Kepercayaan Terhadap Bank Anjlok, Saham Deutsche Bank Merosot 10% pada Jumat (24/3)
KONTAN.CO.ID - LONDON. Kerpercayaan masyarakat kepada bank-bank Eropa semakin memburuk pada hari Jumat (24/3). Hal ini terlihat dari meningkatnya biaya asuransi, karena risiko gagal bayar utang meningkat tajam akibat prospek laba untuk sektor perbankan tengah meredup.
Sementara harga saham Deutsche Jerman pada penutupan perdagangan Jumat (24/3) turun 10% menjadi 8,4 euro ($9,03) karena kekhawatiran yang berkelanjutan tentang kesehatan bank global.
Kondisi ini juga menjatuhkan kepercayaan investor kepada bank terbesar asal Jerman. Saham bank ini telah kehilangan 24% nilainya dalam dua minggu terakhir. ($1 = 0,9298 euro)
Saham perbankan global dan pasar saham yang lebih luas tengah mengalami guncangan sejak keruntuhan mendadak dua bank regional AS bulan ini. Selain itu ada proses merger paksa antara Credit Suisse dan UBS karena sedang mengalami masalah.
Otoritas pembuat kebijakan telah menekankan gejolak perbankan ini berbeda dari krisis keuangan global 15 tahun lalu. Karena saat ini bank-bank memiliki permodalan yang lebih baik dan dana lebih mudah tersedia.
Meskipun demikian, pernyataan otoritas ini gagal membendung aksi jual saham dan obligasi bank. Seiring dengan itu biaya pendanaan dari pasar pendapatan tetap meningkat, sehingga menambah kesengsaraan sektor perbankan dan mengaburkan prospek keuntungan mereka.
Credit default swaps atau CDS lima tahun Deutsche Bank melonjak 19 basis poin (bps) dari penutupan Kamis, menjadi 222 bps.
Data dari S&P Global Market Intelligence menunjukkan angka ini naik ke level tertinggi sejak akhir 2018. Mereka kemudian mundur sedikit.
Sementara data S&P menunjukkan CDS berjangka lima tahun UBS melonjak 23 bps dari Kamis mendekati 139 bps. Harga CDS bergerak naik ketika risiko gagal bayar terlihat meningkat.
"Kami mungkin akan melihat upaya regulator memulihkan kepercayaan, karena yang kami tahu adalah bahwa kepercayaan menjadi kunci dari keseluruhan konsep perbankan. Sulit untuk menang dan mudah untuk kalah," kata Mark Dowding, kepala investasi di Manajemen Aset BlueBay.
Di Amerika Serikat, dukungan otoritas itu bisa berarti dengan menjamin lebih banyak simpanan bank, kata Dowding.
Pada hari Jumat ini saham perbankan turun tajam di seluruh Eropa. Deutsche Bank dan UBS terpukul paling dalam.
"Sentimen yang mendasarinya masih hati-hati dan di lingkungan ini tidak ada yang mau mengambil risiko akhir pekan," kata kepala analis Nordea Jan von Gerich.
Prospek bahwa suku bunga mungkin mendekati puncaknya, seperti yang disinyalkan oleh pasar keuangan, juga akan mengekang margin keuntungan bank dalam pemberian pinjaman.
Kepala Federal Reserve Jerome Powell pada hari Rabu (22/3) mengatakan tekanan industri perbankan dapat memicu krisis kredit dengan implikasi "signifikan" bagi perekonomian.
Pasar keuangan juga memperkirakan penurunan suku bunga AS dan peluang penurunan suku bunga di kawasan euro pada akhir tahun -- langkah yang juga akan memakan margin perbankan.