Jagoan Politik Lokal dari Lingkaran Dekat Jokowi

Selasa, 11 Juni 2024 | 05:30 WIB
Jagoan Politik Lokal dari Lingkaran Dekat Jokowi
[ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharudin (kiri) memberikan keterangan kepada media usai Inaugurasi 'Menuju Ansor Masa Depan' di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024). PBNU melantik kepengurusan Pimpinan Pusat GP Ansor masa khidmah 2024-2029 dengan Ketua Umum Addin Jauharudin. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.]
Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sukses dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi) agaknya bakal menyebar ke pertarungan pemilihan kepala daerah (pilkada). Jokowi disebut-sebut mendorong beberapa orang dekatnya untuk maju di sejumlah pilkada di daerah pada November tahun ini.

Sebut saja, Sekretaris Pribadi (Sespri) Ibu Negara Iriana, Sendi Fardiansyah yang sudah mendapatkan restu dari Jokowi untuk maju di Pilkada Kota Bogor. Sendi juga ikut serta dalam penjaringan calon Walikota Bogor dari Partai Gerindra, Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).  

Nama lain yang muncul dari lingkaran dekat Jokowi adalah seorang aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Kota Solo, Agus Irawan yang ikut mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Boyolali. Agus diketahui sebagai adik kandung mantan ajudan Jokowi saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, David Agus Yunanto. Selain itu, Agus juga dikenal sebagai pengusaha di bidang perkayuan.

Adapun putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep yang juga Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) digadang-gadang maju di Pilkada 2024. Pasca putusan Mahkamah Agung (MA) terkait batas usia calon gubernur dan wakil gubernur, Kaesang berpeluang maju sebagai gubernur maupun wakil gubernur. Sebelumnya, Kaesang dikaitkan maju sebagai calon Walikota Depok maupun Bekasi. Tapi kini namanya santer bisa bertarung di Pilkada Jakarta.

Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio melihat, ada dua hal dari fenomena majunya orang-orang dekat Jokowi di pentas politik lokal. Pertama, calon yang maju merasa percaya diri dengan dukungan kekuasaan dan berharap meraih kemenangan. Kedua, Jokowi ingin melebarkan kekuasaan ke level lokal setelah tak lagi menjadi presiden, meski ada penerusnya Gibran Rakabuming di Istana sebagai Wakil Presiden. "Jokowi ingin punya cengkeraman atau link sendiri di daerah," sebut dia, kemarin.

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai, ada politik aji mumpung memanfaatkan kekuasaan untuk meraih kemenangan di pilkada. "Inilah momen terakhir dari kekuasaan Jokowi yang akan lengser untuk mendorong mereka maju," kata dia, kemarin.

Hanya saja, majunya orang-orang dekat kekuasaan di pilkada terbilang baru karena tak terjadi di era sebelumnya. Memang ini tidak dilarang, namun mempersempit peluang tokoh lain yang bagus dan berprestasi untuk maju di pilkada. Yang pasti, pola ini juga menandakan kaderisasi di parpol tidak berjalan karena cenderung menjaring tokoh yang lekat kekuasaan.
Artinya, ada korelasi terhadap potensi makin tajamnya praktik KKN dari pola penjaringan yang demikian. "Parpol perlu berbenah dan menyiapkan kader yang bagus juga berprestasi," saran Ujang.      

Bagikan

Berita Terbaru

Likuiditas Dorong Kinerja Bursa Domestik Sepanjang 2025 Ngegas
| Rabu, 31 Desember 2025 | 05:05 WIB

Likuiditas Dorong Kinerja Bursa Domestik Sepanjang 2025 Ngegas

Rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) naik lebih dari 40% hingga akhir perdagangan 2025.

Volatilitas Valas Asia Relatif Berkurang di Akhir Tahun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 05:00 WIB

Volatilitas Valas Asia Relatif Berkurang di Akhir Tahun

Selasa (30/12), baht Thailand (THB) menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia dengan kenaikan 0,65% secara harian ke 31,41.

Siantar Top (STTP) Bidik Pertumbuhan Dobel Digit
| Rabu, 31 Desember 2025 | 04:20 WIB

Siantar Top (STTP) Bidik Pertumbuhan Dobel Digit

STTP akan memfokuskan pengembangan dengan dua pendekatan utama, yakni memperluas distribusi ke negara yang belum terjangkau 

Izin Dipermudah, Persaingan Bisnis Gadai Makin Sengit di Tahun Depan
| Rabu, 31 Desember 2025 | 04:15 WIB

Izin Dipermudah, Persaingan Bisnis Gadai Makin Sengit di Tahun Depan

Pasar gadai di dalam negeri masih menawarkan daya tarik tinggi bagi pemain yang ingin menjajal bisnis ini.

Pelaku Industri Masih di Posisi Wait and See
| Rabu, 31 Desember 2025 | 04:10 WIB

Pelaku Industri Masih di Posisi Wait and See

IKI untuk industri yang berorientasi ekspor maupun pasar domestik kompak melambat pada akhir tahun ini.

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk
| Selasa, 30 Desember 2025 | 15:00 WIB

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk

Menurut analis, model bisnis RMKE memiliki keunggulan, terutama dari sisi efektifitas biaya, keselamatan, kepatuhan regulasi, dan biaya.

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 13:00 WIB

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Manajemen MLBI memastikan, merek-merek mereka berada dalam posisi yang kuat dan tersedia untuk memenuhi permintaan konsumen.

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama
| Selasa, 30 Desember 2025 | 11:00 WIB

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama

Goldman Sachs dalam risetnya menilai pasar minyak global masih akan berada dalam kondisi kelebihan pasokan pada 2026.

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi
| Selasa, 30 Desember 2025 | 09:22 WIB

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi

Di masa lalu, kekayaan ratusan miliar dolar Amerika Serikat (AS) terdengar mustahil. Hari ini, angka-angka itu menjadi berita rutin. 

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:12 WIB

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026

Di sejumlah negara dengan pendekatan populis yang kuat, peran pemerintah melalui jalur fiskal begitu kuat, mengalahkan peran ekonomi swasta.

INDEKS BERITA