Kendati Penjualannya Naik, Domino’s Pizza Membukukan Penurunan Laba di Kuartal Ketiga

Jumat, 09 Oktober 2020 | 10:48 WIB
Kendati Penjualannya Naik, Domino’s Pizza Membukukan Penurunan Laba di Kuartal Ketiga
[ILUSTRASI. Domino’s Pizza.]
Reporter: Nathasya Elvira | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BENGALURU (Reuters) - Domino’s Pizza Inc membukukan laba lebih rendah  daripada ekspektasi hingga saham perusahaan turun hingga 8% pada Kamis (8/10). Kenaikan permintaan terhadap pizza yang muncul selama pandemi corona tergerus oleh lonjakan biaya operasional dan bonus bagi pekerjanya.

Pemilik jaringan kedai pizza terbesar di dunia ini berkembang pesat selama pandemi, karena konsumen mencari makanan yang praktis saat masa lockdown. Namun, pendapatan yang diterima habis terpakai untuk perekrutan, bonus, dan perlengkapan sanitasi yang mencapai sekitar US$ 11 juta.

Baca Juga: Strategi diskon dan promo hanya jadi sentimen positif sesaat untuk emiten ritel

Chief Executive Officer, Ritch Allison mengatakan kepada analis, kenaikan biaya akan terus berlanjut selama pandemi. Ia menambahkan, pertumbuhan pasar internasional menghadapi kendala berupa laju penambahan toko yang lebih lambat. Sementara itu, biaya umum dan administrasi naik 9,5% menjadi US$ 91,7 juta pada kuartal ketiga.

"Tingkat tekanan margin ternyata sangat tinggi," kata analis Bernstein Sara Senatore. “Meskipun kami yakin ini adalah pendekatan yang tepat untuk kesehatan dan keterlibatan pekerja jangka panjang, namun hal itu menghilangkan semua sisi positifnya.”

Biaya komoditas juga naik 3,8%. Harga keju dan bahan baku penting lain bahkan mencapai titik tertingginya di kuartal ketiga.

Penjualan di gerai yang telah beroperasi lebih dari setahun naik 17,5% pada kuartal ketiga. Angka ini melebihi perkiraan Wall Street sebesar 13,14%. Kenaikan itu dibantu dengan dimulainya kembali liga olahraga dan lebih banyak pesanan melalui pengiriman dan ambil di tempat.

Baca Juga: Pemilik merek Pizza Hut dikabarkan bangkrut, siapa bilang?

Domino’s tengah fokus pada inovasi teknologi dan menambahkan beberapa jenis variasi untuk menu barunya seperti menambahkan jumlah sayap, chicken tacos, dan pizza cheeseburger. Hal itu dilakukan untuk mencegah pelanggan beralih ke pesaing fast food, seperti McDonald, Papa John, dan Pizza Hut.

Pada basis per saham, Domino's menghasilkan $ 2,49 per saham, dibandingkan dengan ekspektasi $ 2,79, menurut data IBES dari Refinitiv.

Penghasilan bersih naik sekitar 15% menjadi $ 99,1 juta. Pendapatan total naik 17,9% menjadi $ 967,7 juta, mengalahkan ekspektasi sekitar $ 953 juta.

Bagikan

Berita Terbaru

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:31 WIB

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama

Inflasi November 2025 melambat ke 0,17% MoM (2,72% YoY). Emas perhiasan dominan, bawang merah & daging ayam ras alami deflasi.

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:00 WIB

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun

Emiten farmasi yang memproduksi obat generik berlogo, hingga alat kesehatan berpotensi merasakan dampak positif.

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:56 WIB

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada Oktober 2025 mencapai US$ 2,39 miliar.

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:29 WIB

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara

Mirae menyabjut bahwa dari pemeriksaan awal, terdapat indikasi kuat bahwa nasabah membagikan kata sandi dan akses akunnya kepada orang lain.

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:56 WIB

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah

Program stimulus pemerintah membantu mendorong daya beli masyarakat dan menaikkan permintaan di dalam negeri

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:11 WIB

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai

Laju inflasi menjelang akhir tahun, justru diperkirakan melandai yang disebabkan harga pangan yang tercatat lebih rendah. 

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:59 WIB

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi

Penerimaan pajak penghasilan orang pribadi tercatat melesat 41% mencapai Rp 17,87 triliun           

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:50 WIB

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh

Menurut prediksi super optimistis Bank Indonesia, ekonomi cuma naik maksimal 7,7%                   

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:20 WIB

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan

Dari puluhan emiten yang keluar dari Papan Pemantauan Khusus pada 28 November 2025, hanya segelintir yang didukung narasi kuat.

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:16 WIB

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati

BEI mengumumkan evaluasi indeks Sri-Kehati. Investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk menengok ulang portofolio masi

INDEKS BERITA

Terpopuler