Jaya Trishindo (HELI) Siap Membeli Dua Helikopter pada Semester Kedua 2019

Jumat, 12 Juli 2019 | 09:17 WIB
Jaya Trishindo (HELI) Siap Membeli Dua Helikopter pada Semester Kedua 2019
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jaya Trishindo Tbk berencana membeli dua unit helikopter pada semester kedua tahun ini. Jika rencana tersebut berjalan mulus, perusahaan jasa angkutan udara itu akan memiliki total delapan unit helikopter.

Dengan menambah helikopter, Jaya Trishindo berharap bisa memperluas target pasar. Targetnya adalah merambah industri wisata. Sementara sejauh ini, mayoritas helikopter mereka menyasar sektor jasa kebencanaan hingga 35%. Sisanya terdiri dari 30% kontraktor, 20% perkebunan dan 15% pertambangan.

Asal tahu, belanja dua helikopter menjadi agenda Jaya Trishindo sepanjang tahun 2019. "Pada semester pertama belum ada penambahan helikopter, jadi semua akan kami lakukan pada semester kedua untuk pengembangan usaha," kata Edwin Widjaja, Direktur Utama PT Jaya Trishindo Tbk saat dihubungi KONTAN, Kamis (11/7).

Mengacu laporan tahunan 2018, Jaya Trishindo memiliki lima helikopter melalui PT Komala Indonesia. Dua helikopter bertipe AS350 B3 dan satu helikopter tipe AS350 B3e. Ketiganya buatan perusahaan Prancis, yaitu Airbus Helicopter. Helikopter tersebut memiliki kapasitas angkut enam penumpang, daya angkut sebesar 1,4 ton dan kecepatan maksimum 140 knot.

Sementara dua helikopter lain bertipe MI-172 buatan Kazan Helicopter, produsen pembuat pesawat asal Rusia. Helikopter itu memiliki kapasitas angkut 22 penumpang, daya angkut 4 ton, dan kecepatan maksimum 135 knot.

Selain menambah jumlah helikopter, Jaya Trishindo berencana membeli fasilitas perawatan dan perbaikan pesawat terbang maupun helikopter ke depan. Perusahaan berkode saham HELI di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu juga ingin meningkatkan layanan dan menjalin perjanjian sewa kontrak yang fleksibel.

Menurut pemberitaan KONTAN, Jaya Trishindo menyiapkan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 6 miliar–Rp 7 miliar tahun ini. Anggaran tersebut di luar potensi perolehan dana Rp 150 miliar dari rencana penerbitan medium term notes (MTN) pada tahun ini dengan jangka waktu setahun hingga dua tahun.

Sepanjang tahun ini, manajemen Jaya Trishindo melihat potensi pertumbuhan pasar sewa helikopter sebesar 20%–30% ketimbang tahun kemarin. Mereka berharap, proyeksi pasar tersebut sejalan dengan pencapaian pendapatan pada tahun ini.

Asal tahu, penyewa helikopter Jaya Trishindo adalah perusahaan swasta dan pemerintah dengan sistem kontrak. Wilayah operasional mereka mencakup Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Papua.

Selama kuartal I-2019, Jaya Trishindo membukukan kenaikan pendapatan 42,20% year on year (yoy) menjadi Rp 14,59 miliar. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih naik hampir dua kali lipat menjadi Rp 488,81 juta.

Pertumbuhan kinerja tiga bulan tahun melanjutkan catatan tahun lalu. Pendapatan tumbuh 82,35% yoy menjadi Rp 279,27 miliar sedangkan laba bersih naik 61,10% yoy menjadi Rp 14,58 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Adu Balap Kinerja GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Bukalapak.com (BUKA)
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 13:00 WIB

Adu Balap Kinerja GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Bukalapak.com (BUKA)

BUKA telah melaporkan kinerja semester I-2025 dengan perolehan laba bersih Rp 464,45 miliar dari sebelumnya rugi bersih Rp 751,90 miliar.

Membedah Dampak Kehadiran IMIP terhadap Ekonomi Masyarakat Bahodopi dan Morowali
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 11:12 WIB

Membedah Dampak Kehadiran IMIP terhadap Ekonomi Masyarakat Bahodopi dan Morowali

Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengubah Bahodopi menjadi wilayah yang tak pernah tidur.

Profit 25,30% Setahun, Belum Ada Update Harga Emas Antam Hari Ini (3 Agustus 2025)
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 09:50 WIB

Profit 25,30% Setahun, Belum Ada Update Harga Emas Antam Hari Ini (3 Agustus 2025)

Harga emas batangan Antam 24 hari ini masih sesuai update 2 Agustus 2025 di Logammulia.com Rp 1.948.000 per gram, buyback Rp 1.793.000 per gram.

Program Serampangan
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 06:15 WIB

Program Serampangan

Menjelang akhir Juli 2025, jutaan warga di Jember dan Banyuwangi, Jawa Timur dibuat sengsara akibat kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).

Lika-liku Usaha KAI Meniti Impian Transportasi Hijau
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 05:50 WIB

Lika-liku Usaha KAI Meniti Impian Transportasi Hijau

Dari sisi lingkungan, KAI secara bertahap menurunkan jejak karbon meski jalan masih panjang. Namun KAI masih punya pekerjaan rumah, apa saja ?

Bisnis Studio Estetik Beromzet Fantastik
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 05:35 WIB

Bisnis Studio Estetik Beromzet Fantastik

Kebutuhan promosi konten di sosial media makin berkembang. Usaha studio pun jadi peluang menjanjikan. Seperti apa bisnisnya?

 
Nasib LCGC Saat Mobil Listrik Murah Makin Bergairah
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 05:10 WIB

Nasib LCGC Saat Mobil Listrik Murah Makin Bergairah

Kehadiran BYD Atto 1 bukan hanya menggoyang pasar mobil listrik, tetapi juga mengancam eksistensi pasar mobil low cost green car (LCGC).

 
Ada Unsur Spekulasi, BEI Suspensi Dua Emiten Ini
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 04:50 WIB

Ada Unsur Spekulasi, BEI Suspensi Dua Emiten Ini

Pergerakan harga BUVA seperti tengah mengejar ketertinggalan kenaikan, dengan memanfaatkan sentimen dari aksi beli Hapsoro.

Daya Beli Masyarakat Lesu dan Ekonomi Buruk Bikin Sido Muncul (SIDO) Masuk Angin
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 04:45 WIB

Daya Beli Masyarakat Lesu dan Ekonomi Buruk Bikin Sido Muncul (SIDO) Masuk Angin

Penurunan tersebut dikarenakan pelemahan konsumsi rumah tangga serta kondisi makroekonomi yang kurang baik selama semester pertama 2025,

Siap-Siap, BEI Akan Buka Kode Domisili Investor Bulan Depan
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 04:41 WIB

Siap-Siap, BEI Akan Buka Kode Domisili Investor Bulan Depan

Pembukaan kode domisili investor merupakan bagian dari peningkatan likuiditas pasar. Kode domisili investor akan dilakukan secara tidak real time

INDEKS BERITA

Terpopuler