Investasi Pabrik Otomotif Terhambat, 81 Perusahaan Pemegang NIK Tidak Beroperasi

Rabu, 26 Juni 2024 | 16:19 WIB
Investasi Pabrik Otomotif Terhambat, 81 Perusahaan Pemegang NIK Tidak Beroperasi
[ILUSTRASI. Sejumlah pengunjung mengamati produk sepeda motor listrik yang dipasarkan di salah satu stan Jakarta Fair 2024 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (18/6/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keruwetan masalah yang melilit industri otomotif di dalam negeri sejatinya bukan hanya soal menurunnya daya beli masyarakat. Tetapi nyatanya, investasi pabrik kendaraan bermotor juga ikut terganjal lantaran 81 perusahaan, atau lebih dari setengah pemegang kode perusahaan (NIK) tidak beroperasi sejak lama. Perusahaan tersebut terdiri dari pabrik kendaraan roda empat, roda dua, dan motor listrik.

Di dalam daftar 81 pabrikan itu, banyak juga nama-nama besar yang muncul seperti PT Bosowa Nusantara Motor, PT Mabua Harley Davidson, PT Sanex Qianjiang Motor lnternational, dan PT Buana Jialing Motor.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Pelapak Daring Menadah Berkah Momen Harbolnas
| Selasa, 09 September 2025 | 08:00 WIB

Pelapak Daring Menadah Berkah Momen Harbolnas

Perhelatan tahunan ini diharapkan tidak hanya menjadi pesta diskon belanja online, tetapi juga momentum penguatan ekonomi digital nasional.

Hartadinata Abadi (HRTA) Mengincar Kenaikan Laba Dua Digit
| Selasa, 09 September 2025 | 07:46 WIB

Hartadinata Abadi (HRTA) Mengincar Kenaikan Laba Dua Digit

Pemegang lisensi bank emas di Indonesia adalah Bank Syariah Indonesia dan Pegadaian. HRTA berkontribusi 20% dari kebutuhan pasokan emas keduanya.

Industri Alkes Tertekan Efisiensi Anggaran
| Selasa, 09 September 2025 | 07:40 WIB

Industri Alkes Tertekan Efisiensi Anggaran

Tantangan utama datang dari gejolak ekonomi yang menekan konsumsi, serta kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.

Sang Anak IPO, Emak Ikut Kecipratan Cuan
| Selasa, 09 September 2025 | 07:38 WIB

Sang Anak IPO, Emak Ikut Kecipratan Cuan

Proyek Emas Pani memiliki potensi sumber daya mencapai 7 juta ons emas dan dirancang menjadi tambang berbiaya rendah dengan umur panjang.  

Strategi Bumi Serpong Damai (BSDE) Memacu Penjualan
| Selasa, 09 September 2025 | 07:20 WIB

Strategi Bumi Serpong Damai (BSDE) Memacu Penjualan

Perpanjangan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN-DTP) 100% yang dikucurkan pemerintah juga turut mendorong pertumbuhan.

Sri Mulyani Diganti, Asing Terus Net Sell, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 09 September 2025 | 06:55 WIB

Sri Mulyani Diganti, Asing Terus Net Sell, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Investor asing  kembali mencatatkan aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp 526,17 miliar. Lima hari terakhir, asing net sell Rp 4,7 triliun.

Mau Cuan Tinggi? Pilih Reksadana Ini Hingga Akhir 2025
| Selasa, 09 September 2025 | 06:40 WIB

Mau Cuan Tinggi? Pilih Reksadana Ini Hingga Akhir 2025

Reksadana pendapatan tetap jadi pilihan utama dengan return tertinggi 2025. Simak proyeksi dan tips investasi di sini

Menanti Arah Kebijakan Menteri Keuangan Baru
| Selasa, 09 September 2025 | 06:28 WIB

Menanti Arah Kebijakan Menteri Keuangan Baru

Reshuffle atas sejumlah menteri, termasuk menteri keuangan, menyebabkan indeks berbalik melemah. Terutama akibat tekanan pada saham perbankan

Cadangan Devisa Terkuras Intervensi Rupiah
| Selasa, 09 September 2025 | 06:22 WIB

Cadangan Devisa Terkuras Intervensi Rupiah

Posisi cadangan devisapada akhir Agustus merupakan yang terendah selama sembila                                

Menteri Keuangan Diganti, Rupiah Diprediksi Melemah pada Selasa (9/9)
| Selasa, 09 September 2025 | 06:20 WIB

Menteri Keuangan Diganti, Rupiah Diprediksi Melemah pada Selasa (9/9)

Setelah Sri Mulyani diganti sebagai Menteri Keuangan, rupiah diproyeksi melemah. Cek proyeksi kurs dolar AS pada Selasa (9/9)

INDEKS BERITA

Terpopuler