Kenaikan Harga Emas Memoles Kinerja Antam, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham ANTM

Kamis, 27 Februari 2020 | 07:18 WIB
Kenaikan Harga Emas Memoles Kinerja Antam, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham ANTM
[ILUSTRASI. Seorang calon konsumen melihat replika emas batangan atau logam mulia yang dipajang di Butik Emas, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Rabu (8/1/2020). Harga logam mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) di Butik Emas hari ini berada di angka Rp 815.000 per gr]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emas global terus menunjukkan kenaikan yang berpotensi berlanjut sepanjang 2020. Kondisi ini bakal jadi sentimen positif bagi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias Antam.

Tahun lalu, Antam berhasil mencatatkan penjualan mencapai Rp 32,81 triliun atau meningkat sebanyak 30%.

"Peningkatan ini didorong kekhawatiran investor akan ketidakpastian ekonomi yang diakibatkan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China, ditambah sentimen konflik geopolitik AS dan Irak," jelas Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia, Rabu (26/2).

Sentimen-sentimen tersebut mendorong investor mengalihkan investasi pada aset-aset yang berisiko rendah. Dalam hal ini, emas merupakan salah satu aset safe haven yang marak dipilih investor. Harga emas pun naik.

Baca Juga: Indo Tambangraya Megah (ITMG) Mengerem Produksi Batubara

Meski permintaan emas meningkat, produksi emas Antam tidak naik signifikan. Antam masih berupaya mengoptimalkan produksi emas di tiga tambang yang sudah mereka miliki.

Catherina menyebut Antamjuga berupaya terus mempertahankan cadangan emas dan mencari titik eksplorasi baru. "Untuk ke depannya, kami menilai kinerja Antam dapat terdorong oleh sentimen virus corona yang diperkirakan bakal menekan pertumbuhan ekonomi global," ungkap dia.

Baca Juga: Harta Orang Terkaya Nomor 3 di Indonesia Menguap Rp 33 Triliun Kurang dari Dua Bulan

Hitungan Catherina, penyebaran virus coronamendorong harga emas naik hingga 7,7% year to date (ytd) dan 23,17 year on year (yoy). "Kami mengestimasikan harga emas mencapai US$ 1.700 per ons troi di semester pertama 2020," analisa dia.

Catherina meyakini pergerakan harga emas ke depan masih akan meningkat. Kondisi ini akan mendorong pendapatan Antam tahun ini mengingat di tahun lalu volumenya sudah meningkat.

Rekomendasi saham ANTM

Karena itu, Catherina menilai saham ANTM masih menarik dikoleksi. Secara valuasi saham ANTM masih cukup menarik karena masih berada di level minus 1,21 standar deviasi.

Catherina saat ini masih menghitung ulang target harga terbaru saham ANTM. Sebelum ini, ia memberikan rekomendasi beli saham ANTM dengan target harga sebesar Rp 1.200 per saham.

Analis Sucor Sekuritas Hasan dalam risetnya 7 Februari 2020 merekomendasikan beli saham ANTM dengan target harga Rp 1.000 per saham. Alasannya, di tahun lalu, emiten ini berhasil membukukan kinerja yang solid dengan pendapatan yang tumbuh 30% dan angka penjualan naik di semua lini bisnis.

Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) Masih Mencari Tambang Emas Baru

Asal tahu saja, tahun lalu penjualan feronikel membukukan kenaikan 9%, sedangkan bijih nikel naik 19%. Sementara penjualan emas melonjak 22% yoy. "Itu didorong kenaikan rata-rata harga jual meskipun volume produksi di Pongkor dan Cibaliung cenderung moderat," tulis Hasan dalam risetnya.

Antam juga mendorong volume penjualan emasnya dengan meluncurkan produk emas inovatif. November lalu, emiten ini meluncurkan Bezel seri II. Di samping itu, link bisnis feronikel dan bijih nikel juga bakal mendukung kinerja emiten secara signifikan.

Baca Juga: Korona Bikin Harga Emas Melaju Seolah Tanpa Rem

Manajemen Antam juga optimistis volume produksi akan meningkat di 2020, karena ada volume tambahan dari smelter baru di Halmahera yang mulai beroperasi di kuartal II-2020. Saat ini, smelter sudah dalam tahap ujicoba produksi.

Tapi, harga nikel terbebani persediaan yang lebih tinggi. "Kami memperkirakan harga nikel yang lemah kemungkinan akan bertahan hingga akhir Juni, karena produksi masih tinggi sedangkan permintaan lemah," ujar Hasan.

Baca Juga: Harga Emas Melambung, Merdeka Copper Gold (MDKA) Mendulang Untung

ANTM tahun ini juga masih harus menghadapi volatilitas harga nikel dan emas, risiko penundaan produksi Halmahera, dan permintaan bijih nikel yang lemah dari pasar dalam negeri.

Analis NH Korindo Sekuritas Meilki Darmawan juga merekomendasikan buy saham ANTM dengan target harga Rp 1.100 per saham. ANTM diuntungkan kenaikan harga emas.

Baca Juga: Sementara Koreksi Dulu, Nanti Harga Emas Bisa Naik Lagi

"Tahun 2020 ANTM akan mengoperasikan tambang emas Arinem di Jawa Barat dengan perkiraan kapasitas produksi mencapai 700-800 kilogram per tahun, dan berpotensi meningkatkan pendapatan di masa depan," jelas Meilki dalam riset.

Selain itu, ekspansi ANTM yang berkelanjutan membuat prospek bisnis emiten ini dalam jangka panjang cerah. Ditambah lagi, kolaborasi ANTM dengan PTBA dalam membangun pembangkit listrik di Halmahera bakal mendukung prospek bisnis emiten tambang emas tersebut.

Bagikan

Berita Terbaru

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:53 WIB

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%

Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan pengurangan kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL).

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48 WIB

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi

PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) segera melakukan transformasi bisnis seiring masuknya PT Morris Capital Indonesia sebagai pengendali baru. ​

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:43 WIB

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini

Laju indeks saham barang konsumsi tertinggal dari 10 indeks sektoral lain di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:34 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan menjalin sinergi dengan pemegang saham baru, Posco International, yang akan masuk ke sektor hilir kelapa sawit.

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:24 WIB

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun

Memilih strategi yang bisa dimanfaatkan investor untuk mendulang cuan investasi saham di momen libur akhir tahun​.

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:50 WIB

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia

Hingga Oktober 2025, nilai ekspor sawit mencapai US$ 30,605 miliar, lebih tinggi 36,19% dibanding periode yang sama tahun 2024 US$ 22,472 miliar.

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:40 WIB

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri

Regulasi ini memberikan kerangka kebijakan yang lebih adaptif dalam pelaksanaan subsidi pupuk, sekaligus membuka ruang bagi peningkatan efisiensi.

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:25 WIB

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food

Industri pet food Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya jumlah pemilik hewan.

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood

Sebagai pijakan awal transformasi, RAFI mengusung tema “More Impactful and More Valuable” yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:11 WIB

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Jika perkiraan ini terjadi, ada potensi akan meningkatnya volatilitas saham dan mata uang di pasar global.

INDEKS BERITA

Terpopuler