KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 32,25 poin atau 0,52% ke 6.180,99 di akhir perdagangan Selasa (12/11).
Sebanyak 201 saham naik, 178 saham turun dan 152 saham tak bergerak. Lantas bagaimana dengan pergerakan IHSG hari ini?
Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Marolop Alfred Nainggolan mengatakan, menguatnya IHSG tidak lepas dari masuknya investor domestik di tengah kaburnya dana asing dari pasar saham.
Mata uang rupiah yang menguat terhadap dollar AS juga menopang pergerakan indeks hari ini. “Selain itu, penguatan juga diakibatkan penurunan IHSG yang telah terjadi cukup dalam akibat faktor jual bersih asing,” ujar Alfred kepada Kontan.co.id, Selasa (12/11).
Untuk perdagangan Rabu (13/11), Alfred melihat asing masih akan cukup massif keluar dari pasar saham pada perdagangan sesi pertama. Namun, ia memperkirakan investor domestik akan masuk pada pertengahan hingga akhir sesi perdagangan.
“Masih akan ada tekanan aksi jual dari asing tetapi kemungkinan indeks ditutup menguat masih cukup besar,” imbuhnya.
Baca Juga: Bursa emerging market pulih dari keterpurukan jelang pidato Donald Trump
Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso memproyeksikan, IHSG akan diwarnai sentimen dari domestik maupun global. Dari sisi global, pergerakan IHSG akan dipengaruhi ketidakpastian perundingan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
Untuk diketahui, Presiden AS Donald Trump baru-baru ini membantah akan menghapus seluruh tarif impor yang sudah berlaku. Padahal, pihak Beijing mengklaim Washington telah setuju ihwal penghapusan tarif tersebut.
Sementara dari domestik, data-data ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi yang masih di kisaran 5% serta current account deficit (CAD) yang membaik masih menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG.
Baca Juga: IHSG menguat 0,52% ke 6.180 di akhir perdagangan Selasa (12/11)
Aria memprediksikan IHSG akan menguat dalam jangka pendek di kisaran 6.200 – 6.220. Sementara Alfred memproyeksikan IHSG akan menguat di level 6.150 – 6.200.
Berikut adalah 10 saham yang memberikan dukungan terbesar bagi IHSG di sesi II berdasarkan data Bloomberg:
1. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
Emiten ini mencatatkan kenaikan 3,43% menjadi Rp 2.110. HMSP menyumbang 7,303 poin terhadap indeks dengan volume transaksi mencapai Rp 40,8 miliar.
2. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
Emiten ini mencatatkan kenaikan 1,95% menjadi Rp 4.180. TLKM menyumbang 7,108 poin terhadap indeks dengan volume transaksi mencapai Rp 88,3 miliar.
Baca Juga: Bursa emerging market pulih dari keterpurukan jelang pidato Donald Trump
3. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)
Emiten ini mencatatkan kenaikan 19,83% menjadi Rp 13.900. BYAN menyumbang 6,877 poin terhadap indeks dengan volume transaksi mencapai Rp 200 miliar.
4. PT Astra International Tbk (ASII)
Emiten ini mencatatkan kenaikan 1,88% menjadi Rp 6.775. ASII menyumbang 4,535 poin terhadap indeks dengan volume transaksi mencapai Rp 29,6 miliar.
Baca Juga: IHSG menguat 0,52% ke 6.180 di akhir perdagangan Selasa (12/11)
5. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
Emiten ini mencatatkan kenaikan 1,61% menjadi Rp 9.450. TPIA menyumbang 2,399 poin terhadap indeks dengan volume transaksi mencapai Rp 4,6 miliar.
6. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)
Emiten ini mencatatkan kenaikan 7,8% menjadi Rp 152. FREN menyumbang 2,125 poin terhadap indeks dengan volume transaksi mencapai Rp 177,1 miliar.
Baca Juga: Kisi Asset Management gunakan IDX Value 30 pada produk reksadana ETF perdana
7. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
Emiten ini mencatatkan kenaikan 2,11% menjadi Rp 54.425. GGRM menyumbang 1,942 poin terhadap indeks dengan volume transaksi mencapai 1,5 miliar.
8. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Emiten ini mencatatkan kenaikan 2,06% menjadi Rp 990. BRPT menyumbang 1,597 poin terhadap indeks dengan volume transaksi mencapai Rp 46,7 miliar.
Baca Juga: IHSG turun tipis 0,07% di akhir sesi I meski sempat menyentuh zona hijau
9. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
Emiten ini mencatatkan kenaikan 4,04% menjadi Rp 8.375. INKP menyumbang 1,595 poin terhadap indeks dengan volume transaksi mencapai Rp 14,4 miliar.
Baca Juga: IHSG tertekan, simak rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk Selasa (12/11)
10. PT United Tractors Tbk (UNTR)
Emiten ini mencatatkan kenaikan 2,04% menjadi Rp 23.800. UNTR menyumbang 1,589 poin terhadap indeks dengan volume transaksi mencapai Rp 3,9 miliar.
Berita Terbaru
Memblejeti Aset Sritex dan Keluarga Lukminto, Bisa Buat Bayar Utang?
Tinggal tersisa 1 opsi jika Keluarga Lukminto ingin menyelamatkan bisnis tekstil dan produk tekstilnya yakni mengajukan Peninjauan Kembali ke MA.
Crazy Rich Surabaya Divonis 15 Tahun Penjara atas Kasus Manipulasi Emas Antam
Pengusaha Budi Said divonis 15 tahun penjara dalam kasus dugaan korupsi manipulasi pembelian emas PT Aneka Tambang (Antam).
BEI Minta Klarifikasi Nilai Gabungan Merger EXCL dan FREN Capai Rp 104 Triliun
Berdasarkan nilai perusahaan EXCL sebesar Rp 75 triliun ditambah dengan FREN sebesar Rp 29,1 triliun, menghasilkan Rp 104,2 triliun.
ADRO hingga ACRO, Cermati Saham Cum Dividen Hari Ini (27/12) sampai Januari
Pelaku pasar masih bisa mendulang cuan dari pembagian dividen interim yang akan cum date hari ini, Jumat (27/12) hingga awal Januari 2025
Cuan 21,20% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menghijau (27 Desember 2024)
Harga emas Antam hari ini (27 Desember 2024) ukuran 1 gram Rp 1.528.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 21,20% jika menjual hari ini.
Pengendali Lepas 445 Juta Saham Diamond Food (DMND)
Wakil Komisaris Utama sekaligus pemegang saham pengendali PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND), Chen Tsen Nan menjual sahamnya di DMND.
Genjot Kinerja, Astrindo Nusantara (BIPI) Mendirikan Anak Usaha
PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) mendirikan anak usaha pada 24 Desember 2024. Entitas baru ini bernama PT Askara Energi Andalan.
Harga Komoditas Membaik, Laba Antam (ANTM) Berpotensi Naik
Sejumlah sentimen positif masih memayungi emiten pelat merah yang bergerak di sektor pertambangan emas ini.
Tren Suku Bunga Masih Tinggi, IPO Bisa Lebih Seksi
Membedah aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di sepanjang tahun 2024 dan prospeknya di 2025.
Masih Ada Cuan Menawan Dari Saham Pilihan
Menakar cuan dan memilih saham-saham penghuni indek IDXV30, IDXG30 dan IDXQ30 yang layak dikoleksi.