Kenaikan Suku Bunga Inggris di Depan Mata

Rabu, 12 Juni 2019 | 10:19 WIB
Kenaikan Suku Bunga Inggris di Depan Mata
[]
Reporter: Sumber: The Guardian | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - LONDON. Tiga anggota Komite Kebijakan Moneter Bank of England (BoE) telah memperingatkan Inggris tetap di jalurnya untuk menaikkan suku bunga beberapa kali selama beberapa tahun ke depan. Meskipun ada pelambatan perdagangan global dan kemungkinan penurunan suku bunga di AS.

Bank Dunia telah memperkirakan perlambatan perdagangan dan jatuhnya pengeluaran investasi akan mendorong pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global menjadi 2,6% tahun. Lalu, naik tipis menjadi 2,7% pada tahun 2020.

Deputi Gubernur BoE, Ben Broadbent, mengatakan pemeriksaan kesehatan Bank Dunia terhadap ekonomi Inggris pada awal Mei menunjukkan, bahwa bank itu menjamin tingkat suku bunga yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan pasar keuangan saat ini. 

Dikutip dari The Guardian (11/6), Broadbent mengatakan tidak ada alasan untuk mengubah pandangan ketika komite kebijakan moneter, yang menetapkan suku bunga, bertemu minggu depan. Komite Kebijakan Moneter BoE akan menggelar pertemuan pada 20 Juni 2019. Saat ini suku bunga acuan BoE ada di level 0,75%.

Ia menyadari para investor pasar keuangan tidak setuju dengan pandangan bank sentral. Namun, dia tidak terganggu dengan hal ini mengingat ketidakpastian yang mendalam tentang Brexit yang dapat mengubah pandangan secara signifikan. "Suku bunga mungkin harus naik sedikit lebih banyak daripada apa yang ada di kurva pada saat perkiraan," ujar Broadbent di depan komite parlemen Inggris.

Broadbent mendukung komentar yang dilontarkan oleh Kepala Ekonom BoE, Andy Haldane, dan Michael Saunders, mantan analis City yang merupakan anggota eksternal Komite Kebijakan Moneter BoE. 

Haldane mengatakan waktu sudah dekat untuk kenaikan suku bunga guna melawan tekanan inflasi sejak dini. Sementara Saunders menyebut ketidakpastian Brexit bukan alasan untuk menunda kenaikan suku bunga.

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

INDEKS BERITA