IPO PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT), Ada Bonus Waran Buat Investor

Rabu, 05 Januari 2022 | 10:54 WIB
IPO PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT), Ada Bonus Waran Buat Investor
[ILUSTRASI. RJ Steel, gerai mur dan baut milik PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT). Perusahaan ini tengah menggelar initial public offering (IPO) dengan menawarkan 1,45 miliar saham di kisaran harga Rp 100-110 per saham. DOK/BAUT]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan ini Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan penghuni baru. Jika tak ada aral melintang, PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk bakal listing di BEI pada 27 Januari 2022.

IPO PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk saat ini tengah memasuki masa book building yang berlangsung dari 4 Januari 2022 hingga 10 Januari 2022.

PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk, yang merupakan produsen mur dan baut, menawarkan 1,45 miliar saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Jumlah saham tersebut setara 30,21% dari modal disetor dan ditempatkan penuh pada perseroan setelah IPO.

Rentang harga penawarannya ada di Rp 100-110 per saham. Dus, PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk berpeluang memperoleh dana antara Rp 145 miliar hingga Rp 159,5 miliar dari IPO.

Sebagai pemanis, PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk yang menggunakan kode emiten BAUT akan menerbitkan 1,16 miliar waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada investor yang membeli saham perdana perseroan.

Rasionya, setiap pemegang 10 saham baru BAUT akan mendapat 8 waran seri I. Setiap satu Waran seri I ini bisa dikonversi menjadi satu saham biasa dengan harga pelaksanaan Rp 125 per saham. Periode pelaksanaannya mulai 27 Juli 2022 hingga 24 Januari 2025.

Dus, jika seluruh waran seri I dikonversi menjadi saham BAUT, perseroan berpeluang meraup dana segar hingga Rp 125 miliar.

Baca Juga: Diduga Entitas Grup Salim, Emirates Tarian Global Kini Kuasai 25,11 Persen Saham BRMS

Rencananya, sekitar 94 persen dana IPO dipakai untuk membeli persediaan, baik persediaan terkait produk eksisting Perseroan, maupun persediaan produk baru yang selama ini belum disediakan oleh Perseroan. Seperti full range mur dan baut yang terbuat dari stainless steel, socket cap screw dan hand tools.

Lalu, sekitar 6% dari dana IPO akan digunakan untuk pembayaran utang usaha kepada pemasok, yaitu NA Fasteners Pte. Ltd.

Per 30 November 2021 saldo utang usaha BAUT kepada NA Fasteners Pte. Ltd sebesar US$ 557.880, setara sekitar Rp 8,48 miliar (kurs kurs Rp 14.340/US$).

Nah, utang usaha yang akan dibayar rencananya sebesar US$ 557.880, atau setara Rp 8 miliar.

NA Fasteners Pte. Ltd., merupakan pemegang saham pengendali BAUT dengan kepemilikan 26 miliar saham, atau 77,61% sebelum IPO. Porsinya menyusut menjadi 54,17% setelah IPO.

Pemegang saham BAUT yang lain adalah PT FAS Bersama Investama dengan kepemilikan sebelum IPO sebanyak 7,5 miliar saham, atau 22,39%. Porsinya menyusut menjadi 15,63% setelah IPO.

NA Fasteners Pte. Ltd dan PT FAS Bersama Investama adalah dua perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Indriani Suhartono. Ia memiliki 80% saham NA Fasteners Pte. Ltd dan 99,74% saham PT FAS Bersama Investama.

Dus, yang menjadi penerima manfaat akhir dari PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk adalah Indriani Suhartono.

Baca Juga: Ikut Tax Amnesty, Peter Sondakh Alihkan Kepemilikan Saham SMMT Ke Mutiara Timur

Sejak 2021 Indriani Suhartono mengemban jabatan Komisaris Utama di BAUT. Saat ini ia juga menjabat sebagai Founding Partner dan Direktur di NA Fasteners Pte. Ltd dan di PT Rantai Jaringan Sukses.

Perempuan 40 tahun itu saat ini juga tercatat sebagai Founding Partner dan Komisaris di PT FAS Angkasa, PT Konsep dan di PT FAS Bersama Investama.

Dalam hajatan IPO, PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk dibantu oleh UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Berikut jadwal sementara IPO BAUT, berdasar prospektus awal IPO perseroan:

  • Tanggal Masa Penawaran Awal: 4 – 10 Januari 2022.
  • Tanggal Efektif: 18 Januari 2022.
  • Masa Penawaran Umum: 20 – 25 Januari 2022.
  • Tanggal Penjatahan: 25 Januari 2022.
  • Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I Secara Elektronik: 26 Januari 2022.
  • Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I di BEI : 27 Januari 2022.

Bagikan

Berita Terbaru

Imbal Hasil SBN Naik: Beban Utang APBN Meningkat, Bagaimana Dampaknya?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 19:34 WIB

Imbal Hasil SBN Naik: Beban Utang APBN Meningkat, Bagaimana Dampaknya?

Kenaikan imbal hasil SBN menjadi salah satu tanda perubahan sentimen pasar terhadap risiko fiskal dan arah ekonomi domestik.

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari
| Kamis, 25 Desember 2025 | 13:43 WIB

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari

IHSG melemah 0,83% untuk periode 22-24 Desember 2025. IHSG ditutup pada level 8.537,91 di perdagangan terakhir, Rabu (24/12).

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 11:05 WIB

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?

Potensi kenaikan harga saham terafiliasi Bakrie boleh jadi sudah terbatas lantaran sentimen-sentimen positif sudah priced in.

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:08 WIB

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil

Imbal hasil instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang turun sejak awal tahun, berbalik naik dalam dua bulan terakhir tahun 2025.

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:05 WIB

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham

Sebagai pelopor, PTBA berpeluang menikmati insentif royalti khusus untuk batubara yang dihilirisasi.

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena
| Kamis, 25 Desember 2025 | 09:05 WIB

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena

Harga batubara Australia, yang menjadi acuan global, diproyeksikan lanjut melemah 7% pada 2026, setelah anjlok 21% di 2025. 

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam
| Kamis, 25 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam

Fitur Fixed Price di aplikasi MyBluebird mencatatkan pertumbuhan penggunaan tertinggi, menandakan preferensi konsumen terhadap kepastian harga.

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026
| Kamis, 25 Desember 2025 | 07:10 WIB

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026

Santika Hotels & Resorts menyiapkan rebranding logo agar lebih relevan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan generasi.

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:37 WIB

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

Pemerintah rem produksi nikel ke 250 juta ton 2026 untuk atasi surplus 209 juta ton. NCKL proyeksi laba Rp 10,03 triliun, rekomendasi buy TP 1.500

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:00 WIB

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?

Kenaikan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belakangan ini dinilai lebih bersifat spekulatif jangka pendek.

INDEKS BERITA

Terpopuler