Investasi Barang Mewah Kurang Wah Akibat Ketidakpastian Ekonomi

Sabtu, 30 Desember 2023 | 05:30 WIB
Investasi Barang Mewah Kurang Wah Akibat Ketidakpastian Ekonomi
[]
Reporter: Nadya Zahira, Nur Qolbi | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lukisan Pablo Picasso bertajuk Femme à la montre yang dibuat tahun 1932 muncul sebagai karya seni termahal yang terjual di lelang tahun ini. 

Lukisan tersebut terjual seharga US$ 139,4 juta atau sekitar Rp 2,15 triliun dengan kurs  Rp 15.457 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini bagian penjualan karya balai lelang Sotheby senilai US$ 400 juta dari koleksi mendiang seorang filantropis, Emily Nelayan Landau. 

Sementara itu sebotol scotch wiski langka terjual seharga US$ 2,7 juta atau Rp 41,73 miliar pada November 2023. Beberapa investor melihat, barang koleksi mewah, seperti botol wiski atau lukisan sebagai alternatif aset selain saham dan obligasi. 

Namun, tanda-tanda bahwa pasar barang mewah melemah karena kelebihan pasokan terlihat pada tahun ini. The Knight Frank Luxury Investment Index (KFLII) yang melacak 10 barang mewah sebagai koleksi, meningkat 7% secara tahunan di semester I 2023. Ini menjadi performa terburuk tahunan sejak kuartal II 2021. Ini membuktikan aset barang mewah juga terdampak oleh ketidakpastian ekonomi global. 

Barang seni menjadi barang koleksi yang menempati puncak KFLII. Pertumbuhan return-nya mencapai 30% dalam 12 bulan per Juni 2023. Hal ini didukung oleh periode pemulihan setelah pandemi serta kondisi pasar yang kuat. 

Sebastian Duthy dari Art Market Research (AMR) mengatakan, investasi barang koleksi yang masih mempertahankan daya tariknya adalah jam tangan dan perhiasan. Pada lelang musim panas tahun ini, para kolektor dari seluruh dunia juga tertarik pada perhiasan antik serta batu permata dan berlian dengan warna yang mewah. 

Bros 'burung cendrawasih' yang terbuat dari rubi dan berlian karya Van Cleef & Arpels terjual seharga CHF 453.000 di Jenewa pada Mei 2023. Harga tersebut naik sekitar 40% dibandingkan harga di tahun 2018.

CEO Mizora Jewelry, Panya Kumara mengatakan, sentimen untuk tren investasi perhiasan di tahun depan yakni nilai tukar dolar AS. "Karena kami jual berlian di dalam negeri dalam rupiah, tapi ketika kami beli berlian menggunakan dolar AS," kata dia. 

Meski begitu Panya memproyeksi harga berlian pada tahun 2024 masih bisa naik 5%-15% dari patokan harga internasional yang dirilis oleh situs Rapaport. Ia menilai, situasi politik di dalam negeri juga akan menentukan appetite pada barang mewah ini. 
 

Bagikan

Berita Terbaru

Masuk ke LQ45 dan Rumor IPO Anak Usaha Bawa Saham EMTK Menguat
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 16:51 WIB

Masuk ke LQ45 dan Rumor IPO Anak Usaha Bawa Saham EMTK Menguat

Ke depannya performa saham EMTK akan sangat bergantung ke arah bisnisnya, terutama di sektor media dan digital.

Bakal Akusisi Mah Sing, Begini Rekomendasi Saham Dharma Polimetal (DRMA)
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 15:55 WIB

Bakal Akusisi Mah Sing, Begini Rekomendasi Saham Dharma Polimetal (DRMA)

DRMA terus mempercepat ekspansinya di sektor kendaraan listrik (EV) melalui platform Dharma Connect.

Banyak yang Janggal di Saham DADA, Berikut ini Catatannya
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 11:00 WIB

Banyak yang Janggal di Saham DADA, Berikut ini Catatannya

Sesuatu yang janggal mulai terendus saat PT Karya Permata Inovasi Indonesia, entitas pengendali, sibuk menjual saham DADA menuju puncak.

Petani Tembakau Terbelit Masalah Kronis
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 07:25 WIB

Petani Tembakau Terbelit Masalah Kronis

Pada musim panen tahun ini, kompetisi pembelian dari industri semakin berkurang, akibatnya harga pun cenderung turun.

Prospek Emiten Barang Konsumen FMCG Masih Menarik
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:34 WIB

Prospek Emiten Barang Konsumen FMCG Masih Menarik

Kkinerja keuangan emiten konsumer cukup baik karena penurunan input cost seiring dengan melandainya harga sejumlah bahan baku

Rupiah Terkena Imbas Pemangkasan Bunga The Fed
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Terkena Imbas Pemangkasan Bunga The Fed

Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS usai The Federal Rerserve (The Fed) pangkas suku bunga.

Window Dressing Datang Malu-Malu di Tahun Ini
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:27 WIB

Window Dressing Datang Malu-Malu di Tahun Ini

 Meskipun ada peluang, nampaknya para fund manager tak akan agresif melakukan window dressing di tahun ini.

Geliat Ekonomi dari Legalnya Sumur Minyak Rakyat
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:23 WIB

Geliat Ekonomi dari Legalnya Sumur Minyak Rakyat

Legalisasi berpotensi menciptakan efek berantai bagi ekonomi lokal, mulai dari jasa pengeboran, transportasi hingga tumbuhnya UMKM

Lahan 1 Juta Hektare Menyokong Kebijakan Bioetanol
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:19 WIB

Lahan 1 Juta Hektare Menyokong Kebijakan Bioetanol

ATR/BPN erus berupaya mencari dan memetakan lahan potensial lainnya untuk menambah ketersediaan hingga 1 juta ha.

Biaya Haji Menurun, Layanan Harus Terjaga
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:16 WIB

Biaya Haji Menurun, Layanan Harus Terjaga

BPKH menegaskan kesiapannya menyalurkan porsi nilai manfaat (subsidi) untuk melengkapi biaya yang dibayarkan langsung oleh jemaah (Bipih).

INDEKS BERITA

Terpopuler