Investor Cari Selamat, Harga Emas Hari Ini Cuma Naik Tipis

Rabu, 11 Desember 2019 | 19:35 WIB
Investor Cari Selamat, Harga Emas Hari Ini Cuma Naik Tipis
[ILUSTRASI. Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019). ]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini naik tipis gara-gara investor mencari selamat dari ancaman tarif baru Amerika Serikat (AS) atas barang-barang China yang mulai berlaku 15 Desember nanti.

Mengacu Bloomberg pukul 19.25 WIB, harga emas hari ini di pasar spot naik 0,11% menjadi US$ 1.466,03 per ons troi. Sedang harga emas berjangka AS mendaki 0,16% ke posisi US$ 1.470,50.

"Perang dagang terus menjadi faktor pendukung emas, tidak ada solusi mudah untuk itu, dan ketidakpastian akan membuat harga emas naik," kata Analis Commerzbank Eugen Weinberg kepada Reuters.

Baca Juga: Jelang sore, harga emas turun 0,04% di level US$ 1.463,86 per ons troi

Presiden AS Donald Trump memiliki waktu beberapa hari lagi untuk memutuskan, apakah akan mengenakan tarif atas barang Cina senilai hampir US$ 160 miliar, yang akan mulai berlaku Ahad (15/12).

Sumber Reuters menyebutkan, para penasihat ekonomi dan perdagangan Gedung Putih kemungkinan akan bertemu dalam beberapa hari mendatang dengan Trump untuk membahas masalah tersebut.

Kata sumber tadi, Washington sedang meletakkan dasar untuk penundaan tarif terbaru atas impor China, tetapi keputusan akhir belum dibuat.

Baca Juga: Harga emas Antam naik tipis pada Rabu (11/12)

"Jika kedua belah pihak (AS dan China) gagal mencapai konsensus positif, harga emas akan menerima kekuatan atas selera risiko yang lebih rendah untuk jangka pendek," kata Analis Phillip Futures Benjamin Lu.

Emas dianggap sebagai investasi yang aman selama ketidakpastian politik dan ekonomi, terutama perang dagang antara kedua ekonomi terbesar di dunia yang sudah berlangsung selama 17 bulan.

Sementara Federal Reserve akan mengeluarkan pernyataan pada pertemuan kebijakan Desember pada Rabu (12/12). Meskipun bank sentral AS diperkirakan mempertahankan suku bunga, investor sangat ingin mendengar prospek ekonomi yang telah dipengaruhi perang tarif.

Baca Juga: Harga emas naik lagi, harga paladium mencetak rekor tertinggi

"Sejauh menyangkut bank-bank sentral, bukan hanya The Fed yang dilihat oleh para investor, tetapi semua bank sentral utama," tambah Weinberg.

Bank Sentral Eropa (ECB) bakal mengadakan pertemuan pertama dan konferensi pers dengan Christine Lagarde sebagai presiden pada Kamis (13/12).

Di sisi teknikal, menurut Analis Teknikal Reuters Wang Tao, harga emas spot memantul dan menuju level resistensi di US$ 1.466 per ons troi.

Baca Juga: Investor kembali memburu safe haven, harga emas kembali berkilau

Bagikan

Berita Terbaru

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:43 WIB

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki

Baru dua hari keluar dari Papan Pemantauan Khusus, saham PT Buana Artha Anugerah Tbk (STAR) disuspensi BEI. 

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:05 WIB

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA

Prospek saham Prajogo Pangestu di awal Desember 2025: BREN masuk MSCI, CUAN ekspansi energi, TPIA breakout.

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:34 WIB

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia

Lewat Starlink, Musk memancarkan internet hingga ke pedalaman Afrika. Dengan Neuralink ia bercita-cita menghubungkan otak manusia dengan mesin.

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:30 WIB

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu

Bencana banjir dan longsor tersebut mengakibatkan padamnya pasokan listrik di sejumlah wilayah.di Sumatra.

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:19 WIB

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi

Pada 2031, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan bisa mencapai komposisi 50% antara pendapatan batubara dan non-batubara.

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:17 WIB

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing

Saham BUMI didorong sentimen kuasi reorganisasi dan diversifikasi bisnis mineral. Analisis lengkap pendorong.

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:12 WIB

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berupaya memoles kondisi keuangannya. Terbaru, GIAA melakukan aksi penambahan modal melalui private placement.

Catur Sentosa (CSAP) Menjaga Kinerja di Akhir Tahun Ini
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:10 WIB

Catur Sentosa (CSAP) Menjaga Kinerja di Akhir Tahun Ini

Hingga September 2025 CSAP tercatat mengantongi pendapatan sebesar Rp 12,9 triliun, atau tumbuh tipis 1,2% secara tahunan atau yoy.​

Memperbaiki Struktur Keuangan, Emiten BUMN Karya Gencar Divestasi Aset
| Selasa, 02 Desember 2025 | 06:58 WIB

Memperbaiki Struktur Keuangan, Emiten BUMN Karya Gencar Divestasi Aset

Jelang konsolidasi pada 2026, emiten BUMN Karya gencar melakukan divestasi aset untuk memperbaiki struktur keuangannya.

Sarana Menara Nusantara (TOWR) Menyebar Dividen Interim Senilai Rp 400 Miliar
| Selasa, 02 Desember 2025 | 06:46 WIB

Sarana Menara Nusantara (TOWR) Menyebar Dividen Interim Senilai Rp 400 Miliar

Emiten menara telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menyampaikan rencana pembagian dividen interim untuk periode tahun buku 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler