ILUSTRASI. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan Bank of Japan (BOJ) harus mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgarnya. Yoshikazu Tsuno/Pool via REUTERS
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan Bank of Japan (BOJ) harus mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgarnya. Pernyataan Kishida mengesampingkan seruan oposisi agar kebijakan tersebut diubah supaya bisa menopang kenaikan biaya hidup Jepang.
Kishida mengatakan penurunan tajam yen baru-baru ini mengkhawatirkan tetapi kebijakan moneter dan nilai tukar harus ditangani secara terpisah. Sementara kebijakan fiskal harus mengambil peran utama dalam mengatasi dampak kenaikan harga.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.