Kembangkan Bisnis Digital, KLBF Siapkan Kocek Khusus

Senin, 18 Oktober 2021 | 06:15 WIB
Kembangkan Bisnis Digital, KLBF Siapkan Kocek Khusus
[]
Reporter: Kenia Intan, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berupaya terus memperkuat bisnis digitalnya. Emiten farmasi ini melihat, perilaku konsumen dan pasar saat ini semakin dipengaruhi oleh teknologi internet dan aktivitas online, termasuk dalam bidang kesehatan.

Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius mengatakan, Kalbe perlu ikut aktif mengembangkan bisnis digital agar tetap bisa melayani konsumen serta meningkatkan layanannya. KLBF pun menyediakan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pengembangan bisnis digital.

"Dana alokasi lebih untuk pengembangan bisnis digital sekitar Rp 100 miliar hingga Rp 200 miliar per tahun dan dana ini bukan capex (capital expenditure)," ungkap Vidjongtius kepada Kontan, Jumat (15/10).

Capex atau anggaran belanja modal Kalbe jauh lebih besar. Vidjongtius menuturkan, capex tahun depan kemungkinan di kisaran Rp 1 triliun.

Sekadar informasi, beberapa waktu lalu KLBF telah memperluas sayap bisnis digitalnya. KLBF menyuntikkan dana Rp 62,5 miliar kepada anak usahanya, PT Karsa Lintas Buana, sehingga investasinya menjadi Rp 425 miliar. Karsa Lintas Buana nantinya mengambil alih saham seri B PT Medika Komunika Teknologi, perusahaan yang mengelola layanan KlikDokter.

Analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya berpendapat, saat ini inovasi digital rata-rata masih baru dilakukan. Oleh karena itu, dampak atau kontribusi terhadap kinerja cenderung minim.

Akan tetapi, untuk prospek atau outlook ke depan, inovasi ini akan menuju arah positif. "Penggunaan berbagai platform berbasis teknologi digital dan online saya perkirakan akan bertahan dalam waktu yang panjang," jelas Rendy, Minggu (17/10).

Untuk tahun ini, Rendy memprediksi pendapatan KLBF naik 8,2% secara year on year. Sementara laba bersihnya diprediksi meningkat 9%. Asumsi ini masih dapat berubah seiring dengan rilis laporan keuangan periode kuartal III-2021 nanti. Dia merekomendasikan buy KLBF dengan target harga Rp 1.850 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Nasib Gamang Proyek PSEL di Tangerang Selatan Antara Lanjut atau Harus Lelang Ulang
| Jumat, 21 November 2025 | 18:25 WIB

Nasib Gamang Proyek PSEL di Tangerang Selatan Antara Lanjut atau Harus Lelang Ulang

Nasib proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tangerang Selatan hingga kini belum jelas.

Peluang Bisnis Benih Sawit, Binasawit Makmur Jaga Kualitas & Distribusi
| Jumat, 21 November 2025 | 08:52 WIB

Peluang Bisnis Benih Sawit, Binasawit Makmur Jaga Kualitas & Distribusi

Anak usaha SGRO, BSM, menargetkan pasar benih sawit dengan DxP Sriwijaya. Antisipasi kenaikan permintaan, jaga kualitas & pasokan. 

Benahi Kinerja Keuangan, Timah (TINS) Genjot Produksi dan Penjualan
| Jumat, 21 November 2025 | 08:35 WIB

Benahi Kinerja Keuangan, Timah (TINS) Genjot Produksi dan Penjualan

PT Timah Tbk (TINS) optimistis dapat memperbaiki kinerja operasional dan keuangannya sampai akhir 2025. 

Berakhirnya Kisah Keluarga Sampoerna di Lantai Bursa
| Jumat, 21 November 2025 | 08:30 WIB

Berakhirnya Kisah Keluarga Sampoerna di Lantai Bursa

Langkah Grup Sampoerna melepas PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), meninggalkan catatan sejarah dalam dunia pasar modal di dalam negeri. ​

Outflow Masih Jadi Penyebab Defisit NPI
| Jumat, 21 November 2025 | 08:29 WIB

Outflow Masih Jadi Penyebab Defisit NPI

NPI kuartal III-2025 mengalami defisit US$ 6,4 miliar, sedikit di bawah kuartal sebelumnya yang defisit sebesar US$ 6,7 miliar

Timbang-Timbang Kenaikan Gaji ASN Tahun Depan
| Jumat, 21 November 2025 | 08:23 WIB

Timbang-Timbang Kenaikan Gaji ASN Tahun Depan

Kemkeu telah menerima surat dari Menteri PANRB terkait pertimbangan kenaikan gaji ASN di 2026       

Tambah Penempatan Dana SAL Rp 76 T Dorong Transmisi Kredit
| Jumat, 21 November 2025 | 08:09 WIB

Tambah Penempatan Dana SAL Rp 76 T Dorong Transmisi Kredit

Tambahan penempatan dana ini lanjutan dari penempatan dana pemerintah senilai Rp 200 triliun akhir Oktober lalu​

Waspada IHSG Jumat (21/11) Bisa Berbalik Arah
| Jumat, 21 November 2025 | 07:56 WIB

Waspada IHSG Jumat (21/11) Bisa Berbalik Arah

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan ini rawan koreksi dengan support 8.399 dan resistance 8.442. 

Shortfall Pajak Tahun Ini, Bisa Sentuh Rp 300 Triliun
| Jumat, 21 November 2025 | 07:54 WIB

Shortfall Pajak Tahun Ini, Bisa Sentuh Rp 300 Triliun

Dalam dua bulan, pemerintah harus mengumpulkan penerimaan pajak Rp 730,27 triliun lagi untuk mencapai target dalam APBN

Caplok Sampoerna Agro (SGRO), Posco International Rogoh Kocek Rp 9,4 Triliun
| Jumat, 21 November 2025 | 07:47 WIB

Caplok Sampoerna Agro (SGRO), Posco International Rogoh Kocek Rp 9,4 Triliun

Grup Sampoerna melepas seluruh kepemilikannya di PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) 1,19 juta saham atau setara 65,72% kepada Posco International.​

INDEKS BERITA

Terpopuler