Kinerja 2018 Tertekan, Hero Lakukan Restrukturisasi Bisnis

Jumat, 08 Maret 2019 | 07:58 WIB
Kinerja 2018 Tertekan, Hero Lakukan Restrukturisasi Bisnis
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menderita kerugian pada tahun lalu, manajemen PT Hero Supermarket Tbk (HERO) terus berbenah. Pemilik gerai Hero, Giant, Guardian dan IKEA ini bersiap menyambut era ritel baru. Sebagai langkah awal kebangkitan, HERO akan melakukan transformasi bisnis.

Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Patrik Lindvall menjelaskan, manajemen tengah menjalani transformasi secara komprehensif, strategis dan mendasar untuk memaksimalkan potensi menyambut era ritel baru.

Namun implementasi rencana tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Yang jelas, dia mengharapkan transformasi yang tengah dilakukan ini akan berimbas pada kinerja perusahaan yang lebih baik di masa mendatang.

Melalui transformasi ini, HERO ingin membangun bisnis yang lebih menguntungkan dan berkelanjutan. Dengan fokus pada keseimbangan dan perpaduan yang tepat dalam portofolio ritel akan memberikan keuntungan di tengah berlangsungnya perubahan industri yang signifikan.

Salah satu langkah HERO adalah melakukan restrukturisasi. Hal itu termasuk menurunkan nilai aset yang berkinerja buruk, menghapuskan stok berkualitas buruk dan mengeluarkan berbagai biaya perbaikan bisnis.

Hal tersebut dilakukan dengan penataan ulang dan pembentukan kembali segmen bisnis makanan. Sejauh ini, segmen makanan belum menunjukkan performa yang sesuai harapan.

Lindvall menjelaskan, bisnis Hero Supermarket mungkin akan mengalami perubahan dalam menghadapi permintaan konsumen akibat pergeseran pola bisnis. Namun manajemen HERO tetap berkomitmen untuk menawarkan kepercayaan, kualitas, nilai dan layanan yang diharapkan oleh pelanggan.

"Seperti pelaku bisnis ritel lainnya di Indonesia, kami menghadapi tekanan kompetitif karena industri makanan beradaptasi dengan PT Hero Supermarket Tbk," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (6/3).

Menderita kerugian

Sepanjang tahun lalu, kinerja keuangan HERO masih tertekan. Pendapatan perusahaan ini tercatat menyusut 0,4% dari sebelumnya Rp 13,03 triliun menjadi Rp 12,97 triliun. Sedangkan kerugian bersihnya membengkak dari sebelumnya Rp 191,4 miliar menjadi Rp 1,25 triliun. Selain biaya restrukturisasi aset, HERO juga keteteran di bisnis makanan. Sepanjang tahun lalu, bisnis makanan yang mengandalkan gerai Hero dan Giant masih tertekan.

Penjualan makanan mengalami penurunan 5% menjadi Rp 10,34 triliun. Sedangkan segmen non-makanan melalui Guardian dan IKEA mengalami pertumbuhan 21% year-on-year (yoy) menjadi Rp 2,63 triliun pada tahun lalu.

Oleh karena itu, pada tahun ini HERO akan fokus membenahi segmen makanan dan memperkuat segmen non-makanan. Selain menjalani transformasi, Hero Supermarket tengah menyiapkan rencana strategis untuk bisa menggenjot kontribusi dari kedua segmen utama mereka. "Kami berencana terus berinvestasi dalam ekspansi dan pengembangan format gerai kami, baik dalam food dan non-food," ungkap Lindvall.

Salah satu langkah Hero Supermarket adalah berinvestasi dalam pengembangan bisnis IKEA. Selain menyelesaikan pembangunan gerai kedua di Jakarta Garden City. HERO telah mendapatkan lokasi berikutnya di Bandung dan akan menyulap satu gerai Giant Hypermarket menjadi IKEA sebagai proyek percontohan untuk memanfaatkan kembali lokasi gerai.

Pengembangan IKEA dilakukan karena kontribusi pendapatan yang cukup bagus. "Guardian dan IKEA membukukan kinerja yang sangat baik," tutur Lindvall.

Bagikan

Berita Terbaru

Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:45 WIB

Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah

TINS berhasil memproduksi bijih timah sebesar 15.189 ton hingga kuartal III-2024 atau naik 36% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:40 WIB

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru

TOTL menerima nilai kontrak baru senilai Rp4,4 triliun per Oktober 2024. Perolehan ini melampaui target awal TOTL sebesar Rp 3,5 triliun.

Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:30 WIB

Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun

Keberadaan pameran otomotif diharapkan mampu mendorong penjualan mobil baru menjelang akhir tahun ini.

Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:25 WIB

Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia

Menurut INACA, Lion Air Group menguasai 62% pasar penerbangan domestik di Indonesia, khususunya segmen LCC.

Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:20 WIB

Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat

Masalah likuiditas membuat produk terstruktur kurang diminati. Berdasarkan data KSEI, AUM ETF sebesar Rp 14,46 triliun hingga Oktober 2024.

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:15 WIB

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan

Rakyat harus cerdas dan kritis dalam membaca peta pertarungan politik di ajang pilkada pada saat ini.

Darurat Judi Online
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:10 WIB

Darurat Judi Online

Pemerintah harus berupaya keras menumpas judi online lewat beragam aspek tidak hanya pemblokiran semata.

Oleh-Oleh Janji Investasi Miliaran Dolar
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:05 WIB

Oleh-Oleh Janji Investasi Miliaran Dolar

Hasil lawatan Presiden Prabowo Subianto menjaring komitmen investasi jumbo dari China dan Inggris senilai US$ 18,5 miliar.

Hingga Oktober 2024, Pembiayaan Multiguna Tumbuh Pesat
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:00 WIB

Hingga Oktober 2024, Pembiayaan Multiguna Tumbuh Pesat

Pertumbuhan permintaan pembiayaan multifinance di segmen multiguna masih akan berlanjut hingga tahun depan

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

INDEKS BERITA

Terpopuler