Berita

Ironi RI, Kaya Gas tapi Impor LPG Terus Meninggi

Senin, 05 Februari 2024 | 10:48 WIB
Ironi RI, Kaya Gas tapi Impor LPG Terus Meninggi

ILUSTRASI. Kilang LPG milik PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA). DOK/ESSA

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketergantungan Indonesia terhadap liquefied petroleum gas (LPG) impor menjadi ironi yang mengenaskan lantaran negara ini sebetulnya kaya akan cadangan gas alam. Bahkan hingga beberapa tahun ke depan, impor masih tetap menjadi beban dan pekerjaan rumah yang tak kunjung rampung.

Produksi yang minim tak bisa mengimbangi permintaan yang makin meninggi, terutama setelah pemerintah menggalakkan program konversi minyak tanah ke LPG pada 2007 silam. Di sisi lain, kapasitas produksi LPG di dalam negeri juga tak bisa menjadi tumpuan. Proyek gasifikasi batubara menjadi dimetil eter untuk menggantikan LPG pun jalan di tempat.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru
IHSG
7.133,11
0.22%
15,69
LQ45
903,05
0.48%
4,30
USD/IDR
16.276
0,17
EMAS
1.318.000
0,68%