strategi untuk mendongkrak penjualan di semester kedua. Kali ini, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) siap menggelar Indonesia Great Sale selama dua pekan, yakni 14–25 Agustus 2019.

Kegiatan yang digelar untuk memperingati HUT ke-74 Kemerdekaan RI ini bakal melibatkan 321 mal dan 40.000 gerai ritel di seluruh Indonesia. Penyelenggara menargetkan nilai transaksinya mencapai Rp 35 triliun. Pengunjung akan dimanjakan dengan pesta diskon hingga 74%.

Ajang ini tentu menjadi momentum bagus bagi para peritel untuk meraih peningkatan penjualan. Direktur Utama PT Mega Perintis Tbk (ZONE) Afat Adinata mengatakan kuartal ketiga merupakan era low season bagi industri ritel. Karena uang habis digunakan saat Lebaran, kata dia kepada KONTAN, Selasa (6/8).

Untuk mengerek kinerja, ZONE bakal mendorong penjualan pakaian tematik seperti batik menjelang 17 Agustus mendatang. Selain itu, ZONE berencana menggelar aneka promosi untuk memberikan stimulus kepada pembeli.

Afat bilang, puncak penjualan ritel bakal kembali bergulir pada kuartal IV-2019. Di awal memasuki periode itu, hari batik nasional bakal menjadi momentum bagi ZONE untuk mendongkrak penjualan. Maklumlah, ZONE memang bermain di produk pakaian batik. Nanti sampai akhir tahun ada Natal dan Tahun Baru sehingga bisa mendorong penjualan, tambah dia.

Penjualan ZONE di semester I 2019 naik 17,22% year-on-year (yoy) menjadi Rp 298,82 miliar. Penjualan pakaian menyumbang pendapatan Rp 274,81 miliar. Sedangkan penjualan aksesori menyumbang Rp 24 miliar.

PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) juga bakal mendorong penjualan kuartal III 2019 di beberapa event festival sale. Terdekat, bakal ada agenda Indonesia Great Sale.

Sekretaris Perusahaan MAPI Fetty Kwartati menyatakan di kuartal III umumnya tidak banyak event besar yang mendorong masyarakat belanja. Kuartal III itu weak, tapi tidak lebih lambat dibanding kuartal I, sebut dia kepada KONTAN, Selasa (6/8).

Fetty optimistis penjualan fesyen di kuartal III cukup kuat karena produk MAPI seperti Zara, Massimo Dutti dan Pull & Bear melakukan mid-year sale mulai 25 Juni 2019 hingga akhir Juli 2019. Kontribusinya akan masuk ke kuartal III-2019, ungkap dia.

Fetty juga meyakini Indonesia Great Sale bakal mendorong belanja konsumen ritel fesyen di kuartal III 2019. Alhasil, penjualan di periode ini bisa lebih baik ketimbang kuartal I-2019. "Jika dibandingkan kuartal II 2019, sedikit lebih lemah karena kuartal II-2019 terdapat momentum Lebaran," papar dia.

Hingga semester I 2019, MAPI mencatatkan penjualan Rp 9,32 triliun atau tumbuh 10,69% dibandingkan semester I 2018. Tahun ini, MAPI menargetkan penjualan tumbuh 14%-15%. Tahun lalu, MAPI mencetak pendapatan sebesar Rp 17,29 triliun.

Alhasil, Fetty mengharapkan penjualan MAPI mencapai Rp 19,8 triliun hingga akhir 2019. Di semester pertama, MAPI sudah merealisasikan 47% dari target. Semester II bakal lebih baik karena kuartal IV adalah periode paling kuat dibandingkan periode lain, imbuh dia.

Ada diskon spesial

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bakal mengoptimalkan Indonesia Great Sale untuk menggenjot penjualan. Para pengusaha meyakini akan banyak perusahaan ritel yang memanfaatkan pesta diskon ini. Apalagi kuartal III merupakan low season, sehingga pertumbuhan penjualan di periode ini berefek positif terhadap kinerja semester II-2019.

"Ada diskon spesial seperti Matahari Department Store, Hypermart, Superindo, Alfamart, Transmart dan Indomaret. Ada promo produk yang dijual Rp 17.000, Rp 45.000, atau diskon 45% atau 74%," ungkap Ketua Umum Aprindo, Roy Mandey, Selasa (6/8).

Peritel mengharapkan pesta diskon ini berimbas positif terhadap kinerja. Selama pesta diskon pada 14–25 Agustus 2019, pihaknya menargetkan transaksi Rp 35 triliun. Alhasil, momentum ini bisa mengerek tingkat konsumsi dan berimbas baik terhadap pertumbuhan ekonomi. "Ini tentu akan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi kita yang turun 0,2%. Sebagai pelaku usaha tentu kami ingin mendukung melalui pendapatan konsumsi terhadap PDB," tukas Roy.

Bagikan

Berita Terbaru

Inflasi Tahunan Tertinggi Dalam 17 Bulan, Inflasi Bulanan Tertinggi Dalam 5 Tahun
| Senin, 03 November 2025 | 15:49 WIB

Inflasi Tahunan Tertinggi Dalam 17 Bulan, Inflasi Bulanan Tertinggi Dalam 5 Tahun

BPS melaporkan inflasi Oktober 2025 capai 0,28% (MtM) dan 2,86% (YoY), tertinggi dalam 5 tahun. Emas perhiasan jadi pemicu utama. Simak detailnya!

Neraca Dagang Indonesia Surplus 65 Bulan, September 2025 Menciut
| Senin, 03 November 2025 | 15:15 WIB

Neraca Dagang Indonesia Surplus 65 Bulan, September 2025 Menciut

BPS merilis data neraca dagang Indonesia September 2025. Surplus neraca dagang mencapai US$ 4,34 miliar, turun dari bulan sebelumnya.

Inflasi Oktober 2025 Mencapai 2,86% dan Tertinggi Sejak 2021, Emas Jadi Pemicu Utama
| Senin, 03 November 2025 | 12:47 WIB

Inflasi Oktober 2025 Mencapai 2,86% dan Tertinggi Sejak 2021, Emas Jadi Pemicu Utama

Inflasi Indonesia Oktober 2025 mencapai 0,28% MtM (2,86% YoY). BPS sebut emas perhiasan pemicu. Pahami dampak dan data provinsinya.

Kontroversi Pajak Kekayaan, Itu Eksesif, Picik dan Kuno
| Senin, 03 November 2025 | 12:45 WIB

Kontroversi Pajak Kekayaan, Itu Eksesif, Picik dan Kuno

Tak masuk akal, wajib pajak menjual atau melikuidasi sebagian harta mereka, hanya karena tidak memiliki aset likuid untuk membayar pajak ini. 

Indonesia Surplus Neraca Dagang 65 Bulan Berturut-Turut, Tapi Surplus Makin Mini
| Senin, 03 November 2025 | 12:22 WIB

Indonesia Surplus Neraca Dagang 65 Bulan Berturut-Turut, Tapi Surplus Makin Mini

BPS mengumumkan neraca perdagangan September 2025 mengalami surplus US$ 4,34 miliar, ditopang non-migas. 

PMI Manufaktur Oktober Melesat, Sinyal Awal Pemulihan Ekonomi Indonesia
| Senin, 03 November 2025 | 12:05 WIB

PMI Manufaktur Oktober Melesat, Sinyal Awal Pemulihan Ekonomi Indonesia

PMI manufaktur Indonesia naik jadi 51,2 di Oktober 2025, didorong permintaan domestik dan belanja masyarakat.

Kredit Diprediksi Masih Flat Hingga Akhir Tahun, Saham BTPS Direkomendasikan Tahan
| Senin, 03 November 2025 | 08:07 WIB

Kredit Diprediksi Masih Flat Hingga Akhir Tahun, Saham BTPS Direkomendasikan Tahan

Meski belakangan tengah mengalami koreksi, sepanjang 2025 berjalan saham BTPS sudah mencetak kenaikan harga 46,52%.

Meneropong Prospek Saham DEWA di Tengah Transformasi Bisnis dan Otak-Atik Keuangan
| Senin, 03 November 2025 | 07:46 WIB

Meneropong Prospek Saham DEWA di Tengah Transformasi Bisnis dan Otak-Atik Keuangan

Setiap kenaikan kapasitas 50 juta bcm membutuhkan investasi Rp 3,4 hingga Rp 4 triliun untuk pembelian alat berat dan peralatan pendukung.

Banjir Impor Biang Kerok Kontraksi TPT
| Senin, 03 November 2025 | 07:25 WIB

Banjir Impor Biang Kerok Kontraksi TPT

IKI Oktober menujukkan 22 subsektor masih ekspansi, hanya industri tekstil yang mengalami kontraksi akibat tekanan pasar

Pendapatan Operasional Melejit, Laba Indomobil (IMAS) Melambung Tinggi
| Senin, 03 November 2025 | 07:22 WIB

Pendapatan Operasional Melejit, Laba Indomobil (IMAS) Melambung Tinggi

Sampai 30 September 2025, laba bersih PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) melejit 216,06% secara tahunan (yoy) jadi Rp 257,60 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler