KIJA Bidik Pendapatan Marketing Sales Naik Dua Digit

Selasa, 18 Juni 2019 | 09:34 WIB
KIJA Bidik Pendapatan Marketing Sales Naik Dua Digit
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang kawasan industri PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mengklaim diuntungkan atas membaiknya iklim sosial-politik pasca pagelaran pemilihan umum 2019. Karena itu, perusahaan ini menargetkan pertumbuhan marketing sales sebesar dua digit.

Hingga akhir 2019, perusahaan ini menargetkan bisa mencetak marketing sales Rp 1,6 triliun. Jumlah tersebut tumbuh sekitar 17,64% dari realisasi di 2018 lalu, sebesar Rp 1,36 triliun.

Target ini diharapkan dapat terealisasi dengan kontribusi dari beberapa proyek. KIJA berharap pengembangan kawasan Cikarang berkontribusi Rp 1,15 triliun, proyek di Kendal sebesar Rp 350 miliar dan produk lainnya sebesar Rp 100 miliar.

Sekretaris Perusahaan KIJA Muljadi Suganda mengatakan ini konsekuensi logis. "Investor melihat Indonesia mempunyai potensi baik bila kondisi dalam negeri kondusif, sehingga praktis mengerek permintaan lahan industri," ujar dia, Senin (17/6).

Sepanjang kuartal I-2019, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di sektor riil, baik dari asing maupun domestik, tumbuh. Nilai investasi tersebut masing-masing mencapai Rp 108 triliun dan Rp 87 triliun.

Secara total, pertumbuhannya mencapai 5,3%, di mana angka tersebut merupakan tertinggi empat kuartal terakhir. Untuk itu, KIJA akan meluncurkan tiga hingga empat produk baru.

Dari segmen industrial, KIJA mengandalkan kawasan industri di Kendal, Jawa Tengah. Sedangkan dari segmen hunian, KIJA akan meluncurkan Kawana Golfview, proyek apartemen tahap kedua.

Calon investor

Sepanjang kuartal I-2019, KIJA sudah mencatatkan pendapatan pra penjualan atau marketing sales sebesar Rp 221 miliar. Angka ini lebih dari separuh berasal dari segmen residential-komersial, yakni Rp 121,5 miliar.

"Sekitar 45%, setara Rp 99,45 miliar disumbang dari segmen industrial," ungkap Muljadi. Pencapaian tersebut telah memenuhi 13,81% dari target tahun ini.

KIJA optimistis, di semester II-2019, pasar properti nasional akan menguat secara progresif. Muljadi mengatakan, dalam pipeline perusahaan ini sudah ada beberapa permintaan yang berasal dari negara asing untuk memanfaatkan kawasan industri KIJA di Kendal.

Menurut Muljadi, sudah ada beberapa investor yang melirik kawasan industri KIJA, yaitu dari Malaysia, Singapura dan Jepang. Hal ini juga berlaku untuk segmen kawasan hunian.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, kondisi infrastruktur Indonesia saat ini menjadi nilai tambah investor untuk berinvestasi. "Wajar bila permintaan kawasan industri bertumbuh," kata dia.

Apalagi, peringkat utang Indonesia naik. Karena itu dia menyarankan beli saham KIJA dengan target harga Rp 312. Senin (17/6) harga KIJA ditutup di Rp 282.

Bagikan

Berita Terbaru

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:53 WIB

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%

Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan pengurangan kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL).

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48 WIB

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi

PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) segera melakukan transformasi bisnis seiring masuknya PT Morris Capital Indonesia sebagai pengendali baru. ​

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:43 WIB

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini

Laju indeks saham barang konsumsi tertinggal dari 10 indeks sektoral lain di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:34 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan menjalin sinergi dengan pemegang saham baru, Posco International, yang akan masuk ke sektor hilir kelapa sawit.

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:24 WIB

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun

Memilih strategi yang bisa dimanfaatkan investor untuk mendulang cuan investasi saham di momen libur akhir tahun​.

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:50 WIB

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia

Hingga Oktober 2025, nilai ekspor sawit mencapai US$ 30,605 miliar, lebih tinggi 36,19% dibanding periode yang sama tahun 2024 US$ 22,472 miliar.

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:40 WIB

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri

Regulasi ini memberikan kerangka kebijakan yang lebih adaptif dalam pelaksanaan subsidi pupuk, sekaligus membuka ruang bagi peningkatan efisiensi.

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:25 WIB

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food

Industri pet food Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya jumlah pemilik hewan.

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood

Sebagai pijakan awal transformasi, RAFI mengusung tema “More Impactful and More Valuable” yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:11 WIB

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Jika perkiraan ini terjadi, ada potensi akan meningkatnya volatilitas saham dan mata uang di pasar global.

INDEKS BERITA

Terpopuler