Kendati Naik, Indeks Pembangunan Manusia Masih di Bawah Target APBN

Rabu, 17 April 2019 | 06:40 WIB
Kendati Naik, Indeks Pembangunan Manusia Masih di Bawah Target APBN
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2018 sebesar 71,39. Kendati naik 0,58 poin daripada posisinya per 2017, IPM masih di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yaitu 71,50.

Kenaikan IPM ini sejalan dengan perbaikan angka harapan hidup, kualitas pendidikan, dan serta daya beli masyarakat. Dari data BPS, bayi yang lahir tahun 2018 memiliki angka harapan hidup 71,20, naik dari tahun sebelumnya yang hanya 71,06.

Sementara itu, perbaikan kualitas pendidikan tercermin dari angka harapan lama sekolah yang mengalami kenaikan menjadi 12,91, dari tahun sebelumnya sebesar 12,85. Ini berarti, anak-anak yang berusia tujuh tahun pada tahun 2018, memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,91 tahun atau minimal sampai jenjang diploma I.

Tak hanya itu, rata-rata lama sekolah juga naik menjadi 8,17 tahun dari tahun sebelumnya sebesar 8,10 tahun. Angka tersebut menunjukkan bahwa penduduk usia 15 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,17 tahun atau hingga kelas IX setara SMP.

Dari sisi daya beli, BPS juga mencatat peningkatan pengeluaran per kapita sebesar Rp 295.000 pada tahun lalu. Sebab, pada tahun 2018 rata-rata pengeluaran per kapita masyarakat tercatat sebesar Rp 11,06 juta per tahun. "Ke depan kalau memang mengarah untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, kuncinya adalah sosial inklusif. Berikan kesempatan kepada masyarakat kecil untuk mengecap pendidikan dan kesehatan," kata Suhariyanto, Kepala BPS, Senin (15/4).

Meskipun demikian, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan IPM ini. Selain mengupayakan IPM mencapai target APBN, pemerintah juga perlu memperkecil disparitas IPM antar daerah. Sebab, BPS melihat masih ada gapyang besar antara IPM Yogyakarta sebesar 86,11 dengan Nduga, Papua yang hanya 29,4.

Suhariyanto juga menyebutkan, ada indikasi peningkatan jumlah perkawinan usia dini, yang bisa berpengaruh negatif pada kesehatan. Sedangkan dari sisi pendidikan, pemerintah juga masih perlu meningkatkan fasilitas pendidikan di sekolah dan universitas.

Perbaikan pendidikan

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan, melesetnya target IPM tahun lalu akibat ada komponen yang masih belum sesuai target pemerintah, yaitu harapan lama sekolah. Ini yang menjadi prioritas pemerintah tahun 2019.

Bambang menyatakan, pemerintah akan berupaya meningkatkan bidang pendidikan, termasuk memberikan penyuluhan mengenai bahaya pernikahan dini serta mengatasi stunting. "Caranya, meningkatkan efektivitas penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar lebih tepat sasaran," kata Bambang kepada KONTAN, Selasa (16/4).

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah juga menyoroti persoalan pendidikan. Sebab, rata-rata pertumbuhan angka harapan sekolah 2011–2017 di atas 1%. Sementara pada tahun 2018, melambat menjadi 0,47%.

Tak hanya itu, pertumbuhan rata-rata lama sekolah 2011-2017 sebesar 1,18%. Tahun 2018, pertumbuhannya hanya mencapai 0,86%.

Angka putus sekolah pun cukup tinggi, yaitu meningkat 746 siswa dari tahun ajaran 2016–2017 ke 2017–2018. Penyebab utamanya, faktor ekonomi dan disabilitas. Sebab berdasarkan data dari UNICEF, anak dari 20% keluarga termiskin memiliki probabilitas lima kali untuk tidak sekolah SD dan SMP, dibandingkan 20% keluarga terkaya. Sedangkan dari sisi disabilitas, sebanyak 2,45% dari total penduduk Indonesia merupakan penyandang disabilitas.

Solusinya adalah, "Pendidikan inklusif untuk difabel hingga membangun sekolah umum yang ramah difable," kata Rusli. Selain itu, perlu adanya efektivitas KIP yang menyasar langsung anak putus sekolah. Artinya, diperlukan tambahan 187.000 KIP agar anak-anak putus sekolah kembali ke sekolah.

Bagikan

Berita Terbaru

Bank Mandiri Perpanjang Piutangnya di Emiten Manufaktur Emas Senilai Rp 2,4 triliun
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 18:03 WIB

Bank Mandiri Perpanjang Piutangnya di Emiten Manufaktur Emas Senilai Rp 2,4 triliun

Lewat Addendum II perjanjian kredit, jatuh tempo utang HRTA yang semula jatuh pada 23 Juli 2025, diundur selama 12 bulan menjadi 23 Juli 2026.

Dua Emiten Baru, Masuk Sepuluh Besar Saham dengan Jumlah Pemegang Saham Terbanyak
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 15:00 WIB

Dua Emiten Baru, Masuk Sepuluh Besar Saham dengan Jumlah Pemegang Saham Terbanyak

CDIA dan COIN, dua emiten pendatang baru yang masuk dalam jajaran sepuluh besar saham dengan jumlah pemegang saham terbanyak.

Perbaikan Kinerja BTPN Syariah (BTPS) Dirproyeksi Terjaga di Kuartal Selanjutnya
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 14:00 WIB

Perbaikan Kinerja BTPN Syariah (BTPS) Dirproyeksi Terjaga di Kuartal Selanjutnya

Pada paruh pertama 2025, BTPS mencetal laba bersih Rp 643,85 miliar, naik 16,6% secara tahunan (YoY) dari sebelumnya Rp 552,20 miliar.

Profit 27,06% Setahun, Cek Ulang Harga Emas Antam Hari Ini (26 Juli 2025)
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 12:49 WIB

Profit 27,06% Setahun, Cek Ulang Harga Emas Antam Hari Ini (26 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 26 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.915.000 per gram, harga buyback juga tetap Rp 1.761.000 per gram.

Naik Signifikan, Saham Afiliasi Grup Salim & Sinar Mas Jadi Top Leader Penopang IHSG
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 12:00 WIB

Naik Signifikan, Saham Afiliasi Grup Salim & Sinar Mas Jadi Top Leader Penopang IHSG

Saham DCI Indonesia (DCII) dan Dian Swastatika Sentosa (DSSA) meneguhkan posisinya sebagai dua leader IHSG teratas sepanjang tahun 2025 berjalan.

Harga Bahan Baku Konsumer Naik, Begini Proyeksi Laba UNVR, MYOR, dan CMRY Kuartal II
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 09:17 WIB

Harga Bahan Baku Konsumer Naik, Begini Proyeksi Laba UNVR, MYOR, dan CMRY Kuartal II

Kenaikan harga bahan baku utama produk konsumer saat ini akan memberatkan raihan marjin laba bagi sejumlah emiten di sektor tersebut.

Profil Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) Menggarap Investasi Infrastruktur
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:30 WIB

Profil Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) Menggarap Investasi Infrastruktur

Mengupas profil dan strategi bisnis PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) setelah mencatatkan saham di bursa

Sentimen The Fed Menggerakkan Rupiah
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:25 WIB

Sentimen The Fed Menggerakkan Rupiah

Di pasar spot, kurs tutup di level Rp 16.320 per dolar AS pada Jumat (25/7), melemah 0,15% dibanding posisi penutupan hari sebelumnya.

SSMS Mendorong Efisiensi Lewat Evaluasi Aset
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:14 WIB

SSMS Mendorong Efisiensi Lewat Evaluasi Aset

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berupaya untuk meningkat efisiensi kinerja dengan melakukan penataan aset yang lebih efektif.​

Menanti Dampak Program Danantara ke Saham Emiten BUMN
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:10 WIB

Menanti Dampak Program Danantara ke Saham Emiten BUMN

Emiten-emiten BUMN berpeluang kecipratan berkah dari sejumlah program prioritas BPI Danantara yang berlangsung pada 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler