Kalau Mau Susu, Populasi Sapi Perah Dipikirkan Dulu

Minggu, 31 Desember 2023 | 07:31 WIB
Kalau Mau Susu, Populasi Sapi Perah Dipikirkan Dulu
[ILUSTRASI. Peternak memerah susu sapi di Desa Mata Allo, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Jumat (15/12/2023). Susu sapi segar yang diproduksi peternak setempat sebagian besar diolah menjadi keju tradisional khas Enrekang (dangke) yang dipasarkan ke sejumlah daerah di dalam maupun di luar Sulsel sehingga daerah itu berpotensi untuk pengembangan peternakan sapi perah. ANTARA FOTO/Arnas Padda/rwa.]
Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

KONTAN.CO.ID - Efek penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi tahun 2022 membuat banyak derita, khususnya bagi peternak sapi perah. Banyak peternak kehilangan sumber mata pencaharian karena sapi yang memproduksi susu itu sudah banyak yang mati karena PMK.

Sebagian peternak bertahan dengan memerah susu dari sapinya yang selamat. Dalam banyak kasus, sapi perah yang selamat dari PMK itu tidak lagi produktif. “Produksi susu dari sapi yang sudah terkena PMK itu turun dari sebelumnya menghasilkan 10 liter susu, menjadi 4 liter susu saja,” kata Epi Taufik, Kepala Divisi Ilmu Produksi Ternak Perah IPB University kepada KONTAN, Selasa (27/12).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Perputaran Ekonomi MotoGP Capai Rp 4,8 T
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Perputaran Ekonomi MotoGP Capai Rp 4,8 T

Angka ini mencakup berbagai sektor, mulai dari akomodasi, transportasi, konsumsi kuliner, hingga belanja produk kreatif lokal

Sentil Delapan Provinsi dengan Inflasi Tinggi
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:36 WIB

Sentil Delapan Provinsi dengan Inflasi Tinggi

Meski sebagian besar daerah menunjukkan perbaikan harga pangan, masih ada kota dan kabupaten yang inflasinya tergolong tinggi

Perak Pecahkan Rekor Harga Tertinggi, Efeknya ke BRMS dan MDKA Masih Mini
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:31 WIB

Perak Pecahkan Rekor Harga Tertinggi, Efeknya ke BRMS dan MDKA Masih Mini

Emiten pertambangan mengaku tak memiliki rencana bisnis khusus untuk meningkatkan produksi perak mereka.

Pemerintah Masih Siapkan Dim Sum Bond
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:29 WIB

Pemerintah Masih Siapkan Dim Sum Bond

Pemerintah memastikan penerbitan Dim Sum Bond, masih sesuai jadwal yang direncanakan, yakni di kuartal IV-2025. 

Ada Rotasi Dana investor Lokal Ke Sektor Unggas, Saham CPIN dan JPFA Jadi Pilihan
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 07:48 WIB

Ada Rotasi Dana investor Lokal Ke Sektor Unggas, Saham CPIN dan JPFA Jadi Pilihan

Katalis utama berasal dari kenaikan konsumsi rumah tangga, stabilnya harga jagung dan DOC, serta penurunan biaya pakan dibanding semester I.

Harga Batubara Belum Akan Kemana-mana, Investor Disarankan Selektif Pilih Saham
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 07:33 WIB

Harga Batubara Belum Akan Kemana-mana, Investor Disarankan Selektif Pilih Saham

Hingga pengujung 2025 harga batubara diperkirakan akan bergerak sideways di kisaran US$ 90 hingga US$ 120 per ton.

Tekanan pada Rupiah  Masih Akan Tinggi pada Selasa (7/10)
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 06:50 WIB

Tekanan pada Rupiah Masih Akan Tinggi pada Selasa (7/10)

Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Senin (6/10)

Target Dikejar, Risiko Shortfall Pajak Mengintai
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 06:29 WIB

Target Dikejar, Risiko Shortfall Pajak Mengintai

Setoran masih seret dan hilangnya potensi penerimaan pajak berisiko memperlebar shortfall                     

SDPC Hati-Hati dan Selektif Ekspansi
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 06:24 WIB

SDPC Hati-Hati dan Selektif Ekspansi

SDPC tidak berencana mengubah target pertumbuhan pendapatan 10% yang telah ditetapkan di awal tahun.

 Bersiap Banjir Impor Produk Petrokimia
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 06:21 WIB

Bersiap Banjir Impor Produk Petrokimia

Impor bahan baku petrokimia dari China melonjak lantaran terhambat ekspor ke Amerika Serikat menyusul kebijakan tarif bea masuk

INDEKS BERITA

Terpopuler