Kilau Emas Meredup Sejalan Pemulihan Ekonomi Tahun 2022

Kamis, 06 Januari 2022 | 04:05 WIB
Kilau Emas Meredup Sejalan Pemulihan Ekonomi Tahun 2022
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pamor investasi emas sebagai aset safe haven meredup seiring pemulihan ekonomi dan tren kenaikan suku bunga. Analis merekomendasikan hold investasi emas, jika tujuan investasi hanya dalam jangka pendek.

Mengutip Bloomberg, harga emas spot, Rabu (5/1), naik 0,24% ke US$ 1.818 per ons troi. Sementara di sepanjang 2021 harga emas terkoreksi 4,3% year on year (yoy).

Sementara itu harga emas batangan pecahan satu gram bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang (ANTM), Rabu (5/1) dibandrol Rp 940.000. Jika dihitung sepanjang 2021, maka keuntungan harga emas Antam masih turun 9,94% dibanding harga buyback akhir 2020 di level Rp 855.000 per gram.

Baca Juga: Tengah Siang, Harga Emas Spot Bergerak di US$ 1.815 Per Ons Troi

Alwi Assegaf, analis Gobal Kapital Investama mengatakan, harga emas menurun di sepanjang 2021 karena ekonomi global mulai pulih. Bahkan, beberapa negera mulai bangkit dari keterpurukan akibat dampak pandemi Covid-19. Alhasil, peran emas sebagai safe haven tersingkirkan oleh pelaku pasar yang kini lebih memilih aset berisiko.

Pemulihan ekonomi global juga memicu kenaikan suku bunga acuan yang membuat imbal hasil obligasi naik. "Kenaikan suku bunga menjadi isu negatif bagi emas yang merupakan aset tanpa memberikan bunga," terang Alwi, Rabu (5/1).

Di satu sisi, pemulihan ekonomi dapat menimbulkan inflasi dan emas cocok sebagai aset lindung nilai dari inflasi. Kata Alwi, pelemahan harga emas berpotensi tertahan, lantaran masih ada ketidakpastian dari berbagai varian baru Covid-19. Meski harga menguat, tapi Alwi menyatakan harganya tidak akan mengulang kejayaan di tahun 2020 silam.

Alwi memproyeksikan harga emas di sepanjang tahun 2022 ini berpotensi melemah. Alwi memprediksi rentang support harga emas sepanjang tahun 2022 ada di kisaran US$ 1.720 per ons troi hingga US$ 1.900 per ons troi. Untuk emas batangan, Alwi merekomendasikan hold, melihat spread dengan harga beli kembali yang lebar. Dia memproyeksikan harga emas Antam berada di level Rp 930.000 per gram.

Baca Juga: Cek Harga Emas Siang Ini di Pegadaian, Rabu 5 Januari 2022

Bagikan

Berita Terbaru

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo
| Rabu, 03 Desember 2025 | 09:59 WIB

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo

Hingga pengujung 2025 PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) membidik pertumbuhan marketing revenue Rp 1,8 triliun.

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:47 WIB

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun

Berdasarkan prospektus obligasi BSDE, seperti dikutip Selasa (2/12), emiten properti ini akan menerbitkan obligasi dalam empat seri.

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:03 WIB

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)

Perdagangan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) kembali dibuka mulai sesi 1 hari ini, Rabu, 3 Desember 2025. 

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:46 WIB

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI

Tekanan jual investor asing dan rerating sektor konsumer menghantam saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:41 WIB

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham

Saham RLCO lebih cocok dibeli oleh investor yang memang berniat untuk trading. Memanfaatkan tingginya spekulasi pada saham-saham IPO.

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:00 WIB

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun

Berdasarkan data Infovesta, per November 2025 reksadana saham mencatat return 17,32% YtD, disusul return reksadana campuran tumbuh 13,26% YtD

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:46 WIB

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal

Utang publik global capai US$110,9 T, memicu suku bunga tinggi. Ini potensi risiko kenaikan biaya utang pemerintah Indonesia hingga Rp4.000 T. 

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:45 WIB

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pendorong penguatan IHSG berasal dari kenaikan harga saham emiten-emiten konglomerasi dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:39 WIB

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara

Pemerintah perkuat ketahanan fiskal melalui Asuransi BMN berbasis PFB. Cakupan aset melonjak jadi Rp 91 triliun di tahun 2025.

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:37 WIB

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas

Ekspor Oktober 2025 turun 2,31% secara tahunan, tertekan anjloknya CPO dan batubara.                   

INDEKS BERITA