Kejar Pertumbuhan Kinerja yang Fantastis, Ini Strategi DIVA

Senin, 01 April 2019 | 08:40 WIB
Kejar Pertumbuhan Kinerja yang Fantastis, Ini Strategi DIVA
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk berupaya mempertahankan pertumbuhan kinerja pada tahun ini. Demi mendukung rencana bisnis dan mengejar pertumbuhan usaha, Distribusi Voucher mengalokasikan belanja modal Rp 166 miliar.

Untuk mencapai target tahun ini, emiten berkode saham DIVA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini telah menyiapkan beberapa strategi, seperti pengembangan platform digital yang berlandaskan arsitektur terbuka.

Dari pendekatan tersebut, manajemen berharap memiliki peluang tumbuh lebih masif lagi. Selain itu, menjalin strategic partnership dengan para perusahaan yang memiliki ekosistem UMKM atau basis pelanggan besar juga diperkuat. Sinergi bisnis dengan ekosistem digital yang dimiliki Grup Kresna, serta memperbanyak jumlah tenaga pemasaran lapangan untuk mempercepat penetrasi pasar.

Dalam risetnya, Trimegah Sekuritas memproyeksikan pendapatan DIVA pada tahun ini bertumbuh 96,7% year-on-year (yoy) menjadi Rp 2,9 triliun. Sedangkan laba bersihnya diperkirakan tumbuh 857,4% menjadi Rp 94,3 miliar pada tahun 2019. "Kami cukup optimistis target-target tersebut dapat tercapai," ungkap Stanley Tjiandra, Direktur PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk, mengomentari proyeksi itu kepada KONTAN, akhir pekan lalu (29/3).

Stanley bilang, sejalan dengan strategi yang dijalankan, pihaknya akan terus melanjutkan ekspansi bisnis dengan menyasar segmen UMKM. Di sisi lain, Distribusi Voucher terus mengembangkan platform digital yang bersifat open architecture, sehingga bisa juga diaplikasikan ke berbagai macam sektor. Stanley mencontohkan, seperti aplikasi chatbot untuk pasar saham bernama SIVA dan untuk tour & travel bernama DIVA Tour MiFi.

Sepanjang tahun lalu, DIVA mencatatkan penurunan pendapatan 12,87% (yoy) menjadi Rp 1,49 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,71 triliun.

Meski demikian, penurunan beban pokok penjualan sepanjang tahun lalu turut menjaga bottom line perusahaan ini. DIVA meraih pertumbuhan laba bersih sebesar 4,5 kali lipat menjadi Rp 9,84 miliar dibanding dengan laba bersih tahun 2017 yang sebesar Rp 2,17 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Multifinance Didorong Memperluas Pasar Syariah
| Jumat, 07 November 2025 | 04:15 WIB

Multifinance Didorong Memperluas Pasar Syariah

OJK mendorong pengembangan industri keuangan syariah agar semakin menjangkau seluruh lapisan masyarakat. 

Akui Bukan SWF Biasa, Mari Kupas Jati Diri BPI Danatara
| Kamis, 06 November 2025 | 15:25 WIB

Akui Bukan SWF Biasa, Mari Kupas Jati Diri BPI Danatara

Danantara merupakan SWF berbasis BUMN sehingga tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban pelayanan publik (public servic obligation).

Anak Usaha TLKM Buka Suara Soal Kepailitan TELE dan Investasi Rp 1,39 Triliun
| Kamis, 06 November 2025 | 13:53 WIB

Anak Usaha TLKM Buka Suara Soal Kepailitan TELE dan Investasi Rp 1,39 Triliun

PT PINS Indonesia, anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), akhirnya buka suara menanggapi kabar kepailitan PT Omni Inovasi Indonesia Tbk (TELE)

Ruang Pendanaan Masih Terbatas, PELNI Buka Opsi Tambah Kapal dari Penjualan Tiket
| Kamis, 06 November 2025 | 13:46 WIB

Ruang Pendanaan Masih Terbatas, PELNI Buka Opsi Tambah Kapal dari Penjualan Tiket

Penyertaan Modal Negara sudah tak lagi digunakan sehingga beberapa upaya diluncurkan PT Pelni guna memastikan kelanjutan investasi armada.

Konsumsi Daging Ayam Melejit, Laba Bersih Japfa Comfeed (JPFA) Naik Dua Digit
| Kamis, 06 November 2025 | 10:29 WIB

Konsumsi Daging Ayam Melejit, Laba Bersih Japfa Comfeed (JPFA) Naik Dua Digit

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) membukukan kinerja positif di sepanjang sembilan bulan tahun 2025.

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Membalikkan Rugi Menjadi Laba Per Kuartal III-2025
| Kamis, 06 November 2025 | 10:21 WIB

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Membalikkan Rugi Menjadi Laba Per Kuartal III-2025

Pertumbuhan laba itu disokong lonjakan pendapatan usaha PIPA yang mencapai 30,49% secara tahunan jadi Rp 25,89 miliar per September 2025

Daya Beli Belum Maksi, Laba Emiten Properti Masih Bertaji
| Kamis, 06 November 2025 | 10:17 WIB

Daya Beli Belum Maksi, Laba Emiten Properti Masih Bertaji

Sejumlah emiten properti mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba di sepanjang periode Januari-September 2025

Harga Emas Masih Tinggi, Bumi Resources Minerals (BRMS) Genjot Produksi
| Kamis, 06 November 2025 | 10:08 WIB

Harga Emas Masih Tinggi, Bumi Resources Minerals (BRMS) Genjot Produksi

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membidik pertumbuhan produksi emas 68.000 ons sampai 72.000 ons hingga akhir 2025.​

Penjualan Belum Laris Manis, Kepulan Laba Emiten Rokok Semakin Tipis
| Kamis, 06 November 2025 | 09:52 WIB

Penjualan Belum Laris Manis, Kepulan Laba Emiten Rokok Semakin Tipis

Tekanan daya beli masyarakat masih jadi tantangan emiten rokok. Penurunan daya beli memicu pergeseran konsumsi ke segmen value for money (VFM).

TELE Pailit, Tak Cuma Telkom (TLKM) dan Haiyanto, Ribuan Investor Saham Ikut Merugi
| Kamis, 06 November 2025 | 09:00 WIB

TELE Pailit, Tak Cuma Telkom (TLKM) dan Haiyanto, Ribuan Investor Saham Ikut Merugi

Kasus pailit PT Omni Inovasi Indonesia Tbk (TELE) mencerminkan buruknya perlindungan investor publik.

INDEKS BERITA