Kemilau Emas Tidak Lagi Menarik dalam Jangka Pendek

Selasa, 02 November 2021 | 05:50 WIB
Kemilau Emas Tidak Lagi Menarik dalam Jangka Pendek
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emas menjadi aset investasi dengan kinerja terburuk sepanjang tahun ini. Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias Antam turun 14,92% year to date (ytd) hingga akhir Oktober 2021 menjadi Rp 821.000 per gram. Sementara harga emas spot turun 6,06% ytd menjadi US$ 1.783 per ons troi.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, saat ini emas masih kesulitan naik dibayangi isu tapering The Fed. Bank sentral dunia lainnya juga mulai mengetatkan kebijakan moneter. Bank of Canada (BoC) misalnya akan menghentikan program pembelian aset dan menaikkan suku bunga pada Maret tahun depan.

"Bursa saham yang mulai naik meredupkan peran safe haven emas," ujar Alwi. Ia menyarankan pada investor yang tertarik mengoleksi emas, sebaiknya sabar sampai The Fed mengumumkan tapering. Menurut dia, harga emas bisa jatuh saat itu.

Baca Juga: Bukan safe haven pilihan, emas jadi kelas aset dengan kinerja terburuk tahun ini

Alwi menilai, pasar juga akan fokus ke inflasi tinggi yang bisa menguntungkan emas. Menurut dia, pada sisa akhir tahun ini prospek emas akan flat cenderung melemah. Sementara tahun depan, emas bisa bersinar kembali.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal juga berpendapat, saat ini emas tidaklah menarik untuk dijadikan pilihan investasi jangka pendek hingga menengah. Sebab dalam jangka pendek, tapering pada bulan ini dan pernyataan The Fed akan menjadi sentimen negatif bagi emas.

Sementara tahun depan, emas dihadapkan dua hal yang bisa berefek berbeda. Pertama adalah inflasi tinggi yang berpotensi jadi katalis positif. Kedua, potensi kenaikan bunga acuan yang bisa menekan inflasi. Alhasil,  emas bukan menjadi pilihan investasi menarik.

Faisyal menyarankan untuk sell on rally. Ia memperkirakan emas bergerak di US$ 1.680-US$ 1.700. Sementara tahun depan, emas akan di US$ 1.600-US$ 1.700.

Alwi memproyeksikan harga emas sampai akhir tahun ini ada di kisaran US$ 1.67-US$ 1.700 per ons troi dan US$ 1.600-US$ 1.916 untuk tahun 2022. Ia merekomendasikan buy on dip emas.

Baca Juga: Bukan safe haven pilihan, emas jadi kelas aset dengan kinerja terburuk tahun ini

 

Bagikan

Berita Terbaru

Butuh Duit Jumbo Menyerap Kenaikan Free Float, Mampukah Pasar?
| Jumat, 05 Desember 2025 | 10:03 WIB

Butuh Duit Jumbo Menyerap Kenaikan Free Float, Mampukah Pasar?

Dengan target transaksi harian hanya Rp 14,5 triliun, besaran dana untuk menyerap saham free float 15% sekitar Rp 203 triliun termasuk besar.

Melambung Tinggi, Saham Teknologi Masih Terus Unjuk Gigi
| Jumat, 05 Desember 2025 | 09:53 WIB

Melambung Tinggi, Saham Teknologi Masih Terus Unjuk Gigi

Pergerakan saham teknologi ke depan akan jauh lebih selektif dan berbasis kinerja, bukan lagi sekadar euforia sentimen.

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut
| Jumat, 05 Desember 2025 | 09:00 WIB

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut

Banjir ini mencerminkan akumulasi krisis ekologis yang dipicu ekspansi tambang, proyek energi, hingga perkebunan sawit skala besar.

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:32 WIB

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif

RATU memiliki tujuh rencana akuisisi global hingga tiga tahun ke depan, dua diantaranya ditargetkan selesai kuartal IV-2025 dan semester I-2026.

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:12 WIB

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra

WSKT juga menargetkan peningkatan pendapatan selama periode tersebut, meski Buyung enggan menyebut angkanya secara spesifik.  

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:08 WIB

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis

Pengiriman menggunakan pesawat perintis merupakan langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan energi di wilayah terdampak

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:03 WIB

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana

FiberStar juga menghadirkan layanan internet darurat menggunakan teknologi Starlink untuk mendukung komunikasi bagi penyintas, relawan dan aparat

Berharap Pertumbuhan Ekonomi Mendongkrak Dana Kelolaan
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:00 WIB

Berharap Pertumbuhan Ekonomi Mendongkrak Dana Kelolaan

AUM reksadana mencapai all time high (ATH) per Oktober 2025 dengan mencatat Rp 621,67 triliun per Oktober 2025

Menakar Target Pengeboran 100 Sumur
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:58 WIB

Menakar Target Pengeboran 100 Sumur

Merujuk laporan SKK Migas, realisasi investasi hulu migas Indonesia hingga Agustus 2025 mencapai US$ 9,38 miliar atau setara Rp 152,96 triliun.

Pebisnis Berharap Harga DMO Batubara Naik
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:55 WIB

Pebisnis Berharap Harga DMO Batubara Naik

Harga DMO batubara untuk kelistrikan US$ 70 ton per ton berlaku sejak 2018, sehingga pelaku usaha minta penyesuaian

INDEKS BERITA

Terpopuler