Kepercayaan Terhadap Bank Anjlok, Saham Deutsche Bank Merosot 10% pada Jumat (24/3)

Jumat, 24 Maret 2023 | 22:29 WIB
Kepercayaan Terhadap Bank Anjlok, Saham Deutsche Bank Merosot 10% pada Jumat (24/3)
[ILUSTRASI. Deutsche Bank Pangkas Karyawan]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - LONDON. Kerpercayaan masyarakat kepada bank-bank Eropa semakin memburuk pada hari Jumat (24/3). Hal ini terlihat dari meningkatnya biaya asuransi, karena risiko gagal bayar utang meningkat tajam akibat  prospek laba untuk sektor perbankan tengah meredup.

Sementara harga saham Deutsche Jerman pada penutupan perdagangan Jumat (24/3) turun 10% menjadi 8,4 euro ($9,03)  karena kekhawatiran yang berkelanjutan tentang kesehatan bank global.  

Kondisi ini juga menjatuhkan kepercayaan investor kepada bank terbesar asal Jerman.  Saham bank ini telah kehilangan 24% nilainya dalam dua minggu terakhir. ($1 = 0,9298 euro)

Saham perbankan global dan pasar saham yang lebih luas tengah mengalami guncangan sejak keruntuhan mendadak dua bank regional AS bulan ini. Selain itu ada proses merger paksa antara Credit Suisse dan UBS karena sedang mengalami masalah.

Otoritas pembuat kebijakan telah menekankan gejolak perbankan ini berbeda dari krisis keuangan global 15 tahun lalu. Karena saat ini bank-bank memiliki permodalan yang lebih baik dan dana lebih mudah tersedia.

Meskipun demikian, pernyataan otoritas ini gagal membendung aksi jual saham dan obligasi bank. Seiring dengan itu biaya pendanaan dari pasar pendapatan tetap meningkat, sehingga menambah kesengsaraan sektor perbankan dan mengaburkan prospek keuntungan mereka.

Credit default swaps atau CDS lima tahun Deutsche Bank melonjak 19 basis poin (bps) dari penutupan Kamis, menjadi 222 bps. 

Data dari S&P Global Market Intelligence menunjukkan angka ini naik ke level tertinggi sejak akhir 2018. Mereka kemudian mundur sedikit.

Sementara data S&P menunjukkan CDS berjangka lima tahun UBS melonjak 23 bps dari Kamis mendekati 139 bps. Harga CDS bergerak naik ketika risiko gagal bayar terlihat meningkat.

"Kami mungkin akan melihat upaya regulator  memulihkan kepercayaan, karena yang kami tahu adalah bahwa kepercayaan menjadi kunci dari keseluruhan konsep perbankan. Sulit untuk menang dan mudah untuk kalah," kata Mark Dowding, kepala investasi di Manajemen Aset BlueBay.

Di Amerika Serikat, dukungan otoritas itu bisa berarti dengan menjamin lebih banyak simpanan bank, kata Dowding.

Pada hari Jumat ini saham perbankan turun tajam di seluruh Eropa.  Deutsche Bank dan UBS terpukul paling dalam. 

"Sentimen yang mendasarinya masih hati-hati dan di lingkungan ini tidak ada yang mau mengambil risiko akhir pekan," kata kepala analis Nordea Jan von Gerich.

Prospek bahwa suku bunga mungkin mendekati puncaknya, seperti yang disinyalkan oleh pasar keuangan, juga akan mengekang margin keuntungan bank dalam pemberian pinjaman.

Kepala Federal Reserve Jerome Powell pada hari Rabu (22/3)  mengatakan tekanan industri perbankan dapat memicu krisis kredit dengan implikasi "signifikan" bagi perekonomian.

Pasar keuangan juga memperkirakan penurunan suku bunga AS dan peluang penurunan suku bunga di kawasan euro pada akhir tahun -- langkah yang juga akan memakan margin perbankan.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Industri Motor Listrik Minta Kepastian Insentif dari Pemerintah
| Sabtu, 03 Mei 2025 | 14:00 WIB

Industri Motor Listrik Minta Kepastian Insentif dari Pemerintah

Sekalipun kemudian pemerintah memutuskan untuk tidak melanjutkan insentif, Aismoli berharap hal itu dapat segera dijelaskan ke pelaku pasar.

Proyek Tangkap Karbon: Ramai di Global, Belum Ekonomis di Indonesia
| Sabtu, 03 Mei 2025 | 12:00 WIB

Proyek Tangkap Karbon: Ramai di Global, Belum Ekonomis di Indonesia

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM pada pertengahan 2024 sempat mencanangkan 15 proyek CCS/CCUS dapat onstream pada rentang 2026-2030.

Setoran Pajak Digital Capai Rp 39 Triliun
| Sabtu, 03 Mei 2025 | 09:14 WIB

Setoran Pajak Digital Capai Rp 39 Triliun

Jumlah setoran dari sektor usaha ekonomi digital ke kas negara telah mencapai Rp 34,91 triliun hingga Maret 2025

Kinerja Duet AMRT dan MIDI Masih Berkilau
| Sabtu, 03 Mei 2025 | 09:08 WIB

Kinerja Duet AMRT dan MIDI Masih Berkilau

Penjualan dan laba PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) kompak menanjak.

Plafon Pinjaman Himbara ke Kopdes Hingga Rp 5 Miliar
| Sabtu, 03 Mei 2025 | 09:07 WIB

Plafon Pinjaman Himbara ke Kopdes Hingga Rp 5 Miliar

Pinjaman dari himpunan bank milik negara (Himbara) akan digunakan sesuai kebutuhan untuk pengembangan Kopdes Merah Putih

Masih Diliputi Tekanan, Simak Rekomendasi Saham Grup Adaro
| Sabtu, 03 Mei 2025 | 09:05 WIB

Masih Diliputi Tekanan, Simak Rekomendasi Saham Grup Adaro

Analis masih mempertahankan rekomendasi beli saham-saham Grup Adaro, tapi memangkas target harga sahamnya

Penjualan Ritel Tertahan Imbas Naiknya Pengangguran dan Tekanan Kelas Menengah
| Sabtu, 03 Mei 2025 | 09:00 WIB

Penjualan Ritel Tertahan Imbas Naiknya Pengangguran dan Tekanan Kelas Menengah

Selain fesyen, ritel yang menjual produk-produk fast moving consumber goods seperti kebutuhan pokok, penjualannya juga turun.

Kinerja Telkom (TLKM) Masih Landai, Tapi Potensi Dividennya Menarik
| Sabtu, 03 Mei 2025 | 08:54 WIB

Kinerja Telkom (TLKM) Masih Landai, Tapi Potensi Dividennya Menarik

Potensi dividen yang lebih besar dan rencana buyback menjadi katalis positif bagi saham Telkom Indonesia (TLKM).

Profit 32,85% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah Lagi (3 Mei 2025)
| Sabtu, 03 Mei 2025 | 08:48 WIB

Profit 32,85% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah Lagi (3 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (3 Mei 2025) 1 gram Rp 1.902.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 32,85% jika menjual hari ini.

Tingkat Kepatuhan Formal Wajib Pajak Awal Mei 2025 71%
| Sabtu, 03 Mei 2025 | 08:47 WIB

Tingkat Kepatuhan Formal Wajib Pajak Awal Mei 2025 71%

Catatan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemkeu), hingga 2 Mei 2025, pelaporan SPT mencapai 14,07 juta.​

INDEKS BERITA

Terpopuler