Investasi Startup

Senin, 30 Mei 2022 | 08:05 WIB
Investasi Startup
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anda mungkin pernah menyaksikan, atau bahkan menjadi penggemar, drama korea berjudul Start-Up yang tayang dua tahun silam.

Mungkin Anda juga termasuk penonton yang ikut bersorak mengetahui Nam Dosan dan Seo Dalmi, dua tokoh utama drama ini, sukses mendapat investor dan melakukan ekspansi di akhir cerita. 

Di dunia nyata, perjalanan bisnis perusahaan rintisan kerap tidak seindah kisah Nam Dosan dan Seo Dalmi tadi. Malah, sebagian besar startup justru kerap mengalami kegagalan alias bangkrut.

Menilik laporan dari Startup Genome, perusahaan riset dan konsultan bisnis, yang dirilis pada 2019 silam, 11 dari 12 perusahaan rintisan akhirnya harus merelakan bisnisnya tidak berlanjut.

Laporan Failory, penyedia konten seputar startup, menyebut 90% perusahaan rintisan yang didirikan bangkrut, di mana 10% di antaranya menemui kegagalan di tahun pertama.

Failory juga menemukan, kegagalan pada perusahaan rintisan utamanya terjadi di tahun kedua hingga kelima bisnis berjalan. 70% startup bangkrut di periode tersebut.

Yang juga menarik, berbagai angka rasio tersebut tidak berubah meskipun sektor industri yang diamati berbeda. Artinya, sektor industri yang dijalani perusahaan tidak mempengaruhi kegagalan.

Kalau melihat data betapa banyaknya perusahaan yang gagal, lantas muncul pertanyaan, apa sebenarnya investasi di perusahaan rintisan benar-benar menarik? Bisakah tingkat risiko investasi di startup diturunkan?

Ekonom Tom Eisenmann, yang juga adalah profesor di Harvard Business School dan penulis buku The Fail-Safe Startup, mengaku bahkan ia tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan tadi.

Banyak pakar menyebut, investasi di startup tidak bisa disamakan dengan investasi saham perusahaan konvensional. Meski investor sudah rajin membaca dan meneliti fundamental, ini belum tentu memperbesar potensi untung investor.

Toh, para pakar juga tetap beranggapan, investasi di perusahaan rintisan menarik. Meski peluang rugi besar, potensi cuannya juga super jumbo. High risk, high gain

Tapi, ya, itu tadi. Investor harus siap investasinya melesak. Ini juga yang dialami oleh investor yang membeli saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kala IPO.

Saat ini, harga saham keduanya masih di bawah harga IPO. Mungkin masih butuh waktu lama sampai investor yang membeli saham di harga IPO bisa balik modal.

Bagikan

Berita Terbaru

Proyek Sampah Listrik Bagus tapi Risikonya Banyak
| Minggu, 02 November 2025 | 05:45 WIB

Proyek Sampah Listrik Bagus tapi Risikonya Banyak

Pemerintah menuju transformasi pengelolaan sampah berbasis energi. Harapannya, pemda benar-benar menyediakan lahan dan memasok sampah.

Mengejar Ambisi Produksi Amonia Hijau di Serambi Mekkah
| Minggu, 02 November 2025 | 05:15 WIB

Mengejar Ambisi Produksi Amonia Hijau di Serambi Mekkah

PT Pupuk Indonesia (Persero) menggabungkan green hydrogen dengan grey hydrogen guna menghasilkan green ammonia. Apa tantangannya?

Melirik Segarnya Cuan Bisnis Air Mineral Kemasan
| Minggu, 02 November 2025 | 05:05 WIB

Melirik Segarnya Cuan Bisnis Air Mineral Kemasan

Merek lokal produk air minum dalam kemasan (AMDK) menjamur di banyak daerah. Mereka berdiri tegap melawan dominasi konglomerasi besa. 

 
Layar Bisnis Samudera Indonesia (SMDR) Mengembang
| Minggu, 02 November 2025 | 04:20 WIB

Layar Bisnis Samudera Indonesia (SMDR) Mengembang

SMDR terus memperkuat ekspansi bisnis internasional dengan mendirikan anak usaha baru di negara Jepang.

Rupiah Relatif Tertekan Eksternal pada Sepekan Terakhir
| Minggu, 02 November 2025 | 04:15 WIB

Rupiah Relatif Tertekan Eksternal pada Sepekan Terakhir

Dalam sepekan, rupiah melemah 0,17% ke Rp 16.631 per dolar AS dari posisi pekan lalu di Rp 16.602 per dolar AS. 

Founder Heritage Amanah International Berinvestasi pada Generasi Muda
| Minggu, 02 November 2025 | 04:15 WIB

Founder Heritage Amanah International Berinvestasi pada Generasi Muda

Bagi Salina Nordin, Founder & Group CEO PT Heritage Amanah International, investasi tak hanya dilihat untuk mencapai keuntungan pribadi

Bursa Kripto Baru Masih Proses Perizinan di OJK
| Minggu, 02 November 2025 | 04:10 WIB

Bursa Kripto Baru Masih Proses Perizinan di OJK

Saat ini Indonesia telah memiliki satu bursa kripto yang terdaftar dan berizin OJK yaitu PT BursaKomoditi Nusantara (CFX).

TLKM Butuh Triliunan Rupiah untuk Lincah Jalankan Sejumlah Agenda Ekspansi
| Sabtu, 01 November 2025 | 15:00 WIB

TLKM Butuh Triliunan Rupiah untuk Lincah Jalankan Sejumlah Agenda Ekspansi

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) gencar melakukan sejumlah aksi bisnis hingga korporasi untuk membesarkan perusahaannya.

Eskposur Kecil Solana (SOL) Mampu Tingkatkan Imbal Hasil Portofolio Kripto
| Sabtu, 01 November 2025 | 13:00 WIB

Eskposur Kecil Solana (SOL) Mampu Tingkatkan Imbal Hasil Portofolio Kripto

Solana (SOL) berhasil menembus level US$ 200 atau sebesar Rp 3,32 juta seiring kabar peluncuran Exchange Traded Fund (ETF) berbasis koin ini.

BlackRock, Vanguard, Hingga WisdomTree Ubah Posisi di Saham Rokok Indonesia
| Sabtu, 01 November 2025 | 11:00 WIB

BlackRock, Vanguard, Hingga WisdomTree Ubah Posisi di Saham Rokok Indonesia

Pergerakan investor institusi asing di dua emiten rokok besar, GGRM dan HMSP, menunjukkan dinamika menarik sepanjang 2025.

INDEKS BERITA