Investasi Demografi

Selasa, 08 Juli 2025 | 06:05 WIB
Investasi Demografi
[ILUSTRASI. TAJUK - Hasbi Maulana]
Hasbi Maulana | Managing Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rizki, remaja 18 tahun asal Bogor, kini bagaikan ronin dalam sejarah militer Jepang. Dia seolah seorang samurai tanpa majikan. Sampai hari ini Rizki belum juga "punya" sekolahan. Dia sudah lulus SMA –salah satu peraih nilai terbaik di sekolahnya– tapi belum diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) manapun.

Sejak hari pertama masuk SMA tiga tahun lalu, Rizki sudah mengincar kampus PTN yang dia tuju: ITB! Maka, selama sekitar 1.000 hari lebih setelahnya, segenap upaya telah dia kerahkan untuk mencapai tujuan itu. Tekun belajar hingga lewat tengah malam, jarang bermain di luar sekolah, rajin ikut bimbingan tes, hanya sebagian dari ikhtiarnya.

Sayang sekali, nasibnya tak selaras niat, ketekunan, dan semangatnya. Dia belum berhasil mendapatkan kaveling bangku kuliah lewat jalur prestasi akademik (SNBP) maupun jalur ujian tertulis (SNBT).

Saat ini mungkin ratusan ribuan remaja di Indonesia bernasib serupa Rizki. Niat, semangat, dan ketekunan menggebu; namun belum kebagian bangku kuliah di kampus impian. Banyak sebab yang membuat mereka menjadi "ronin", dari faktor ekonomi keluarga, kemampuan akademis, keterbatasan wawasan memilih kampus, hingga tentu saja persaingan yang sangat ketat.

Pada UTBK 2025 lalu terdapat 860.976 individu yang bersaing memperebutkan 259.564 bangku kuliah. Bahkan ditambah daya tampung jalur mandiri 185.952 kursi, total kapasitas PTN masih jauh dari cukup dibanding total lulusan SMA/SMK yang ingin kuliah.

Tentu saja banyak Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang siap menyodorkan kursi untuk menampung para remaja yang tidak beruntung itu. Tapi, biasanya, orang tua mereka yang mendaftar belakangan setelah gagal menembus PTN harus menanggung biaya lebih besar. Akibatnya tak semua peminat kuliah yang gagal menembus PTN akan otomatis mendaftar di PTS.

Ingat, di luar jumlah mereka yang gagal mengakses bangku kuliah, masih banyak lagi yang sejak awal memang tidak mau dan tidak mampu kuliah. Jadi, bisa kita bayangkan berapa banyak siswa yang harus puas berijazah setingkat SMA dan SMK? Lebih ironis lagi, drama seperti ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun. 

Berlimpah SDM berusia produktif akan tampak sebagai bonus jika kita lihat dari kacamata industrialis. Namun, tanpa investasi memadai terhadap "bonus" tersebut, sama saja kita mewariskan beban demografi bagi generasi di masa depan.

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Maybank Marathon: Berlari Sembari Menghapus Jejak Karbon
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 17:06 WIB

Maybank Marathon: Berlari Sembari Menghapus Jejak Karbon

Ajang olahraga marathon kini bukan hanya sekadar lomba lari. Ajang olahraga ini juga menjadi sarana menghapus jejak karbon

Suku Bunga Acuan Dipangkas 4 Kali, Namun Kredit Tidak Ada Penurunan Berarti
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 13:00 WIB

Suku Bunga Acuan Dipangkas 4 Kali, Namun Kredit Tidak Ada Penurunan Berarti

Sepanjang tahun 2025 ini, Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuan sebanyak total empat kali.

Jalan-Jalan ala Pariwisata Berkelanjutan
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 12:46 WIB

Jalan-Jalan ala Pariwisata Berkelanjutan

Tahun 2024 menjadi tahun kebangkitan pariwisata global dan Indonesia. Di tengah pertumbuhan, ada tantangan menyambut tren wisata berkelanjutan.

 
Mengejar Bayangan
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 12:42 WIB

Mengejar Bayangan

Konon, potensi penerimaan negara berupa pajak maupun non-pajak sangat besar dari shadow economy di negeri ini.

Sidang Korupsi Asabri 29 Agustus Seret 10 MI, Salah Satunya Milik Petinggi Danantara
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 07:10 WIB

Sidang Korupsi Asabri 29 Agustus Seret 10 MI, Salah Satunya Milik Petinggi Danantara

Sebanyak 10 perusahaan Manajer Investasi jalani sidang perdana kasus korupsi Asabri sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor, 29 Agustus mendatang.

Era Suku Bunga Rendah, Prospek Emiten Sektor Properti dan Konstruksi Bisa Cerah
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 06:22 WIB

Era Suku Bunga Rendah, Prospek Emiten Sektor Properti dan Konstruksi Bisa Cerah

Secara historis, harga saham emiten properti memiliki korelasi negatif yang tinggi dengan arah suku bunga BI.

Dampak Penurunan BI Rate : Selamat Datang Era Imbal Hasil Berinvestasi Mini
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 06:16 WIB

Dampak Penurunan BI Rate : Selamat Datang Era Imbal Hasil Berinvestasi Mini

Imbal hasil atau kupon yang ditawarkan pada seri ini merupakan yang terendah dibandingkan SBN ritel lain sepanjang tahun 2025.

Tekanan Rekor Defisit Transaksi Berjalan & Faktor The Fed, Rupiah Dalam Tren Melemah
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 06:09 WIB

Tekanan Rekor Defisit Transaksi Berjalan & Faktor The Fed, Rupiah Dalam Tren Melemah

Dari internal, kurs rupiah juga masih terbebani rekor defisit transaksi berjalan yang terbesar sejak tahun 2020..

Peluang dari Janji Transportasi Publik Hemat Energi
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:23 WIB

Peluang dari Janji Transportasi Publik Hemat Energi

Pemerintah sudah punya peta jalan untuk mewujudkan transportasi publik ramah lingkungan. Tapi, penetrasi kendaraan listrik masih rendah.

Peluang Besar Asuransi Perluas Pelindungan dari Olahraga
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:23 WIB

Peluang Besar Asuransi Perluas Pelindungan dari Olahraga

Gaya hidup sehat seperti olahraga yang makin populer, membuka ruang baru bagi industri asuransi untuk memperluas perlindungan mereka.

INDEKS BERITA

Terpopuler