KONTAN.CO.ID - Mengurangi aktivitas melaut, itulah yang dilakukan sejumlah nelayan karena kekurangan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di sejumlah daerah. Jika biosolar tersedia, barulah mereka angkat sauh, menyalakan mesin kapal dan menangkap ikan ke lautan.
"Kalau pasokan biosolar (bersubsidi) di stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) ke nelayan tersedia, barulah nelayan menangkap ikan. Kalau kuotanya habis, terpaksa mereka menambatkan kapalnya," kata Dani Setiawan, Ketua Umum Harian Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), kepada KONTAN, Kamis (11/8).
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.