Kerajaan Bisnisnya Berkibar Meski Hanya Dapat Warisan Sisaan

Jumat, 13 Oktober 2023 | 10:00 WIB
 Kerajaan Bisnisnya Berkibar Meski Hanya Dapat Warisan Sisaan
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Vina Destya | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - Fenomena: Cho Jung-Ho (3).  Cho Jung-Ho sukses membangun bisnis keuangan di bawah bendera Meritz Financial Group hingga memiliki aset hingga 480 triliun won saat ini.

Kerja keras dan selalu fokus adalah kunci kesuksesan pria kelahiran tahun 1958 itu. Selain itu, juga didukung oleh sikap selektifnya dalam mencari karyawan. Cho Jung-Ho selalu fokus mencari karyawan berintegritas serta punya pengalaman dan dedikasi tinggi.

Bagi dia, keahlian dan pengalaman adalah nomor wahid dalam mempekerjakan orang. Ia tak mau menerima karyawan hanya karena ada embel-embel ikatan masalah lalu atau hubungan darah.

Cho Jung-Ho membangun Meritz Financial Group dengan memberi ruang bagi pegawainya untuk membangun prestasi dan menghadirkan lingkungan bekerja yang tepat. Ia royal memberikan kompensasi dan bonus bagi pegawai berprestasi.

Kerja sangat keras yang dilakukan Cho Jung-Ho membangun bisnisnya juga sekaligus ajang balas dendam dan pembuktian bahwa dia bisa lebih hebat meski hanya mendapat perusahaan sisa sebagai bagian warisan dari kerajaan bisnis Hanjin Group yang ditinggalkan ayah mereka.

Sebagai anak bungsu dari empat bersaudara, Cho Jung-Ho hanya mendapat divisi keuangan Hanjin Group pada tahun 2002, yang kala itu hanya berupa perusahan asuransi dan sekuritas kecil.

Kakak sulungnya, Cho Yang-Ho, dituduh telah memanipulasi surat wasiat ayah mereka sehingga ia mendapatkan bagian warisan paling besar. Perselisihan pembagian warisan itu membuat Cho Nam-Ho anak kedua, Cho Sonn-Ho sebagai anak ketiga, dan  Jung-Ho menggugat kakak pertama mereka hingga ke jalur hukum.

Sengketa pembagian warisan itu mencapai puncaknya pada 2005 ketika Jung-Ho dan Nam-Ho memisahkan diri dari Hanjin Group dan membangun sendiri perusahaan hasil warisan mereka.

Sejak itu, dia tak pernah berbicara lagi dengan kakak tertuanya yang mewarisi Korean Air dan perusahaan holding. Menyimpan sakit hati mendalam ke Yang-Ho, ia juga tak lagi mau menaiki pesawat Korean Air. Padahal semasa hidup ayahnya, ia sangat mencintai maskapai itu.

Kepada media, Jung-Ho secara terbuka menyampaikan kalau dirinya membenci kakak tertuanya. Perselisihan telah mendorongnya untuk bisa sukses sehingga memiliki kekayaan melampaui kakak-kakaknya.

Kerja keras Jung-Ho berbuah hasil. Pada tahun 2015, ia berhasil masuk jajaran orang terkaya versi Forbes dengan total kekayaan US$ 1,3 miliar. Sementara kekayaan Yang-Ho menyusut jadi hanya US$ 400 juta di tahun ini karena Korean Air mengalami kemunduran. Padahal pada 2010, ia sudah sempat masuk jajaran orang kaya di Forbes.

Adapun hubungan Jung-Ho dan dua kakaknya yang lain tetap berjalan baik. Sayang, kakak keduanya, Soo-Ho, yang mewarisi bisnis perkapalan Hanjin Group meninggal mendadak tahun 2006, satu tahun setelah melepaskan perusahaannya dari Hanjin Group.

Hanjin Shipping kemudian dikendalikan oleh Choi Eun-Young, istri Soo-Ho. Namun, tak lama, perusahaan itu dijual ke Yang-Ho karena menghadapi masalah keuangan.
Jung-Ho mengkritisi keputusan kakak iparnya itu menjual Hanjin Shipping dengan harga murah dan tak meminta nasihat darinya sebelumnya.

Sementara hubungan Jung-Ho dan kakak keduanya, Nam-Ho, tetap dekat. Meskipun industri pembuatan kapal berhasil mengatasi penurunan pesanan yang berkepanjangan di seluruh dunia, Meritz telah memberikan asuransi dan memberikan nasihat mengenai penerbitan obligasi.                     
   
(Bersambung)

Bagikan

Berita Terbaru

Tidak Hanya Andalkan PPN DTP, MDLN Punya Jurus Pemasaran Menarik Pelanggan
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 21:02 WIB

Tidak Hanya Andalkan PPN DTP, MDLN Punya Jurus Pemasaran Menarik Pelanggan

Lonjakan laba MDLN merupakan hasil dari keberhasilan perusahaan menjalankan program buyback dan exchange offer atas surat utang global.

Seberapa Menarik Prospek Saham BSDE di Tengah Pelemahan Daya Beli
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 20:37 WIB

Seberapa Menarik Prospek Saham BSDE di Tengah Pelemahan Daya Beli

Status BSD City sebagai PSN dan KEK juga semakin memperkuat posisinya sebagai pengembang utama di kawasan Jabodetabek.

BMRI Catat Nilai Transaksi Terbesar Berkat Tiga Crossing, Rekomendasi Buy Mendominasi
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 18:19 WIB

BMRI Catat Nilai Transaksi Terbesar Berkat Tiga Crossing, Rekomendasi Buy Mendominasi

Transaksi dilakukan melalui Maybank Sekuritas Indonesia sebanyak 2.630.700 saham, seharga Rp 4.828 per saham senilai total Rp 12,7 miliar.

Kronologi Dugaan Korupsi Kuota Haji  yang Seret Mantan Menag Yaqut dan Bos Maktour
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 15:02 WIB

Kronologi Dugaan Korupsi Kuota Haji yang Seret Mantan Menag Yaqut dan Bos Maktour

KPK sebut ada perintah atas pembagian kuota tambahan haji 2024 yang menyalahi UU No 8/2019 tentang Haji dan Umrah serta ada unsur timbal balik.   

Melihat Potensi ISAT Membalikkan Kinerja di Paruh Kedua 2025
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 13:15 WIB

Melihat Potensi ISAT Membalikkan Kinerja di Paruh Kedua 2025

PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) berhasil melakukan efisiensi biaya serta menjaga modal usaha.

Profit 24,24% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (13 Agustus 2025)
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 08:59 WIB

Profit 24,24% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (13 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang 13 Agustus 2025 turun Rp 7.000 per gram ke Rp 1.917.000 per gram.

Membedah Prospek Kinerja Keuangan dan Saham DEWA, Dinaungi Banyak Sentimen Positif
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 08:33 WIB

Membedah Prospek Kinerja Keuangan dan Saham DEWA, Dinaungi Banyak Sentimen Positif

Meski secara umum masih prospektif, bottomline PT Darma Henwa Tbk (DEWA) di kuartal III-2025 diprediksi bakal tertekan.

Jejak Investor Asing Institusi di Saham AMMN, Dominan Aksi Borong Ketimbang Jual
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 08:09 WIB

Jejak Investor Asing Institusi di Saham AMMN, Dominan Aksi Borong Ketimbang Jual

Sejak listing hingga saat ini, Vanguard Group Inc., menjadi investor asing institusi yang paling banyak menggenggam saham AMMN.

IHSG Hampir 7.800, Market Cap Bursa Mencetak Rekor
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 07:41 WIB

IHSG Hampir 7.800, Market Cap Bursa Mencetak Rekor

Pada akhir perdagangan Selasa (12/8) kapitalisasi pasar IHSG menembus Rp 14.103 triliun. Padahal, IHSG belum melewati rekor tertinggi di 7.910.

BEI Mempertanyakan Kinerja, Begini Jawaban Emiten Haji Isam
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 07:02 WIB

BEI Mempertanyakan Kinerja, Begini Jawaban Emiten Haji Isam

Manajemen PGUN menegaskan, tidak terdapat perubahan volume dan harga jual CPO signifikan sebelum kenaikan harga saham PGUN.

INDEKS BERITA

Terpopuler