Kenaikan Harga Minyak Kerek Harga BBM

Rabu, 03 November 2021 | 06:00 WIB
Kenaikan Harga Minyak Kerek Harga BBM
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA.  Harga minyak mentah di pasar global masih bergerak dalam tren menanjak. Seiring hal tersebut, Shell Indonesia menyesuaikan harga jual eceran bahan bakar minyak (BBM). 

Berdasarkan laman resmi Shell Indonesia, harga bahan bakar per 1 November 2021 mengalami kenaikan. Misalnya Shell Super (RON 92) seharga Rp 12.860 per liter dari sebelumnya Rp 11.550 per liter. Kemudian Shell V-Power (Ron 95) naik menjadi Rp 13.400 per liter dari sebelumnya Rp 12.070 per liter.
 
Adapun Shell Diesel (CN 51) naik menjadi Rp 13.000 liter dari semula Rp 11.450 per liter. Sedangkan Shell V-Power Nitro+ (Ron 98) menjadi Rp 13.700 per liter dari semula Rp 12.270 per liter.  
 
Corporate Communications Shell Indonesia, Edit Wahyuningtyas menjelaskan, Shell melakukan penyesuaian harga BBM di SPBU dari waktu ke waktu dengan memperhatikan kondisi pasar. "Kami juga memperhatikan kinerja perusahaan serta kepatuhan terhadap peraturan mengenai harga jual eceran BBM," jelas dia, kemarin. 
 
Edit mengatakan, di sisa tahun ini, Shell Indonesia dengan layanan dan inovasi produk berharap dapat terus tumbuh dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
Sementara, Pertamina belum mengubah harga BBM di SPBU.
 
Harga Pertamax di DKI Jakarta Rp 9.000 per liter, Pertalite Rp 7.650 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.000 per liter, Dexlite Rp 9.500 per liter, Pertamina Dex Rp 11.150 per liter.  Sebelumnya, harga Pertamax Turbo sempat naik menjadi Rp 12.300 per liter dari sebelumnya Rp 9.850 per liter. Namun pada 2 Oktober 2021, Pertamina kembali menurunkan harga BBM itu menjadi Rp 12.000 per liter. 
 
Irto Ginting, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T, mengatakan,  Pertamina terus melakukan review atas tren harga rata-rata publikasi minyak mentah (MOPS/Argus). "Untuk harga BBM dalam negeri, Pertamina akan mengikuti aturan yang berlaku yakni Keputusan Menteri ESDM No. 62.K/12/MEM/2020 tentang batas bawah dan batas atas harga jual produk BBM," jelas dia kepada KONTAN, Selasa (2/11). 
 
Yang terang, Irto mengatakan, Pertamina terus memastikan stok BBM dalam keadaan aman serta melakukan penghitungan proyeksi kebutuhan masyarakat. 
 
Untuk kebutuhan yang meningkat saat ini, Irto bilang, Pertamina Patra Niaga telah melakukan beberapa antisipasi terkait pasokan produk BBM, memastikan penyaluran berjalan dengan baik, serta menyiapkan skema Reguler, Alternatif, dan Emergency (RAE) agar kebutuhan di SPBU dapat terpenuhi dengan baik.
 
Sampai dengan kuartal III 2021, konsumsi BBM Pertamina secara nasional mencapai 34 juta kilo liter (KL) atau meningkat hingga 6% dibandingkan periode yang sama di tahun 2020. Permintaan BBM di pasar ritel  meningkat 8% sedangkan industri pertambangan meningkat 35%, industri perkebunan 26%, sektor migas 21% dan industri lainnya mencapai 17%.
 
KONTAN belum mendapatkan konfirmasi dari dua pengelola SPBU lainnya, Vivo dan BP-AKR. Per 4 Oktober 2021, harga BBM di SPBU VIVO meliputi Revvo 95 Rp 10.950 per liter, Revvo 92 Rp 9.990 per liter, Revvo 89 Rp 7.390 per liter. Adapun SPBU BP-AKR untuk BP 90 Rp 11.300 per liter, BP 92 Rp 11.500 per liter, BP 95 Rp 11.990 per liter, dan BP Diesel Rp 11.100 per liter     

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya
| Senin, 23 Desember 2024 | 15:51 WIB

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya

CBDK meminta harga IPO 19x-26x P/E sepanjang tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis di sektornya yang hanya 6x-9x P/E.

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir
| Senin, 23 Desember 2024 | 14:21 WIB

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir

Mirae Asset minta waktu hingga 16 Januari 2025 untuk memberikan tanggapan karena proposal penggugat harus dirapatkan melibatkan seluruh direksi.

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang
| Senin, 23 Desember 2024 | 13:58 WIB

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang

Saham-saham dengan kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) besar tak melulu jadi pilihan tepat untuk investasi jangka panjang.

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:15 WIB

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun

Insentif yang dimaksud, antara lain berupa insentif kawasan berikat, penanaman modal, serta kebutuhan pertahanan dan keamanan.

INDEKS BERITA

Terpopuler