Jual Mal dan Rumahsakit, LPKR Kantongi Dana Segar Rp 4 Triliun

Rabu, 04 September 2019 | 05:21 WIB
Jual Mal dan Rumahsakit, LPKR Kantongi Dana Segar Rp 4 Triliun
[ILUSTRASI. John Riady ]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memastikan bakal meraup pendanaan besar sebelum tahun ini berakhir. Nilainya mencapai Rp 4 triliun.

Direktur Utama Lippo Karawaci John Riyadi menjelaskan, dana tersebut berasal dari penjualan Lippo Mall Puri sebesar Rp 3,7 triliun. Ada juga penjualan dua rumahsakit di Myanmar sebesar Rp 300 miliar.

Baca Juga: Pebisnis Hotel Siap Buka Kamar di Ibu Kota Baru 

"Myanmar sudah closing, kalau Lippo Mall Puri sudah CSPA, harusnya akhir tahun ini beres," jelas John kepada KONTAN, Selasa (3/9).

Asal tahu saja, LPKR telah menandatangani Conditional Sale Purchase Agreement (CSPA) dengan Lippo Malls Real Estate Investment Trust. Ini merupakan perusahaan di Singapura yang juga dimiliki oleh Grup Lippo.

Perusahaan melalui entitas anak, PT Mandiri Cipta Gemilang sebagai vendor bersama dengan PT Puri Bintang sebagai pembeli, sepakat untuk memperpanjang jangka waktu proses jual beli.

Baca Juga: Wow, pengusaha Indonesia punya saham di klub Liga Inggris 

Namun, manajemen belum membuka identitas pembeli dua rumahsakit di Myanmar. Yang terang, perolehan dana dari penjualan aset tersebut bakal digunakan untuk memperkuat neraca keuangan.

Kinerja melemah

Sepanjang paruh waktu tahun ini, LPKR membukukan pendapatan Rp 5,3 triliun. Nilai ini tak berubah banyak dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 5,33 triliun.

LPKR juga terpaksa mencatat rugi bersih Rp 1,45 triliun. Padahal, paruh waktu tahun lalu, perusahaan masih untung Rp 485,55 miliar.

Kerugian tersebut akibat naiknya beban pokok pendapatan sebesar 12,9% secara tahunan dari Rp 2,87 triliun menjadi Rp 3,24 triliun. Sedangkan EBITDA perusahaan turun 39,4% yoy dari Rp 883 miliar menjadi Rp 543 miliar.

Baca Juga: Pembiayaan multiguna Indosurya Finance telah melebihi target tahun ini 

Namun, pada saat yang bersamaan, saldo kas dan setara kas pada semester satu tahun ini sebesar Rp 4,6 triliun, naik 155,55% dari Rp 1,8 triliun. Sedangkan total utang perusahaan turun 9,39% menjadi Rp 13,5 triliun.

Manajemen LPKR mengatakan, pengurangan utang serta penawaran umum terbatas membantu memperkuat neraca pada semester I-2019. Dengan membaiknya kondisi keuangan perusahaan tersebut, mereka optimistis ke depan kinerjanya akan terus meningkat.

Analis Profindo Sekuritas Dimas Wahyu Pratama mengatakan, saham LPKR sejatinya cukup menarik. Dari sisi valuasi, nilainya tegolong murah dengan price to earning ratio (PER) 0,25 kali.

Baca Juga: Ada 18 perusahaan dalam pipeline IPO BEI, begini prospeknya menurut analis 

Dari sisi fundamental, LPKR kini setidaknya memiliki modal yang besar untuk merestrukturisasi bisnisnya.Dari rights issue, perusahaan memperoleh dana segar sekitar Rp 11,2 triliun. Dari penjualan Lippo Mall Puri dan rumahsakit di Myanmar sebesar Rp 4 triliun.

"Dana jumbo ini akan dipakai untuk ekspansi beberapa tahun ke depan, salah satunya untuk proyek Meikarta," jelas Dimas.

Dengan kondisi tersebut, Dimas menilai saham LPKR masih cukup murah dan dapat dilirik untuk investasi jangka panjang. Hingga akhir tahun, dia menargetkan harga LPKR mencapai Rp 300 per saham.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Siap-Siap Potensi Dividen Interim UNVR Cukup Besar, Tapi Awas Dividend Trap
| Sabtu, 22 November 2025 | 20:10 WIB

Siap-Siap Potensi Dividen Interim UNVR Cukup Besar, Tapi Awas Dividend Trap

UNVR lebih cocok untuk investor jangka menengah–panjang yang mencari saham defensif dengan dividen stabil, bukan untuk momentum trading.

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi
| Sabtu, 22 November 2025 | 18:24 WIB

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi

Presiden Direktur Grup Sampoerna Bambang Sulistyo mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:43 WIB

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas

Kontrak kerja sama yang baru dikantonginya menjadi katalis terdekat bagi emiten terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu ini.

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:18 WIB

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto

Likuiditas yang flat ini membuat pasar juga berada dalam mode bearish, terutama bagi koin selain bitcoin.

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat
| Sabtu, 22 November 2025 | 11:00 WIB

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat

Kenaikan harga CPO yang terjadi menjadi katalis positif jangka pendek, sementara area support AALI berada di kisaran Rp 7.600 hingga Rp 7.700.

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

INDEKS BERITA

Terpopuler