Investasi Saham Pilihan Favorit Tahun 2024

Selasa, 05 Desember 2023 | 15:35 WIB
Investasi Saham Pilihan Favorit Tahun 2024
[ILUSTRASI. Survei Bloomberg menunjukkan, saham sektor teknologi masih menguntungkan. REUTERS/Brendan McDermid]
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tahun ini menjadi tahun yang cukup baik bagi para investor saham. Beberapa saham pengembang kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) menjadi penopang kinerja. 

Saham Nvidia Corp, misalnya, naik 220%. Sementara saham Microsoft Corp dan Amazon.com Inc masing-masing meningkat 56% dan 75%. Meta Platforms Inc bahkan naik 170% seiring dengan prospek AI yang menarik. 

Hasil  survei Bloomberg Markets Live Pulse menunjukkan, sekitar 63% dari 595 peserta survei memperkirakan investasi pribadi akan memberikan kinerja lebih baik pada tahun depan. Cuma, optimisme tersebut bergantung pada kebijakan moneter The Federal Reserve. Jika terjadi penurunan suku bunga, maka pasar saham dan obligasi akan reli. 

Baca Juga: S&P 500 Capai Level Tertinggi Baru, Pasar Saham Dalam Tren Bullish?

Responden yang disurvei Bloomberg di antaranya manajer portofolio dan investor individu. Sebanyak 67% responden tersebut melihat saham AI masih menjadi sumber keuntungan jangka panjang, melampaui kenaikan harga saham produsen obat penurun berat badan seperti Novo Nordisk A/S dan Eli Lilly & Co, atau penyedia keamanan siber. 

Risiko inflasi

Saham keamanan siber dipilih 20% dari investor yang disurvei Bloomberg. Sementara saham produsen obat penurun berat badan dipilih oleh 8% responden. 

Nial Gallagher, Manajer Investasi di GAM Investments, yang berbasis di Eropa, juga memangkas posisi di Novo Nordisk sekitar setengahnya pada akhir bulan ini. Sebelumnya saham Novo telah naik 50% karena produksi obat penekan nafsu makan. 

Baca Juga: Pangkas Utang Rp 13,23 triliun, Bakrie & Brothers (BNBR) Lepas Fitzroy ke Telopea

Investor juga terus mencermati efek melonjaknya inflasi dan meningkatnya biaya pinjaman pada awal dekade. Ekspektasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat mungkin saja tidak terjadi di tahun depan. 

Investor menyadari inflasi masih tinggi. Ini artinya masih ada kemungkinan The Fed akan menahan bunga di level sama. 

Di lain sisi, biaya hidup masih tinggi, menjadi ancaman bagi kesehatan keuangan pribadi di tahun depan. Menurut 49% responden, harga bahan makanan dan listrik telah naik 25% sejak Januari 2020. Harga mobil bekas naik 35% dan harga sewa naik sekitar 20%. 

Toh, banyak yang memandang saham menjadi tempat investasi menarik untuk memupuk cuan di tahun 2024. Tapi 39% responden menganggap risiko bertaruh pada saham masih terlalu tinggi.

"Saham bidang teknologi di tahun ini sudah mendekati valuasi dan tidak menarik dibandingkan sektor AS mana pun," kata Marta Norton, Kepala Investasi Amerika di Morningstar Wealth.

Baca Juga: Prospek Saham Bank Emiten Kelas Menengah Masih Belum Cerah, Simak Rekomendasinya

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Sri Mulyani Rombak Struktur Sekretariat KSSK
| Senin, 08 September 2025 | 09:10 WIB

Sri Mulyani Rombak Struktur Sekretariat KSSK

Hal ini diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 64 Tahun 2025 yang mulai berlaku sejak 4 September 2025

Cadangan Devisa Diramal Menyusut
| Senin, 08 September 2025 | 08:51 WIB

Cadangan Devisa Diramal Menyusut

Cadangan devisa akhir Agustus diperkirakan turun karena untuk kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan intervensi rupiah 

Waskita Karya (WSKT) Kebut Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B
| Senin, 08 September 2025 | 08:45 WIB

Waskita Karya (WSKT) Kebut Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

Saat ini pengerjaan LRT Jakarta Fase 1B dalam tahap pemasangan komponen struktur atas (slab deck) dan jalur rel (trackwork rail).

Target Penerimaan Dikerek Lagi di Anggaran 2026
| Senin, 08 September 2025 | 08:41 WIB

Target Penerimaan Dikerek Lagi di Anggaran 2026

Kementerian Keuangan dan Banggar DPR sepakat untuk menaikkan target penerimaan bea cukai dan PNBP   

Phapros (PEHA) Bidik Pertumbuhan Pasar Ekspor
| Senin, 08 September 2025 | 08:20 WIB

Phapros (PEHA) Bidik Pertumbuhan Pasar Ekspor

Ke depan, Phapros akan terus menjajaki peluang pasar baru, menjalin kemitraan dengan beberapa partner strategis.

Mencoba Menjadi Investor Jangka Panjang
| Senin, 08 September 2025 | 07:39 WIB

Mencoba Menjadi Investor Jangka Panjang

Fakta menarik yang kedua adalah semakin lama jangka waktu investasi, maka semakin menguntungkan dan semakin kecil potensi risiko kerugian. 

Jumlah IPO Masih Seret, Target BEI Terancam Meleset
| Senin, 08 September 2025 | 07:13 WIB

Jumlah IPO Masih Seret, Target BEI Terancam Meleset

Hingga 4 September 2025, jumlah IPO di BEI baru ada 22 emiten baru dengan nilai emisi Rp 10,39 triliun. ​

Diprediksi Menguat, Simak Sejumlah Sentimen yang Akan Mewarnai IHSG Pekan Ini
| Senin, 08 September 2025 | 07:08 WIB

Diprediksi Menguat, Simak Sejumlah Sentimen yang Akan Mewarnai IHSG Pekan Ini

HSG pada minggu ini akan dipayungi oleh sentimen kondisi politik dalam negeri, terutama hasil dari pembatalan tunjangan rumah bagi anggota DPR.

Sertifikasi Koperasi
| Senin, 08 September 2025 | 07:05 WIB

Sertifikasi Koperasi

Sertifikasi diperlukan sebagai standar kompetensi dari koperasi desa/kelurahan Merah Putih agar pembiayaan yang didapat menjadi optimal.

Implikasi Disinsentif Penyimpanan Beras
| Senin, 08 September 2025 | 07:00 WIB

Implikasi Disinsentif Penyimpanan Beras

Pemerintah perlu mendefinisikan arti dari penimbunan beras yang bersifat spekulatif serta yang produktif.​

INDEKS BERITA

Terpopuler