Jual Saham Tresuri, PTBA Bidik Dana Segar Rp 4 Triliun

Kamis, 25 April 2019 | 10:31 WIB
Jual Saham Tresuri, PTBA Bidik Dana Segar Rp 4 Triliun
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agenda penjualan saham tresuri PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih berlanjut. Emiten anggota indeks Kompas100 ini bakal segera menjual saham hasil buyback tersebut tahun ini.

Direktur Keuangan Bukit Asam Mega Satria mengatakan, penjualan ditargetkan terlaksana pada paruh waktu tahun ini. Namun, realisasi penjualannya tetap mempertimbangkan kondisi terbaik di pasar.

PTBA memiliki saham tresuri sebanyak 917,11 juta saham. Batas waktu penjualan sebesar 576,04 juta saham di antaranya bakal jatuh pada 23 Mei mendatang. Sementara, pada Desember, jumlah yang jatuh tempo sebanyak 73,95 juta saham.

"Jika dijual seluruhnya, PTBA bisa meraup dana segar sekitar Rp 4 triliun," kata Mega, Rabu (24/4). Namun, dia memastikan, penjualan kembali saham bakal dilakukan secara bertahap.

Dana segar yang diperoleh dari penjualan saham tresuri tersebut bakal digunakan untuk menambah dana belanja modal atau  capital expenditure (capex).

PTBA bakal menggandeng BNI Sekuritas, Bahana Sekuritas, dan Danareksa Sekuritas dalam proses penjualan tersebut. Danareksa dan Bahana Sekuritas sebelumnya telah menjadi broker penjualan saham tresuri yang dilakukan perusahaan ini pada 2 April lalu. Saat itu, PTBA meraup Rp 266,58 miliar dari penjualan 63,17 juta saham tresuri.

Supaya tetap mendapat harga jual kembali saham yang optimal, PTBA bakal terus menyiasati sejumlah tantangan yang dihadapi. Terlebih, kinerja keuangannya saat ini tak lagi seapik kinerja keuangan yang dicetak di periode-periode sebelumnya.

Pada kuartal pertama tahun ini, pendapatan PTBA turun 7% menjadi sekitar Rp 5,34 triliun. Laba bersih emiten ini bahkan merosot 21% menjadi Rp 1,14 triliun.

Harga batubara yang mulai stagnan menjadi salah satu pemicu tertekannya kinerja keuangan perusahaan ini. Harga jual rata-rata batubara perusahaan ini merosot sekitar 13% menjadi sebesar Rp 772.044 per ton.

Guna menyiasati faktor eksternal seperti masalah harga batubara, PTBA telah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya, menjual batubara berkalori tinggi. "Tahun ini, kami menargetkan penjualan 3,8 juta ton batubara kalori tinggi," imbuh Mega.

Kuartal pertama tahun ini, PTBA telah menjual sekitar 500.000 batubara kalori tinggi. Angka ini lebih baik dibanding penjualan sepanjang 2018 lalu, yang cuma mencapai 700.000 ton di periode tersebut.

PTBA juga terus menjajal pasar anyar, terutama di kawasan Asia Tenggara. Beberapa sasarannya seperti Vitenam, Myanmar dan Kamboja.

Bagikan

Berita Terbaru

Bursa Saham Jeblok, Nilai Kekayaan Taipan Ikut Anjlok
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 12:19 WIB

Bursa Saham Jeblok, Nilai Kekayaan Taipan Ikut Anjlok

Orang terkaya nomor dua di Indonesia, Prajogo Pangestu mengalami penurunan aset paling besar akibat penurunan harga saham-saham yang ia miliki

Pemerintah Pangkas Anggaran, Sektor Infrastruktur Ikut Tersungkur
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:52 WIB

Pemerintah Pangkas Anggaran, Sektor Infrastruktur Ikut Tersungkur

Infrastruktur menguat jika suku bunga tetap rendah Sentimen negatif berasal dari pelemahan rupiah dan ketidakpastian ekonomi

Suram, Dalam Sepekan IHSG Ambrol Hingga 5%
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:07 WIB

Suram, Dalam Sepekan IHSG Ambrol Hingga 5%

Faktor internal yang cukup signifikan menyetir IHSG berasal dari data BPS terkait deflasi di bulan Januari 2025.

Sentimen Perang Dagang Bikin Mata Uang Komoditas Lesu
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:00 WIB

Sentimen Perang Dagang Bikin Mata Uang Komoditas Lesu

Kenaikan sejumlah mata uang komoditas terhadap dolar AS disebabkan oleh nilai tukar dolar AS yang tertekan.

Berlomba Menggenjot Valuasi, Memicu Kasus E-Fishery
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 08:50 WIB

Berlomba Menggenjot Valuasi, Memicu Kasus E-Fishery

Tech winter mengubah permainan gim valuasi. Venture capital hanya tertarik membiayai valuasi yang untung dan bertumbuh.

Profil Emiten Baru yang Menyasar Ceruk Bisnis dari Usaha Jasa Maklon
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 08:20 WIB

Profil Emiten Baru yang Menyasar Ceruk Bisnis dari Usaha Jasa Maklon

Meneropong profil bisnis emiten anyar berbendera PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) di sektor kesehatan 

BI Waspadai Dampak Lonjakan Inflasi AS
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 08:08 WIB

BI Waspadai Dampak Lonjakan Inflasi AS

Ketidakpastian meningkat dan berdampak terhadap aliran modal ke negara berkembang, termasuk Indonesia

Pemerintah Menugaskan Impor 200.000 Daging
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 08:01 WIB

Pemerintah Menugaskan Impor 200.000 Daging

Penugasan disepakati dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) yang dipimpin Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan

Cadangan Devisa Bakal Tergerus Risiko Pelemahan Rupiah
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 07:57 WIB

Cadangan Devisa Bakal Tergerus Risiko Pelemahan Rupiah

Cadangan devisa RI akhir pada Januari 2025 sebesar US$ 156,1 miliar, rekor tertinggi sepanjang sejarah 

Asa Agar Ekonomi Positif Berkat Dorongan Insentif
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 07:51 WIB

Asa Agar Ekonomi Positif Berkat Dorongan Insentif

Pemerintah kembali menggulirkan sejumlah insentif pajak, mulai dari PPh Pasal 21, PPN, hingga PPnBM  DTP

INDEKS BERITA

Terpopuler