Investor Melirik Investasi di Wilayah Jawa Barat

Senin, 25 Oktober 2021 | 06:00 WIB
Investor Melirik Investasi di Wilayah Jawa Barat
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pembangunan di wilayah Jawa Barat (Jabar) terus bergulir. Dari sejumlah wilayah potensial, Kawasan Rebana dan Jabar Bagian Selatan menjadi fokus pengembangan yang disiapkan untuk menjaring investasi.

Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jabar, Noneng Komara Nengsih menyebutkan, pengembangan dua kawasan tersebut mendapatkan dukungan pemerintah pusat melalui penerbitan Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.
 
Merujuk beleid itu, Kawasan Rebana meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Subang, Sumedang, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Cirebon, serta Kota Cirebon. Adapun Kawasan Jabar Bagian Selatan meliputi Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Pangandaran.
 
Merujuk pada Perpres yang diteken Presiden Joko Widodo pada 9 September 2021 itu, Noneng menjelaskan pengembangan Kawasan Rebana dan Jabar Bagian Selatan memuat 162 program, dengan nilai investasi Rp 392,4 triliun. 
 
"Besaran itu adalah angka investasi yang diharapkan pendanaannya melalui APBN, APBD, BUMD, BUMN dan swasta," kata dia kepada KONTAN, Jumat (22/10).
 
Fokus pengembangan
 
Pengembangan Jabar Bagian Selatan atau dikenal dengan nama Arumanis akan fokus pada sektor pariwisata, kemaritiman dan pertanian. Noneng menjelaskan, ada 81 program dengan nilai investasi Rp 157,7 triliun untuk pengembangan Jabar Bagian Selatan.
 
Sebanyak 81 program tersebut terbagi dalam empat rencana induk pengembangan. Pertama, rencana induk pengembangan infrastruktur yang memuat 59 program dengan total investasi Rp 135,3 triliun. Kedua, rencana induk pengembangan sektor kelautan yang memuat 8 program dengan investasi Rp 3,1 triliun.
 
Ketiga, Rencana induk pengembangan sektor agribisnis yang memuat 5 program dengan nilai investasi sebesar Rp 330 miliar. Keempat, rencana induk pengembangan sektor pariwisata yang memuat 9 program dengan nilai Rp 19 triliun.
 
Sedangkan untuk Kawasan Rebana, rencana pembangunan akan fokus pada pengembangan kawasan kota baru dengan konsep life, work and play. Menurut Noneng, ada 13 kota baru yang siap dikembangkan investor, dengan total investasi Rp 234,6 triliun.
 
"Saat ini terdapat 9 kawasan di Rebana yang siap menerima investor untuk menanamkan modalnya di Jawa Barat," sambung Noneng.
 
Kesembilan kawasan itu antara lain Subang Smartpolitan dengan pengembang PT Suryacipta Swadaya yang berlokasi di Kabupaten Subang. Kemudian Grand Rebana milik konsorsium BUMN antara lain PT RNI, PT PP Tbk dan JIEP yang berlokasi di Kabupaten Subang.
 
Adapula Rebana Technopolis Industrial Estate dengan pengembang PT Perkebunan Nusantara VIII yang berlokasi di Kabupaten Subang.
 
Noneng memastikan bahwa kawasan Rebana juga didukung pembangunan infrastruktur yang bertaraf internasional seperti Pelabuhan Patimban, Aerocity Kertajati dan Tol Cisumdawu.    n

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

Status Belum Jelas, Swasta Tunda Proyek Hotel IKN
| Jumat, 22 November 2024 | 07:30 WIB

Status Belum Jelas, Swasta Tunda Proyek Hotel IKN

Sampai saat ini, Presiden Prabowo Subianto belum juga menandatangani Keputusan Presiden (Kepres) soal pemindahan ibu kota.

Daya Beli Lesu, Bisnis Sepeda Layu
| Jumat, 22 November 2024 | 07:20 WIB

Daya Beli Lesu, Bisnis Sepeda Layu

Minat masyarakat untuk membeli sepeda tampak menyusut paska pandemi dan diperparah dengan pelemahan daya beli masyarakat.

INDEKS BERITA

Terpopuler