Jelang Rights Issue, Inti Anugerah tambah 6,24 Miliar Saham LPKR

Selasa, 06 Maret 2018 | 06:15 WIB
Jelang Rights Issue, Inti Anugerah tambah 6,24 Miliar Saham LPKR
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang pelaksanaan hajatan Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV, pemegang saham mayoritas PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Inti Anugerah Pratama, menambah porsi kepemilikan saham LPKR dalam jumlah besar. 

Transaksi penambahan kepemilikan saham ini terjadi pada pekan lalu. Pada Rabu (28/2) lalu, terjadi transaksi tutup sendiri alias crossing saham LPKR senilai Rp 3,2 triliun yang melibatkan Ciptadana Sekuritas sebagai broker pembeli maupun broker penjual. Dengan harga rata-rata Rp 510 per saham, volume transaksi yang terjadi di pasar negosiasi itu mencapai 62,4 juta lot.

Per 27 Februari 2018, Inti Anugerah tercatat menguasai 5,36 miliar saham LPKR atau setara 23,24%. Selain secara langsung tercatat atas nama Inti Anugerah, kepemilikan Inti Anugerah atas saham LPKR ini tercatat atas nama DBSG SA DBITSL AS Sec.Agent for PT Inti Anugerah Pratama, Bank Julius Baer Co. Ltd S/A PT Inti Anugerah Pratama, dan DB AG SG DCS CL AC MAD P T LTD OBO PT Inti Anugerah Pratama.

Pada 28 Februari 2018, Inti Anugerah menambah kepemilikan saham LPKR sebanyak 6,24 miliar saham. Kepemilikan saham tambahan ini mengatasnamakan Credit Suisse AG SG TR AC CL PT Inti Anugerah Pratama.

Alhasil, per 28 Februari 2018, Inti Anugerah menguasai 11,61 miliar saham LPKR atau setara dengan 50,03% terhadap modal ditempatkan dan disetor penuh.

Inti Anugerah masuk ke LPKR pertama kali pada Agustus 2017 lalu dengan membeli saham LPKR dari Pacific Asia Holding Ltd. Pacific Asia menjual seluruh saham LPKR yang dimiliki, yakni sebanyak  1,13 miliar saham, kepada Inti Anugerah di harga Rp 1.035 per saham.

Pada 8 September 2017, Inti Anugerah kembali membeli saham LPKR sebanyak 600 juta saham seharga Rp 1.060 per saham. Dengan transaksi ini, kepemilikan Inti Anugerah atas saham LPKR bertambah menjadi 1,73 miliar saham.

Per akhir Oktober 2017, kepemilikan Inti Anugerah di LPKR tercatat sebanyak 1,9 miliar atas nama Bank Julius Baer Co. Ltd S/A PT Inti Anugerah Pratama dan sebanyak 1,94 juta saham atas nama Inti Anugerah sendiri.

Pada Desember 2017, Inti Anugerah menambah kepemilikan saham LPKR atas nama sendiri sebanyak 13 juta. Inti Anugerah juga menambah kepemilikan saham LPKR sebanyak 1,28 miliar atas nama DB AG SG DCS CL AC MAD P T LTD OBO PT Inti Anugerah Pratama.

Pada Januari 2018, Inti Anugerah lagi-lagi menambah kepemilikan saham LPKR sebanyak 2,16 miliar. Kali ini, pembelian saham mengatasnamakan DBSG SA DBITSL AS Sec.Agent for PT Inti Anugerah Pratama.

Aksi Inti Anugerah menambah kepemilikan saham ini seiring rencana LPKR menggelar rights issue. Bulan ini, LPKR akan melepas 984.816.047 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 635 per saham. Dari hajatan ini, emiten Grup Lippo ini berpotensi meraup dana segar senilai Rp 602,5 miliar.

Menurut rencana, sebesar 72,5% dana hasil rights issue akan digunakan untuk mempertahankan kepemilikan secara tidak langsung pada PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) melalui PT Kemuning Setiatama, anak usaha yang 100% dimiliki LPKR secara tidak langsung. Sementara 17,5% sisanya untuk penambahan penyertaan modal kepada LPCK dalam rangka rencana rights issue LPCK.

Dalam hajatan rights issue LPKR ini, periode perdagangan dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMET) dijadwalkan pada 13 Maret 2018 untuk pasar reguler dan pasar negosiasi. Sementara cum HMETD di pasar tunai pada 16 Maret 2018. Berdasarkan informasi yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI), Inti Anugerah selaku pemegang saham utama akan melaksanakan seluruh HMTD yang diperoleh dan akan mengambil seluruh HMETD yang dimiliki.

Sejak tahun lalu, Inti Anugerah terbilang agresif membeli saham-saham emiten Grup Lippo. Per 1 Maret 2017, Inti Anugerah tercatat mengempit 8,6% saham PT First Media Tbk (KBLV). Di PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI), Inti Anugerah menguasai kepemilikan 65,79% saham.

Inti Anugerah juga memiliki saham di PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN) sebanyak 81,71%. Di PT Star Pacific Tbk (LPLI), sebelumnya bernama PT Lippo E-Net Tbk, Inti Anugerah menguasai kepemilikan sebesar 57,01%. Inti Anugerah juga tercatat mengempit 26,47% saham PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI).

Inti Anugerah menguasai 67,52% kepemilikan saham di PT Lippo Securities Tbk (LPPS). Sementara di PT Multipolar Technologi Tbk (MLPT), Inti Anugerah mengempit kepemilikan 9,65%.Di PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), Inti Anugerah memiliki saham 5,79%.

Inti Anugerah juga tercatat menguasai saham PT Multipolar Tbk (MLPL) dengan porsi kepemilikan sebesar  72,79%. MLPL tercatat sebagai pemegang saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) sebesar 50,23% dan saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sebesar 17,48%.

Wajar jika Inti Anugerah gencar mengakuisisi emiten Grup Lippo. Menilik dari struktur manajemennya, direksi dan komisaris Inti Anugerah tak lain dan tak bukan adalah orang-orang Grup Lippo. Berdasarkan Akta Nomor 132 tertanggal 28 Desember 2016, Dewan Komisaris Inti Anugerah Pratama terdiri dari Bunjamin Jonatan Mailool sebagai Presiden Komisaris dan Jeffrey Koes Wonsono sebagai Komisaris. Presiden Direktur Inti Anugerah Pratama dijabat oleh Eddy Harsono Handoko. Sementara sebagai Direktur adalah Minny Riady.

Bunjamin Mailool adalah Presiden Direktur LPPF sejak 2010 dan Presiden Direktur MPPA sejak 2009. Mailool juga tercatat sebagai Direktur PT Meadow Indonesia.

Jeffrey Koes Wonsono pernah menjabat Presiden Direktur MLPL. Saat ini, selain sebagai Komisaris Inti Anugerah, Jeffrey juga menjabat sebagai Komisaris MLPL dan Komisaris MFMI.  Jeffrey juga tercatat sebagai Presiden Direktur PT Asianet Multimedia dan Vice President Acrosasia Ltd. Jeffrey merupakan menantu pendiri Grup Lippp Mochtar Riady dan suami Minny Riady.

Eddy Harsono Handoko saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur MLPL dan Direktur LPPF. Sebelumnya, Eddy pernah menjabat sebagai Direktur LPPS.

Sementara Minny Riady adalah putri Mochtar Riady dan istri Jeffrey Koes Wonsono. Saat ini, Minny juga menjabat sebagai Direktur Yayasan Pendidikan Pelita Harapan.

Inti Anugerah merupakan perseroan terbatas dalam rangka penanaman modal asing (PMA) yang berkedudukan di Jakarta Selatan. Didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor 33 tertanggal 19 Juli 2013, Inti Anugerah bergerak di bidang real estat.

Berdasarkan Akta Nomor 65 tertanggal 29 Desember 2015, pemegang saham Inti Anugerah adalah PT Trijaya Utama Mandiri dengan kepemilikan sebesar 60% dan Fullerton Capital Limited dengan porsi kepemilikan 40%. Total modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 600 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Usai Libur Natal, Cek Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Jumat (27/12)
| Kamis, 26 Desember 2024 | 19:30 WIB

Usai Libur Natal, Cek Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Jumat (27/12)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun di perdagangan terakhir sebelum libur Natal dan cuti bersama.

Rupee India Longsor, Sempat Capai Titik Terendah Sepanjang Masa
| Kamis, 26 Desember 2024 | 17:38 WIB

Rupee India Longsor, Sempat Capai Titik Terendah Sepanjang Masa

Rupee India makin melemah tertekan dolar AS yang kuat dan permintaan dolar akhir bulan dari para importir.

Tinggal 3 Hari Perdagangan, Begini Proyeksi IHSG hingga Akhir Tahun
| Kamis, 26 Desember 2024 | 17:25 WIB

Tinggal 3 Hari Perdagangan, Begini Proyeksi IHSG hingga Akhir Tahun

Selasa (24/12), IHSG melemah 0,43% atau 30,7 poin ke 7.065,75 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Daftar 20 BPR dan BPRS yang Izinnya Dicabut OJK Sejak Awal 2024
| Kamis, 26 Desember 2024 | 16:42 WIB

Daftar 20 BPR dan BPRS yang Izinnya Dicabut OJK Sejak Awal 2024

Ini dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan tugas OJK  menjaga dan memperkuat industri BPR/BPRS serta melindungi kepentingan konsumen. 

 Hanya Separuh IPO Tahun 2024 yang Harganya Masih Positif, 7 Saham Naik Tripel Digit
| Kamis, 26 Desember 2024 | 14:03 WIB

Hanya Separuh IPO Tahun 2024 yang Harganya Masih Positif, 7 Saham Naik Tripel Digit

Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan 41 emiten baru yang mencatatkan saham di sepanjang tahun 2024.

Darwin Cyril Jual 52,14 Juta Saham Daya Intiguna Yasa (MDIY), Dapat Dana Segar Segini
| Kamis, 26 Desember 2024 | 13:22 WIB

Darwin Cyril Jual 52,14 Juta Saham Daya Intiguna Yasa (MDIY), Dapat Dana Segar Segini

Komisaris PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) Darwin Cyril Noerhadi menjual porsi kepemilikan sahamnya di MDIY.

Beli Emas Antam 3 Bulan Lalu Masih Rugi Kalau Dijual, Intip Perhitungan Rincinya
| Kamis, 26 Desember 2024 | 11:31 WIB

Beli Emas Antam 3 Bulan Lalu Masih Rugi Kalau Dijual, Intip Perhitungan Rincinya

Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik Aneka Tambang stabil di harga Rp 1.520.000 per gram pada Kamis (26/12).

Membandingkan Miliarder Dunia Saat Ini dengan Tahun 2000, Ini Hasilnya
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:35 WIB

Membandingkan Miliarder Dunia Saat Ini dengan Tahun 2000, Ini Hasilnya

Jika membandingkan daftar nama orang terkaya di planet Bumi saat ini dengan seperempat abad yang lalu, hasilnya sungguh mengejutkan.

Harga Emas Spot Sudah Melejit 27% Tahun Ini, Masih Bisa Naik Lagi?
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:32 WIB

Harga Emas Spot Sudah Melejit 27% Tahun Ini, Masih Bisa Naik Lagi?

Harga emas naik pada Kamis (26/12), didorong oleh sedikit pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan ketegangan geopolitik.

Sudah Tahap Praimplementasi, Sistem Pajak Canggih Coretax Meluncur Januari 2025
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:18 WIB

Sudah Tahap Praimplementasi, Sistem Pajak Canggih Coretax Meluncur Januari 2025

Sistem pajak modern atau Coretax system bakal meluncur awal tahun 2025. Saat ini sudah masuk tahap praimplementasi.

INDEKS BERITA

Terpopuler