Kabinet Gemoy

Rabu, 23 Oktober 2024 | 06:28 WIB
Kabinet Gemoy
[ILUSTRASI. TAJUK - Djumyati Partawidjaja]
Djumyati Partawidjaja | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabinet Merah Putih yang resmi dibentuk minggu lalu, mungkin membawa pertanyaan bagi sebagian orang. Terutama pertanyaan kinerja dari 48 menteri, 56 wakil menteri, dan 5 kepala lembaga yang dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto Senin (21/10). 

Sesuai dengan tagline gemoy-nya, jumlah anggota kabinet ini memang mengembang 40% lebih besar dibandingkan kabinet sebelumnya. Belum lagi ditambah dengan tambahan para wakil menteri yang jumlahnya tak kalah banyak, sehingga kabinet ini tidak bisa lepas dari kesan bagi-bagi jatah.

Dalam sejarah negeri ini, rata-rata anggota kabinet adalah sekitar 20-30-an orang. Kabinet presidensial pertama di tahun 1945 beranggotakan 21 orang. Tapi jumlah kabinet  bisa juga menyusut menjadi 10 orang di masa Kabinet Perdana Menteri Susanto yang hanya berumur beberapa hari di Desember 1949-Januari 1950 dan bisa juga membengkak menjadi 132 orang di masa Kabinet Dwikora II Februari 1966-Maret 1966.

Namun sejak Kabinet Ampera I di Juli 1966 yang dipimpin Jenderal Soeharto, anggota kabinet hanya berkisar 24-44 orang. Bahkan sejak masa reformasi di 1998, anggota kabinet terus menyusut, tak pernah melampaui 37 orang. Jumlahnya terus dipangkas sampai akhirnya ajeg di 34 orang dari Kabinet Indonesia Bersatu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2004 sampai Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo tahun 2024. 

Memang saat ini tantangan yang dihadapi oleh pemerintahan kita cukup berat. Terutama tantangan menggenjot pertumbuhan perekonomian, meningkatkan pendapatan negara, menjaga kepercayaan investor asing, dan membiayai kebutuhan belanja negara. Mungkin tantangan besar ini yang coba "dikeroyok" oleh puluhan anggota Kabinet Merah Putih.

Kita memang masih harus menunggu bagaimana kinerja Kabinet merah Putih, walau rasanya sudah tak ada tempat untuk para anggota kabinet ini “bermain-main”.

Semoga saja benar apa yang didengungkan selama ini, bahwa kabinet baru ini akan meneruskan kebijakan dan program kerja kabinet Presiden Joko Widodo. Artinya, lari mereka bisa langsung kencang dan tak perlu ada program mangkrak serta menghamburkan uang negara. Tiap sen uang negara akan sangat berharga, terutama karena mata uang kredibilitas akan menjadi faktor utama yang menjadi penentu. Semoga kabinet gemoy ini bisa bergerak lincah, bukan obesitas yang perlu segera menjalankan program diet.

Selanjutnya: Bibit Temasek Ada di Daya Anagata Nusantara

Bagikan

Berita Terbaru

Tiga Blok Migas PHE Resmi Beralih ke Cost Recovery
| Rabu, 23 Oktober 2024 | 08:00 WIB

Tiga Blok Migas PHE Resmi Beralih ke Cost Recovery

Perpindahan skema kontrak itu telah melalui tahapan evaluasi dari SKK Migas dan Ditjen Migas.

Menyimak Penawaran IPO NAIK, Penyedia Proteksi Kebakaran yang Incar Rp 80,25 Miliar
| Rabu, 23 Oktober 2024 | 07:59 WIB

Menyimak Penawaran IPO NAIK, Penyedia Proteksi Kebakaran yang Incar Rp 80,25 Miliar

Harga penawaran awal saham IPO NAIK antara Rp 100 hingga Rp 107 per saham.

Program Biodiesel Bisa Menggerus Ekspor CPO
| Rabu, 23 Oktober 2024 | 07:55 WIB

Program Biodiesel Bisa Menggerus Ekspor CPO

Berkurangnya ekspor CPO berdampak turunnya penerimaan dari pungutan ekspor.

IHSG Disetir Penantian Rilis Kinerja Emiten
| Rabu, 23 Oktober 2024 | 07:40 WIB

IHSG Disetir Penantian Rilis Kinerja Emiten

Sentimen IHSG dalam negeri berasal dari penantian rilis laporan kinerja keuangan emiten kuartal III-2024

WSKT Restrukturisasi Utang Rp 26 Triliun
| Rabu, 23 Oktober 2024 | 07:38 WIB

WSKT Restrukturisasi Utang Rp 26 Triliun

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencapai kesepakatan terbaru terkait restrukturisasi utang. 

Dua Perusahaan Siap IPO di Akhir Oktober
| Rabu, 23 Oktober 2024 | 07:37 WIB

Dua Perusahaan Siap IPO di Akhir Oktober

Jelang penghujung Oktober, ada dua calon emiten yang tengah menjajakan saham perdananya ke investor.

Sentimen Sesaat Saham di Lingkaran Prabowo-Gibran
| Rabu, 23 Oktober 2024 | 07:35 WIB

Sentimen Sesaat Saham di Lingkaran Prabowo-Gibran

Saham yang berhubungan dengan tokoh di lingkaran pemerintah masih naik

Kelesuan Ekonomi Berefek ke Perlambatan Kredit dan Menahan Uang Beredar
| Rabu, 23 Oktober 2024 | 07:32 WIB

Kelesuan Ekonomi Berefek ke Perlambatan Kredit dan Menahan Uang Beredar

Perlambatan uang beredar terkait ekspansi kredit yang juga melambat lantaran iklim suku bunga belum menurun signifikan.

Kemenperin Ingin Percepat Penerbitan Beleid Gas Bumi untuk Industri
| Rabu, 23 Oktober 2024 | 07:30 WIB

Kemenperin Ingin Percepat Penerbitan Beleid Gas Bumi untuk Industri

Para pelaku usaha sedang menantikan terbitnya PP Gas Bumi.

Argha Karya Prima Industry (AKPI) Bidik Pertumbuhan Pendapatan Sebesar 10%
| Rabu, 23 Oktober 2024 | 07:20 WIB

Argha Karya Prima Industry (AKPI) Bidik Pertumbuhan Pendapatan Sebesar 10%

Tahun ini AKPI mengalokasikan dana capex sebesar Rp 60 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler