Jasa Marga (JSMR) Aktif Lelang Mengincar Pengusahaan Jalan Tol

Kamis, 02 Juni 2022 | 06:00 WIB
Jasa Marga (JSMR) Aktif Lelang Mengincar Pengusahaan Jalan Tol
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) gencar menambah proyek jalan tolnya. Teranyar, operator jalan tol ini lolos dalam pra kualifikasi Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat. Adapun tol sepanjang 61,5 km ini memiliki total investasi sekitar Rp 15,37 triliun.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menjelaskan,  saat ini, konsorsium sedang dalam tahap persiapan proses lelang atau tahap penawaran. "Mulai dari mempersiapkan dokumen administrasi hingga dokumen teknis," ujarnya, Senin (30/5).

JSMR juga terus berupaya mendapatkan proyek-proyek jalan tol lainnya. Antara lain, memperoleh hak pengusahaan Jalan Tol Akses Patimban. Jasa Marga bersama konsorsium sebagai single bidder saat ini telah menyampaikan proposal penawaran kepada Panitia Lelang BPJT Kementerian PUPR.

Selain itu, ikut serta dalam lelang pengusahaan Jalan Tol Bogor-Serpong bersama dengan Konsorsium yang saat ini masih dalam tahap prakualifikasi.

Tahun ini, JSMR juga tengah mengupayakan beberapa ruas baru yang dapat beroperasi. Antara lain, menyelesaikan 3,6 km Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi 2 Pamulang-Cinere yang target pengoperasiannya menyesuaikan dengan rampungnya pekerjaan pembangunan dari Jalan Tol Cinere-Jagorawi Ruas Limo-Kukusan yang dikelola oleh PT Translingkar Kita Jaya.

Selain itu, perseroan juga turut mengawasi penyelesaian proyek konstruksi jalan tol di ruas BORR, Japek Selatan, Probolinggo-Banyuwangi serta Jogja-Bawen.

Rekomendasi Saham

Analis Fundamental B-Trade Raditya Krisna Pradana menilai, fundamental perseroan solid untuk mengerjakan berbagai proyek jalan tol. Hal itu dilihat baik dari sisi profitabilitas maupun cash flow. "Untuk cash flow sendiri, rasio operating cash flow JSMR berada di level 21,62%," ujarnya, Selasa (31/5).

Lalu, tujuan spin off dan IPO anak perusahaan, dinilai dapat mendukung keberlanjutan bisnis dan kontribusi positif, terutama dalam rangka untuk masuk membiayai beberapa pipeline jalan tol baru ke depan.

Berangkat dari hal tersebut, ia melihat prospek JSMR tahun ini menarik. Katalis positif juga terlihat dari penggunaan jalan tol untuk mudik Lebaran lalu yang kemungkinan bisa terjadi lagi di libur Natal dan tahun baru.

Berdasarkan hal itu, Raditya memproyeksikan pendapatan JSMR sebesar Rp 17 triliun - Rp 18 triliun di akhir 2022, atau naik 12% secara tahunan. Sementara untuk laba bersih diperkirakan sebesar Rp 2 triliun - Rp 2,5 triliun atau tumbuh 25% secara tahunan.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova juga melihat positif akan prospek JSMR. Menurutnya, dengan strategi laba ditahan dan spinoff beberapa ruas tol yang ditujukan membiayai beberapa ruas tol baru akan menjadi sumber pendapatan baru perseroan di waktu mendatang.

Sejalan dengan kondisi tersebut pun secara teknikal pergerakan harga sahamnya diperkirakan masih relatif stabil di kisaran angka Rp 4.000 dengan resistance di Rp 4.500. "Pelaku pasar masih akan menantikan progres ke depan terkait langkah yang dilakukan JSMR," ujar Ivan.

Raditya juga melihat secara teknikal saham JSMR sedang dalam tren bullish. Adapun support berada di level Rp 3.920 dan resistance di level Rp 4.050. "Apabila berhasil breakout dari resistance kami proyeksikan akan mengalami penguatan ke area Rp 4.520. Untuk jangka menengah ke panjang, kami proyeksikan bisa ke area Rp 6.480," pungkas dia.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Korporasi Dibayangi Risiko Gagal Bayar, Imbas Perang Dagang
| Kamis, 10 April 2025 | 22:40 WIB

Korporasi Dibayangi Risiko Gagal Bayar, Imbas Perang Dagang

Moody's Ratings memprediksi tingkat gagal bayar korporasi global dapat melampaui 8% dalam skenario terburuk. 

Bak Senjata Makan Tuan, Perang Dagang bisa Bikin Hegemoni Ekonomi AS Terkikis
| Kamis, 10 April 2025 | 22:17 WIB

Bak Senjata Makan Tuan, Perang Dagang bisa Bikin Hegemoni Ekonomi AS Terkikis

Blok dagang seperti BRICS atau RCEP bisa menggantikan posisi dominan institusi multilateral seperti G7 dan WTO.

Bisnisnya Masih Menguntungkan, Ekspansi Gerai Alfamart dan Indomaret Terus Berlanjut
| Kamis, 10 April 2025 | 16:50 WIB

Bisnisnya Masih Menguntungkan, Ekspansi Gerai Alfamart dan Indomaret Terus Berlanjut

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menargetkan pembukaan 800 hingga 1.000 gerai baru pada tahun 2025.

Profit 29,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket ke Langit (10 April 2025)
| Kamis, 10 April 2025 | 09:56 WIB

Profit 29,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket ke Langit (10 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (10 April 2025) ukuran 1 gram Rp 1.846.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 29,86% jika menjual hari ini.

Penyaluran Bansos Kuartal I-2025 Capai Rp 18,64 T
| Kamis, 10 April 2025 | 09:00 WIB

Penyaluran Bansos Kuartal I-2025 Capai Rp 18,64 T

Realisasi penyaluran bantuan sosial hingga kuartal I-2025 mencapai 24,95% dari pagu anggaran Rp 74,76 triliun.​

Pebisnis Menyoroti Pelonggaran TKDN
| Kamis, 10 April 2025 | 08:54 WIB

Pebisnis Menyoroti Pelonggaran TKDN

"Perusahaan lokal mungkin akan kurang termotivasi untuk berinvestasi dalam inovasi dan pengembangan produk mereka," kata Soegiharto.

Perusahaan Konstruksi Memitigasi Risiko Kurs
| Kamis, 10 April 2025 | 08:48 WIB

Perusahaan Konstruksi Memitigasi Risiko Kurs

Perusahaan konstruksi pun mulai melakukan mitigasi terhadap dampak gejolak ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Inalum Tidak Terpengaruh Efek Tarif Trump
| Kamis, 10 April 2025 | 08:38 WIB

Inalum Tidak Terpengaruh Efek Tarif Trump

Kinerja Inalum tak terlalu dipengaruhi tarif-tarif tersebut karena volume produksi aluminium masih diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan lokal

Indonesia dan AS Bahas Proyek Mineral Kritis
| Kamis, 10 April 2025 | 08:35 WIB

Indonesia dan AS Bahas Proyek Mineral Kritis

Indonesia masih membutuhkan investasi dalam pengembangan mineral kritis. Hanya saja, kerja sama ini tidak terpaku hanya untuk Amerika.

Inpex Mulai Garap Proyek Abadi Masela
| Kamis, 10 April 2025 | 08:28 WIB

Inpex Mulai Garap Proyek Abadi Masela

Inpex Masela memegang 65% hak partisipasi, dan PHE Masela serta Petronas Masela masing-masing 20% dan 15%.

INDEKS BERITA

Terpopuler