Keraguan Muncul Lagi, Harga Emas Hari Ini Naik Tipis

Kamis, 05 Desember 2019 | 19:26 WIB
Keraguan Muncul Lagi, Harga Emas Hari Ini Naik Tipis
[ILUSTRASI. Petugas menunjukkan sampeli emas batangan di Butik Emas Logam Mulia Mall Ambasador, Jakarta, Senin (24/6/2019).]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini naik tipis karena sinyal yang bertentangan dari Washington dan Beijing memperpanjang ketidakpastian tentang kesepakatan perdagangan.

Mengacu Bloomberg pukul 19.10 WIB, harga emas hari ini di pasar spot naik 0,02% menjadi US$ 1.474,82 per ons troi. Sementara harga emas berjangka AS stabil di level US$ 1.480,20 per ons troi.

Harga emas melesat ke level tertinggi satu bulan terakhir, di posisi US$ 1.484 pada Rabu (4/12), tertinggi sejak 7 November, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Selasa (3/12), mengatakan, kesepakatan perdagangan dengan China mungkin harus menunggu sampai setelah Pemilihan Presiden AS pada November 2020.

Baca Juga: Harga emas kembali rebound, terdorong data tenaga kerja AS yang mengecewakan

Tapi, komentar positif mengenai pembicaraan perdagangan dengan China berjalan dengan baik oleh Trump sehari kemudian, Rabu (4/12), membuat harga emas melorot.

"Trump mengatakan, dia senang menunggu satu tahun untuk kesepakatan dengan China terjadi. Dan kami tidak yakin, apakah perjanjian pertama telah ditandatangani dan itu yang dicari semua orang," kata Brian Lan dari GoldSilver Central kepada Reuters.

"Emas selalu memiliki status sebagai aset safe-haven dan orang-orang berpegang pada emas ketika mereka tidak tahu apa yang akan terjadi. Dolar AS sedikit melemah dan itu juga telah membantu mendorong harga emas saat ini," ujar dia.

Baca Juga: Harga emas kembali anjlok gara-gara faktor ini!

Indeks dolar negeri uak Sam memperpanjang kerugian, hari ini turun 0,1%, dan membuat harga emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Hanya keuntungan emas terbatas lantaran saham menguat setelah laporan Bloomberg pada Rabu (4/12) menyebutkan, AS dan China mendekati kesepakatan fase satu, dan komentar positif Trump mengenai perjanjian perdagangan.

AS akan memberlakukan tarif 15% atas impor Tiongkok senilai US$ 156 miliar yang berlaku mulai 15 Desember. Tapi, Washington dan Beijing belum menandatangani perjanjian fase satu.

Baca Juga: Kamis (5/12), harga emas Antam turun Rp 1.000 ke Rp 752.000

Kondisi ini mengerek harga emas yang sudah naik sekitar 15% sepanjang tahun ini, yang bisa menjadi keuntungan tahunan terbesar sejak 2010, terutama akibat dampak perang dagang AS-China yang berkepanjangan.

"Dengan keraguan yang muncul tentang pembicaraan perdagangan AS-China, kami memperkirakan permintaan investor untuk aset safe-haven seperti emas meningkat," kata analis ANZ dalam sebuah catatan seperti Reuters lansir.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 12:57 WIB

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan

Jika harga ANTM ditarik hingga tiga bulan terakhir maka sudah ada penurunan sebesar 16,38%. Selain itu, ada juga ekspektasi penurunan suku bunga.

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 10:27 WIB

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun

Di periode ini, ARCI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$ 70,47 juta.

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:46 WIB

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%

Inflasi yang masih rendah membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia ke depan      

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:43 WIB

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal

BEI memastikan, pesanan IPO RLCO masih sesuai jadwal prospektus, yaitu 4 Desember 2025 pukul 12:00 WIB.

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:39 WIB

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas

Kinerja sejumlah emiten Grup Sinar Mas jeblok di sembilan bulan 2025. Tapi, pergerakan saham emiten lebih kinclong ketimbang kinerja keuangannya.​

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:38 WIB

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi

PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) memproyeksikan pendapatan pada 2026 bakal lebih baik dari tahun ini.

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:27 WIB

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi

Langkah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merevisi jadwal dan harga pelaksanaan rights issue menuai respons positif dari pelaku pasar saham.

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:19 WIB

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api

JP Morgan Sekuritas memproyeksi level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tembus 10.000 pada 2026

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:06 WIB

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi

Realisasi investasi melambat, bahkan realisasi FDI terkontraksi dan terendah sejak pandemi          

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:30 WIB

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun

Perluasan jumlah toko juga dilakukan untuk memperkuat posisi pihaknya sebagai pemimpin di pasar ritel perlengkapan rumah tangga di Tanah Air

INDEKS BERITA