KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adopsi kecerdasan artifisial (AI) dalam dunia bisnis tak lagi sekadar wacana futuristik. Berbagai sektor dari keuangan, e-commerce, hingga manufaktur telah memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi, mempercepat pengambilan keputusan, dan memahami perilaku pelanggan. Di Indonesia, tren ini semakin menguat. AI mulai diadopsi luas oleh perusahaan besar, platform e-commerce, hingga pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ingin melakukan profiling pelanggan secara lebih akurat.
Namun, laporan McKinsey Global Survey 2024 mencatat bahwa meski 65% organisasi kini rutin menggunakan AI generatif, sebagian besar belum mengintegrasikannya dalam strategi inti bisnis. Ini menunjukkan bahwa adopsi AI masih lebih bersifat operasional daripada strategis. Maka, muncul pertanyaan krusial: apakah AI benar-benar menjadi pengungkit nilai, atau justru alat bantu yang digunakan tanpa kedalaman refleksi dan arah yang jelas?
Baca Juga: Produksi Daging Sapi 2025 Diprediksikan Lebih Rendah Ketimbang Saat Pandemi
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan