Jelang Libur Lebaran, Permintaan Sukuk Negara Menurun

Rabu, 29 Mei 2019 | 05:45 WIB
Jelang Libur Lebaran, Permintaan Sukuk Negara Menurun
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah melaksanakan lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara, Selasa (28/5). Dalam lelang kali ini, pemerintah menyerap dana Rp 5,16 triliun, dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 13,48 triliun.

Walau tekanan di pasar obligasi dalam negeri mulai mereda, permintaan surat utang negara di lelang kemarin turun. Penawaran yang masuk cuma Rp 13,48 triliun, lebih rendah ketimbang lelang sukuk negara di 14 Mei silam sebesar Rp 20,46 triliun. Alhasil, target penyerapan Rp 6 triliun tak tercapai.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, nilai penawaran yang masuk rendah lantaran jadwal pelaksanaannya berdekatan dengan libur panjang lebaran. Hal ini membuat sebagian investor tidak lagi agresif melakukan transaksi, baik di pasar primer maupun sekunder. "Volume perdagangan di pasar keuangan tampak turun mendekati masa liburan," kata dia.

Padahal, jika ditelusuri, kondisi pasar obligasi sudah mulai kembali pulih sejak akhir pekan lalu. Salah satu pemicunya adalah penguatan kurs rupiah terhadap dollar AS. Hal ini lantas membuat yield surat utang negara (SUN) di pasar sekunder kembali turun.

Sukuk seri bertenor pendek kembali jadi primadona dalam lelang hari ini. SPNS01122019, yang jatuh tempo pada 1 Desember nanti, memperoleh penawaran masuk mencapai Rp 6,18 triliun.

Menurut Josua, investor memilih seri bertenor pendek lantaran saat ini sudah mendekati libur lebaran. Sebab, seri tenor pendek umumnya lebih likuid di pasar sekunder, lantaran sudah mendekati waktu jatuh tempo.

Likuiditas diperlukan sebagian investor yang memiliki kebutuhan pengeluaran di masa liburan. "Selain likuiditas, investor juga berharap pada kestabilan harga, biasanya seri tenor pendek lebih stabil," ungkap Josua.

Berdasarkan keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu, ada enam seri yang ditawarkan dalam lelang kemarin. Ada dua seri yang tidak dimenangkan pemerintah, yakni PBS022 yang jatuh tempo 15 April 2034 dan PBS015 yang jatuh tempo 15 Juli 2047. Kedua seri ini memperoleh penawaran masuk masing-masing Rp 1,16 triliun dan Rp 0,86 triliun.

SPNS01122019 jadi seri yang paling laris diburu dalam lelang kemarin. Pemerintah menyerap dana Rp 1,5 triliun dari surat utang syariah ini. Seri ini memberi yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,45%.

Bagikan

Berita Terbaru

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)
| Senin, 08 Desember 2025 | 09:32 WIB

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)

Di luar harga komoditas, faktor struktural lain bakal memengaruhi prospek PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS).

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:57 WIB

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026

Strategi rejuvenasi PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) meliputi revamp flagship store dan gerai Neka.

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:30 WIB

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar

Mayoritas analis berdasarkan konsensus Bloomberg masih memandang bullish saham PT Telkom Indonesia Tbk.

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:07 WIB

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar mencermati rilis sejumlah data ekonomi domestik pekan ini. Mulai  penjualan sepeda motor, IKK serta data penjualan ritel bulan Oktober. 

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:45 WIB

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026

Kenaikan kinerja seiring permintaan layanan kesehatan yang terus meningkat dan pertumbuhan kuat dari segmen pasien pribadi.

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed

Rupiah pada awal pekan ini akan dipengaruhi sentimen pasar yang mulai fokus ke keputusan FOMC pada 9-10 Desember 2025. 

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:25 WIB

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berpotensi di bawah 5%                                 

Tata Kelola BPD Dipertanyakan
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Tata Kelola BPD Dipertanyakan

Terbaru, terjadi kasus tindak pidana perbankan di Bank kaltimtara yang melibatkan pimpinan kantor cabang dan kantor wilayah bank ​

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang

Kinerja pembiayaan bank-bank kecil di jajaran kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1 semakin melempem.​

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed

Belakangan ini, harga logam mulia bergerak variatif, Harga emas terkoreksi tipis, sementara perak justru mencatat penguatan cukup tinggi. 

INDEKS BERITA

Terpopuler