Kendati Pemulihan Belum Rata, Ekonomi Korsel Tumbuh Tertinggi selama 11 Tahun

Selasa, 25 Januari 2022 | 12:53 WIB
Kendati Pemulihan Belum Rata, Ekonomi Korsel Tumbuh Tertinggi selama 11 Tahun
[ILUSTRASI. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in memberikan pidato di depan prototipe jet tempur pertama buatan negeri sendiri yang disebut KF-21 saat upacara peluncuran di Sacheon, Korea Selatan, Jumat (9/4/2021). Yonhap via REUTERS]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Ekonomi Korea Selatan (Korsel) untuk tahun 2021 tumbuh pada laju tercepat dalam 11 tahun terakhir, terbantu oleh lonjakan ekspor dan aktivitas konstruksi. Kedua faktor itu mengimbangi penurunan investasi modal dan pemulihan yang lambat di sektor jasa yang terdampak virus corona.

Ekspor mencapai rekor nilai tertingginya, mendorong pemulihan di saat banyak sektor yang masih terpuruk. Pekerjaan masih menghilang di sektor manufaktur dan jasa, mengingatkan Presiden Moon Jae-in yang liberal untuk memenuhi janjinya yaitu meningkatkan lapangan kerja.

Beberapa jam setelah data Bank of Korea (BOK) menunjukkan ekonomi tumbuh 4,0% tahun lalu, ratusan pemilik usaha kecil berencana berkumpul di dekat Majelis Nasional di Seoul. Mereka mencukur rambut mereka sebagai bentuk protes terhadap aturan jarak sosial yang telah memukul penjualan sektor ritel dan jasa.

 Baca Juga: Risiko Inflasi Muncul, Otoritas Moneter Singapura Ambil Langkah yang Mengejutkan

Sentimen masyarakat Korsel tetap pesimistis menjelang pemungutan suara untuk pemilihan Presiden 2022 yang dijadwalkan pada 9 Maret.

Kandidat utama dari partai yang berkuasa dan oposisi telah memanfaatkan ketidakpuasan, menjadikan masyarakat yang adil sebagai inti dari visi kebijakan mereka.

BOK memperkirakan produk domestik bruto (PDB) akan tumbuh 3,0% tahun ini karena ekonomi terbesar keempat di Asia diuntungkan oleh ekspor semikonduktor dan peningkatan belanja publik. Kendati, sektor konsumsi masih berada di bawah bayang-bayang peningkatan kasus infeksi Covid-19.

"Permintaan global untuk chip kami tangguh dan ekspor yang kuat akan menjaga momentum pertumbuhan (Korea Selatan) tetap solid," kata Hwang Sang-pil, kepala departemen Statistik Ekonomi BOK. 

"Orang-orang mulai terbiasa dengan pembatasan jarak sosial. Aktivitas lebih lambat pada bulan Desember tetapi pukulannya lebih kecil dari sebelumnya."

Ekonomi tumbuh 1,1% yang disesuaikan secara musiman pada periode Oktober-Desember dari tiga bulan sebelumnya, mengalahkan ekspansi 0,9% yang diperkirakan dalam jajak pendapat Reuters dan naik dari kenaikan 0,3% pada kuartal ketiga.

Dari tahun sebelumnya, ekonomi tumbuh 4,1% pada kuartal keempat, juga mengalahkan perkiraan median 3,7% dalam jajak pendapat.

BOK pada 14 Januari menaikkan suku bunga acuan ke tingkat pra-pandemi dan mengisyaratkan akan semakin ketat karena pertumbuhan dan tekanan inflasi tetap kuat.

Baca Juga: Menko Airlangga: Presidensi G20 Sumbang PDB Indonesia Hingga Rp 7,4 Triliun  

Ekonomi Korsel telah mengalami lonjakan tajam meskipun tidak merata dari kemerosotan virus corona pada tahun 2020, ketika berkontraksi 0,9%, dengan ekspor meningkat pada laju tahunan tercepat dalam 11 tahun tahun lalu sementara pemulihan konsumsi tidak merata karena pembatasan jarak sosial.

Jajak pendapat Reuters baru-baru ini terhadap 20 ekonom memperkirakan ekonomi akan tumbuh 2,9% tahun ini, di bawah 3,0% yang diproyeksikan oleh BOK.

Data Selasa menunjukkan ekspor adalah pendorong utama pertumbuhan pada kuartal keempat, melonjak 4,3% pada kuartal tersebut. Pertumbuhan juga ditopang oleh konsumsi swasta dan investasi konstruksi yang tumbuh masing-masing 1,7% dan 2,9%.

Sektor jasa tumbuh 1,3% pada kuartal keempat, lebih kuat dari kuartal ketiga tetapi lebih lambat dari kuartal kedua. Investasi modal turun 0,6% pada kuartal, menyusul penurunan 2,4% dalam tiga bulan sebelumnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56 WIB

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menutup tahun buku 2025 dengan recognized revenue konsolidasi sekitar Rp 105 miliar.

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:47 WIB

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan

Ada banyak pilihan dalam memberikan uang saku buat anak. Simak cara mengatur uang saku anak sembari mengajarkan soal pengelolaan uang.

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:45 WIB

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah

Altcoin 2025 tak lagi reli massal, pelajari faktor pergeseran pasar dan rekomendasi investasi altcoin untuk tahun 2026.

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:58 WIB

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memperoleh pinjaman dari pemegang sahamnya, yakni Danantara Asset Management. 

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:38 WIB

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik

Salah satu sentimen pendukung kinerja emiten perunggasan tersebut di tahun depan adalah membaiknya harga ayam hidup (livebird). ​

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:19 WIB

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas

Risiko pelemahan harga minyak mentah dunia masih berpotensi membayangi kinerja emiten minyak dan gas (migas) pada 2026.​

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:15 WIB

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?

Dalam beberapa proyeksi, bitcoin diperkirakan tetap berada di atas kisaran US$ 70.000–US$ 100.000 sebagai floor pasar.

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:02 WIB

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan

Pemerintah bakal agresif menerapkan denda administrasi atas aktivitas usaha di kawasan hutan pada tahun 2026.

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:42 WIB

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu

Dengan pasokan saham yang terbatas, sedikit saja permintaan dapat memicu kenaikan harga berlipat-lipat.

Pasar Mobil Konvensional Terpukul, Mobil Listrik Masih Sulit Merakyat
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:35 WIB

Pasar Mobil Konvensional Terpukul, Mobil Listrik Masih Sulit Merakyat

Negara berpotensi meraup minimal Rp 37,7 triliun per tahun dari cukai emisi, dengan asumsi tarif 10% hingga 30% dari harga jual kendaraan.

INDEKS BERITA

Terpopuler