Julian Noor: Memilih Berinvestasi di Sektor Riil

Sabtu, 11 Mei 2019 | 08:53 WIB
Julian Noor: Memilih Berinvestasi di Sektor Riil
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi Direktur Utama Asuransi Adira Julian Noor, investasi bukan hanya soal mendapatkan keuntungan semata. Investasi juga harus bisa memberi manfaat bagi orang lain.

Prinsip serta semangat inilah yang membawa Julian untuk terjun ke investasi. Pria keturunan Banjarmasin ini memilih berinvestasi di sektor riil, yakni dengan membuka usaha restoran dan salon muslimah. Alasannya, Julian bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain secara langsung.

Keputusannya untuk membuka usaha dimulai saat ia diangkat sebagai direksi perusahaan asuransi Bumiputera Muda 1967 pada 2001 silam. Kala itu, Julian membuka restoran bernama Warung Taman di Sempur, Bogor, Jawa Barat.

Konsep yang dipilih Julian saat membangun Warung Taman adalah food court dengan menu makanan Indonesia. Konsep ini dipilih karena ia dan istrinya adalah penikmat kuliner namun tidak bisa memasak.

Penjual yang mengisi Warung Taman pun tak sembarangan. Karena ia sendiri yang mencari penjual makanan di Bogor untuk diajak bekerjasama. Segmen Warung Taman ini kelas menengah. “Jadi, saya harus mencari pedagang kuliner di pinggir jalan tapi yang rasanya enak. Yang jadi andalan orang-orang di Bogor,” kata Julian.

Akan tetapi, dalam perjalanannya, Julian menemukan hambatan. Pria berzodiak cancer ini kesulitan menyatukan pemikiran dengan orang-orang yang mengisi gerai di food court yang ia kelola, mulai dari kesulitan promosi, menentukan kesamaan jam tutup, hingga standardisasi penyajian makanan.

Perbedaan ini membuat Julian mengambil keputusan mengelola bisnis tersebut secara mandiri. Sebagian gerai ada yang ia "beli putus", sebagian lagi ada yang dipertahankan.

Benar saja, setelah ia mengendalikan seutuhnya manajemen tersebut, pengembangan usaha terasa lebih mudah. Promosi, standardisasi, hingga melatih karyawan jadi gampang. “Mungkin kalau dibiarkan dengan konsep awal, usaha ini sudah buyar,” jelas dia.

Upaya tersebut membuahkan hasil yang baik. Warung Taman mencacatkan balik modal hanya dalam waktu tiga tahun.

Investasinya di sektor riil tidak berhenti sampai di situ. Pada Juli 2009, ia dan istrinya membuka usaha baru berupa salon muslimah bernama House of Aisya. Kini, salon tersebut sudah memiliki dua cabang yang terletak di Bogor.

Saat awal merintis bisnis ini, Julian dan istrinya melihat adanya peluang bisnis salon muslimah. Pasalnya, pada saat itu, salon khusus untuk muslimah jumlahnya masih sedikit. Dengan kata lain, pasangan ini mencoba mengincar pasar yang belum banyak dijamah oleh orang lain.

Di samping berinvestasi di usaha riil, Julian juga memiliki portofolio investasi berupa deposito syariah dan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi.

Investasi di deposito tersebut sudah dimulai sejak 1990. Akan tetapi, karena tidak terlalu bersemangat dalam berinvetasi di pasar uang, Julian lagi-lagi menggunakan keuntungan investasi deposito itu untuk pengembangan usaha riilnya. Ia juga memiliki asuransi kesehatan dengan instrumen investasi pendapatan tetap yang ia mulai pada 2011, untuk memitigasi risiko kesehatan.

Lebih lanjut, Julian mengaku tidak terlalu tertarik berinvestasi di pasar uang. Ia lebih memilih pengembangan usaha ataupun membuka usaha baru. Alasannya, investasi di sektor riil memiliki nilai tambah. Ia bisa menyediakan pekerjaan bagi orang lain. Julian berprinsip, sebaik-baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain

 

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Strategi Berkebun Pohon Emas
| Selasa, 16 September 2025 | 08:37 WIB

Menakar Strategi Berkebun Pohon Emas

Misalnya uang kita hanya cukup membeli sebatang emas lebih sedikit. Setelah membeli batang emas pertama kita bisa menggadaikan

Menkeu Sebut Perlu Analisa Tarif Cukai Rokok
| Selasa, 16 September 2025 | 08:25 WIB

Menkeu Sebut Perlu Analisa Tarif Cukai Rokok

Pemerintah belum mengambil keputusan terkait tarif cukai hasil tembakau dan akan melakukan kajian lapangan menyeluruh sebelum bergerak

Saham Komoditas Ini Berpotensi Menguat Seiring Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
| Selasa, 16 September 2025 | 07:43 WIB

Saham Komoditas Ini Berpotensi Menguat Seiring Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Potensi pemangkasan suku bunga acuan The Fed cuma salah satu faktor yang memengaruhi harga komoditas.

Profit Taking Saham ASII Seiring Pengumuman Akuisisi Tambang Emas PSAB Oleh UNTR
| Selasa, 16 September 2025 | 07:32 WIB

Profit Taking Saham ASII Seiring Pengumuman Akuisisi Tambang Emas PSAB Oleh UNTR

ASII berencana mempertimbangkan aspek kinerja saham agar menghasilkan return yang optimal bagi pemegang saham.

Badan Penerimaan Negara Muncul dalam RKP 2025
| Selasa, 16 September 2025 | 06:30 WIB

Badan Penerimaan Negara Muncul dalam RKP 2025

BPN  tercantum dalam Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025                              

Kemampuan Membayar Utang Menurun
| Selasa, 16 September 2025 | 06:26 WIB

Kemampuan Membayar Utang Menurun

Jika DSR semakin besar maka beban utang yang ditanggung pun semakin besar. Kenaikan DSR justru menandakan bahwa kemampuan membayar utang menurun.​

Kredit Menganggur Tinggi Tanda Likuiditas Aman
| Selasa, 16 September 2025 | 06:20 WIB

Kredit Menganggur Tinggi Tanda Likuiditas Aman

Kebijakan Kemenkeu mengalihkan dana negara Rp 200 triliun yang sebelumnya tersimpan di BI ke bank-bank milik Danantara menuai pro kontra

Rupiah Pada Selasa (16/9) Akan Dipengaruhi Data Ekonomi
| Selasa, 16 September 2025 | 06:20 WIB

Rupiah Pada Selasa (16/9) Akan Dipengaruhi Data Ekonomi

Berdasarkan Bloomberg, rupiah melemah 0,25% secara harian ke posisi Rp 16.416 per dolar AS pada Senin (15/9)

Bergizi dan Transparan
| Selasa, 16 September 2025 | 06:16 WIB

Bergizi dan Transparan

Jangan lupa, bahwa program makan bergizi gratis (MBG) ini sebenarnya tidak gratis, karena dibiayai oleh duit masyarakat.

Bank Indonesia Bakal Tahan Suku Bunga Acuan
| Selasa, 16 September 2025 | 06:14 WIB

Bank Indonesia Bakal Tahan Suku Bunga Acuan

Ruang penurunan suku bunga acuan BI tetap ada setelah pemangkasan suku bunga The Fed                

INDEKS BERITA

Terpopuler