Keadilan Iklim COP30

Sabtu, 15 November 2025 | 07:31 WIB
Keadilan Iklim COP30
[ILUSTRASI. Jurnalis KONTAN Asnil Bambani Amri. (Ilustrasi KONTAN/Indra Surya)]
Asnil Bambani | Senior Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setiap kali hujan turun, Asmawati (49), warga Penjaringan, Jakarta Utara, menyiapkan ember untuk menampung air. Bukan sebagai langkah hidup sehat atau ramah lingkungan, tetapi karena ia tak memiliki pilihan lain. Air hujan itu ia gunakan untuk mandi, mencuci, memasak, bahkan diminum oleh suami dan tiga anaknya.

Upah buruh serabutan yang tak menentu membuatnya mustahil membeli air bersih. Sementara air tanah di wilayah pesisir semakin asin, berbau, dan tak layak konsumsi akibat intrusi air laut. Bertahun-tahun Asmawati mengandalkan air hujan tanpa mengetahui bahwa air itu telah tercemar mikroplastik.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap, mikroplastik kini ditemukan dalam air hujan di Jakarta, yang berasal dari serat pakaian sintetis, partikel ban juga dari pembakaran sampah plastik. Air yang dipandang sebagai karunia, justru membawa polutan tak kasat mata ke dalam tubuh manusia.

Asmawati hanyalah satu dari ribuan atau jutaan buruh pesisir yang berada di garis depan dampak krisis iklim. Pabrik tempat ia bekerja sejak lama telah tutup karena banjir rob yang berulang. Kenaikan muka air laut tak hanya merusak tempat tinggal, tetapi juga menghilangkan mata pencahariannya. Mereka korban paling nyata dari perubahan iklim, kehilangan pekerjaan, kehilangan sumber air bersih, kehilangan masa depan yang sehat.

Ironisnya, saat ribuan warga seperti Asmawati terhimpit oleh dampak perubahan iklim, Konferensi Para Pihak (COP) ke-30 justru sibuk membicarakan mekanisme pasar dan perdagangan karbon.

Agenda yang semestinya memperjuangkan keadilan iklim kini bergeser menjadi arena penghitungan berapa banyak karbon yang dapat diperdagangkan, dikapitalisasi, dan dijadikan instrumen bisnis.

Jika COP terus mengutamakan logika pasar alih-alih memusatkan perhatian pada penyintas krisis iklim, maka forum ini hanya menjadi panggung megah yang kehilangan arah moral. Keadilan iklim bukan angka di atas kertas, melainkan tentang hak untuk hidup layak, hak atas air bersih, hak atas lingkungan aman, hak untuk pekerjaan yang tidak hilang karena bumi memanas.

COP 30 harus kembali ke akarnya, memastikan rakyat yang paling terdampak mendapatkan perlindungan utama. Selama suara Asmawati dan korban dampak iklim lain tak menjadi pertimbangan dalam kebijakan COP, maka sebesar apa pun transaksi karbon, dunia tetap gagal menepati janji keadilannya.

Selanjutnya: Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut

Bagikan

Berita Terbaru

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:46 WIB

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem

Redenominasi bukan sekadar menghapus nol di atas kertas, melainkan membangun kepercayaan baru terhadap nilai ekonomi Indonesia.

Keadilan Iklim COP30
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:31 WIB

Keadilan Iklim COP30

COP 30 harus kembali ke akarnya, memastikan rakyat yang paling terdampak mendapatkan perlindungan utama.

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:26 WIB

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut

BI mewaspadai pergerakan inflasi kelompok pangan alias volatile food yang mulai meningkat beberapa waktu terakhir.

Cerita Direktur Sreeya Sewu Indonesia Mengadopsi Strategi Value Investing
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:15 WIB

Cerita Direktur Sreeya Sewu Indonesia Mengadopsi Strategi Value Investing

Mengupas strategi berinvestasi Natanael Yuyun Suryadi, Direktur PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SPID) 

 Membentuk Ulang Industri Lelang
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:06 WIB

Membentuk Ulang Industri Lelang

Menyusuri perjalanan karier Deny Gunawan hingga menjabat Chief Operating Officer (COO) PT JBA Indonesia

Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) Merambah Bisnis Susu Untuk MBG
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB

Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) Merambah Bisnis Susu Untuk MBG

Mengupas profil dan strategi bisnis baru PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) di sektor susu sapi perah dan turunannya

KRAS Berpeluang Dapat Suntikan Dana Danantara
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB

KRAS Berpeluang Dapat Suntikan Dana Danantara

Industri baja dinilai memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas dan berkeahlian tinggi.

Sanksi Tegas Bagi Importir Pakaian Bekas
| Sabtu, 15 November 2025 | 06:56 WIB

Sanksi Tegas Bagi Importir Pakaian Bekas

Total nilai impor pakai bekas itu sebesar Rp 112,35 miliar atau setara 19.391 balpres yang dimusnahkan.

Pesangon dan Uang Pensiun Tetap Kena Pajak
| Sabtu, 15 November 2025 | 06:54 WIB

Pesangon dan Uang Pensiun Tetap Kena Pajak

Mahkamah Konstitusi menolak permohonan uji materiil pajak atas pesangon pensiun                     

Asosiasi Rumah Sakit Mengusulkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
| Sabtu, 15 November 2025 | 06:53 WIB

Asosiasi Rumah Sakit Mengusulkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Selain masalah tarif iuran BPJS Kesehatan, pengelola rumah sakit juga menunggu kepastian kebijakan kamar rumah sakit yang jadi syarat KRIS

INDEKS BERITA

Terpopuler