Ironi Minyak Goreng

Selasa, 07 Februari 2023 | 08:00 WIB
Ironi Minyak Goreng
[]
Adi Wikanto | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia adalah negara produsen minyak sawit terbesar di dunia bersama Malaysia. Namun, pemerintah masih belum mampu mengatasi persoalan minyak goreng yang bahan utamanya adalah minyak sawit.

Belakangan ini, masyarakat kembali dibuat ketar-ketir dengan minyak goreng. Minyak goreng rakyat langka di sejumlah daerah.

Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 49 Tahun 2022, minyak goreng rakyat terdiri atas minyak curah dan Minyakita yang diatur oleh pemerintah dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000 per liter.

Namun saat ini, harga minyak goreng merek MinyaKita sudah jauh melambung di atas Rp 14.000 per liter. Bahkan di beberapa daerah, harga minyak goreng kemasan sederhana dijual di atas Rp 20.000 per liter.

Padahal, Minyakita adalah solusi pemerintah untuk mengatasi masalah harga minyak goreng yang melambung pada semester 1 2022. Saat itu, harga minyak goreng di pasar sempat menembus Rp 25.000 per liter.

Minyakita diproduksi oleh perusahaan-perusahaan minyak goreng untuk memenuhi kebijakan domestic price obligation (DMO) demi mendapatkan izin ekspor minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

Di sisi lain, ekspor CPO masih berjalan lancar. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat, total ekspor CPO dari Indonesia sebanyak 30,8 juta ton sepanjang tahun 2022. Jika ekspor CPO masih lancar, tentu pasokan Minyakita di dalam negeri seharusnya juga tak ada kendala, sesuai Permendag 49 Tahun 2022.

Lalu, apakah Permendag 49 Tahun 2022 sudah dijalankan? Kementerian Perdagangan seharusnya memastikan bahwa ekspor CPO dan pasokan Minyakita berjalan senada seirama.

Selain itu, Kementerian Perdagangan juga harus bisa mencegah penyelewengan program Minyakita. Saat ini, ada disparitas harga yang besar antara Minyakita dengan minyak goreng kemasan.

Disparitas harga rawan menimbulkan penyelewengan. Ujung-ujungnya, masyarakat yang menjadi korban untuk membayar minyak goreng lebih mahal dari biasanya. Miris bukan? Indonesia dengan produksi 46,73 juta ton CPO pada 2022, tapi minyak goreng selalu menjadi masalah yang selalu datang setiap tahun.

Ingat, Ramadan dan Lebaran 2023 segera tiba. Jika kelangkaan Minyakita tak diatasi, bukan tidak mungkin harga minyak goreng pemerintah semakin melambung dan menyusahkan masyarakat.

Bagikan

Berita Terbaru

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:36 WIB

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?

Akuisisi korporasi adalah keputusan investasi sangat strategis. Akuisisi  menjadi alat sebuah perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat. ​

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:19 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 6 Desember 2025 terdiri dari pokok sebesar Rp 199,17 miliar dan bunga keempat sebesar Rp 3,596 miliar.

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:10 WIB

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12).​

Investor Asing Masih Hati-Hati
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:08 WIB

Investor Asing Masih Hati-Hati

Kendati tampak pemulihan, investor asing masih berhati-hati berinvestasi, terlihat dari arus keluar dana asing yang dominan di pasar obligasi.​

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:54 WIB

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026

SPKS juga menyoroti munculnya perusahaan seperti Agrinas Palma yang mengelola1,5 juta ha lahan sawit dan berpotensi menguasai pasokan biodiesel

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar juga mewaspadai kurs rupiah yang terus melemah mendekati Rp 16.700 per dolar AS. Kemarin rupiah tutup di Rp 16.688 per dolar AS.

Target Penjualan Mobil Tahun Ini Dipangkas
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Target Penjualan Mobil Tahun Ini Dipangkas

Gaikindo revisi penjualan mobil 2025 menjadi 780.000 unit akibat pemintaan mobil dari keleas menengah menurun

Pengawasan Bea Keluar Kerek Penerimaan Cukai
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:50 WIB

Pengawasan Bea Keluar Kerek Penerimaan Cukai

Laporan terbaru menunjukkan penerimaan bea keluar mencapai Rp 496,77 miliar hingga Nov 2025, didorong nota pembetulan tembus.

Suntikan PMN Tembus Rp 14,41 Triliun
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:48 WIB

Suntikan PMN Tembus Rp 14,41 Triliun

Pemerintah dan DPR XI setujui alokasi PMN 2025 senilai Rp 14,41 triliun, dengan fokus pada KAI, INKA, perumahan, dan BUMN terkait.

IWIP Bantah Dugaan Pengiriman Nikel Ilegal
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:47 WIB

IWIP Bantah Dugaan Pengiriman Nikel Ilegal

Material tersebut telah mengantongi izin administratif. Rencananya, sampel itu akan dikirim ke Jakarta untuk uji laboratorium.

INDEKS BERITA

Terpopuler